- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Fahira Idris Terbebas dari Tuntutan Hukum PT FIM Ekatama
TS
mat_indon
Fahira Idris Terbebas dari Tuntutan Hukum PT FIM Ekatama
Fahira Idris Terbebas dari Tuntutan Hukum PT FIM Ekatama
Sabtu, 27 Juni 2015 | 05:09 WIB
Fahira Idris. ANTARA/Prasetyo Utomo
TEMPO.CO , Jakarta:Kuasa Hukum pembebasan lahan PT FIM Ekatama, Rahmat Arta Wicaksono, mengatakan pihaknya tidak berencana melaporkan Fahira Idris maupun Arisakti Prihatwono pemilik aku twitter @fahiraidris dan @arisakti. Pada 16 Juni lalu, Fahira Idris menyampaikan informasi melalui akun twitternya mengenai Masjid BSC Al- Futuwwah yang tertutup tembok tinggi. Informasi yang disebarkan Fahira berasal dari Arisakti tanpa verifikasi terlebih dahulu ke beberapa tokoh terkait, maupun tanpa ke lokasi yang diperdebatkan.
"Tidak ada rencana penuntutan,dari awal kami maunya musyawarah untuk mufakat," kata Arta ketika ditemui di kantor PT. FIM Ekatama, Jumat, 26 Juni 2015. Ia mengatakan sejak awal pihaknya memahami bahwa perkara tanah dan akses masjid ini memang suatu hal yang sensitif dan mudah untuk disalah artikan.
Ia menilai kesalahpahaman yang terjadi tersebut tidak perlu dibawa ke ranah hukum."Dari awal, pak Ichsan pun tidak ingin hal ini dibawa ke ranah hukum," kata Arta.
Ia mengatakan Ichsan Thalib selaku pemilik PT FIM Ekatama ingin menyelesaikan isu yang menyeret keagamaan ini dengan cara baik-baik.
Ichasan Thalib, Direktur PT FIM Ekatama, sekaligus orang yang namanya disebut-sebut dalam twitter Fahira Idris juga menyampaikan informasinya. Ia mengaku telah berkomunikasi dengan Fahira Idris secara personal.
Ia mengatakan Fahira telah menyampaikan permintaan maafnya secara pribadi dan langsung mengenai penyebaran informasi yang tidak akurat tersebut. Ichsan pun mengaku telah menyampaikan kepada Fahira untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan pesan.
Sebelumnya, pada 16 Juni lalu, Fahira Idris menyampaikan informasi melalui akun twitternya @fahiraidris mengenai Masjid Al Futuwwah, Cipete Utara, Jakarta Selatan yang tertutup tembok tinggi. Ia menceritakan bahwa anak-anak dan orang tua perlu memanjat tembok setinggi dua meter untuk dapat mengakses masjid tersebut. Kondisi kepungan tembok ini oleh Fahira digambarkan layaknya kota Gaza di Israel.
Namun, PT FIM membantah informasi tidak adanya akses jalan menuju tempat ibadah tersebut. PT FIM melalui kuasa hukumnya menjelaskan dan menunjukkan bukti-bukti lapangan atas kisah yang disampaikan oleh Fahira Idris.
Melalui akun twitter @ridwanth, keponakan dari Ichsan Thalib Direktur PT FIM Ekatama ini menunjukkan foto-foto yang menggambarkan akses jalan menuju masjid dapat dilalui tidak hanya bagi pejalan kaki, namun juga bagi kendaraan bermotor roda dua. Dalam foto tersebut juga tampak bahwa akses jalan tidak seluruhnya ditutup dengan tembok, namun satu sisi hanya ditutup dengan pagar besi.
---
Lain kali hati-hati ya bu.... lain kali kalau ada orang yang mencoba menghasut atau ngasih tahu berita dicek dulu...semoga ini menjadi pelajaran yang berharga.
Sabtu, 27 Juni 2015 | 05:09 WIB
Fahira Idris. ANTARA/Prasetyo Utomo
TEMPO.CO , Jakarta:Kuasa Hukum pembebasan lahan PT FIM Ekatama, Rahmat Arta Wicaksono, mengatakan pihaknya tidak berencana melaporkan Fahira Idris maupun Arisakti Prihatwono pemilik aku twitter @fahiraidris dan @arisakti. Pada 16 Juni lalu, Fahira Idris menyampaikan informasi melalui akun twitternya mengenai Masjid BSC Al- Futuwwah yang tertutup tembok tinggi. Informasi yang disebarkan Fahira berasal dari Arisakti tanpa verifikasi terlebih dahulu ke beberapa tokoh terkait, maupun tanpa ke lokasi yang diperdebatkan.
"Tidak ada rencana penuntutan,dari awal kami maunya musyawarah untuk mufakat," kata Arta ketika ditemui di kantor PT. FIM Ekatama, Jumat, 26 Juni 2015. Ia mengatakan sejak awal pihaknya memahami bahwa perkara tanah dan akses masjid ini memang suatu hal yang sensitif dan mudah untuk disalah artikan.
Ia menilai kesalahpahaman yang terjadi tersebut tidak perlu dibawa ke ranah hukum."Dari awal, pak Ichsan pun tidak ingin hal ini dibawa ke ranah hukum," kata Arta.
Ia mengatakan Ichsan Thalib selaku pemilik PT FIM Ekatama ingin menyelesaikan isu yang menyeret keagamaan ini dengan cara baik-baik.
Ichasan Thalib, Direktur PT FIM Ekatama, sekaligus orang yang namanya disebut-sebut dalam twitter Fahira Idris juga menyampaikan informasinya. Ia mengaku telah berkomunikasi dengan Fahira Idris secara personal.
Ia mengatakan Fahira telah menyampaikan permintaan maafnya secara pribadi dan langsung mengenai penyebaran informasi yang tidak akurat tersebut. Ichsan pun mengaku telah menyampaikan kepada Fahira untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan pesan.
Sebelumnya, pada 16 Juni lalu, Fahira Idris menyampaikan informasi melalui akun twitternya @fahiraidris mengenai Masjid Al Futuwwah, Cipete Utara, Jakarta Selatan yang tertutup tembok tinggi. Ia menceritakan bahwa anak-anak dan orang tua perlu memanjat tembok setinggi dua meter untuk dapat mengakses masjid tersebut. Kondisi kepungan tembok ini oleh Fahira digambarkan layaknya kota Gaza di Israel.
Namun, PT FIM membantah informasi tidak adanya akses jalan menuju tempat ibadah tersebut. PT FIM melalui kuasa hukumnya menjelaskan dan menunjukkan bukti-bukti lapangan atas kisah yang disampaikan oleh Fahira Idris.
Melalui akun twitter @ridwanth, keponakan dari Ichsan Thalib Direktur PT FIM Ekatama ini menunjukkan foto-foto yang menggambarkan akses jalan menuju masjid dapat dilalui tidak hanya bagi pejalan kaki, namun juga bagi kendaraan bermotor roda dua. Dalam foto tersebut juga tampak bahwa akses jalan tidak seluruhnya ditutup dengan tembok, namun satu sisi hanya ditutup dengan pagar besi.
---
Lain kali hati-hati ya bu.... lain kali kalau ada orang yang mencoba menghasut atau ngasih tahu berita dicek dulu...semoga ini menjadi pelajaran yang berharga.
Quote:
irmanator memberi reputasi
1
980
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan