Program acara Mata Najwa yang disiarkan secara live di Metro TV hari Rabu (24/6) pukul 20.05 WIB kemarin sukses menduduki puncak trending topic di Twitter dengan tagar #MataNajwa. Melalui tema “Buka-Bukaan Bola”, presenter Najwa Shihab mencoba untuk membongkar soal mafia di sepakbola Indonesia. Mulai tentang pengaturan skor sampai arena judi yang digelar oleh bandar dalam setiap pertandingan sepakbola. Sebuah anti klimaks dalam upaya pemerintah untuk membenahi carut-marut sepakbola nasional.
Sejumlah narasumber dihadirkan untuk memperkuat fakta dalam acara ini. Di antaranya Bibit Samad Rianto (Ketua Tim Transisi Sepak Bola), Djamal Aziz (Anggota Komite Eksekutif PSSI), Febrian Sofyandi (Mantan Pemain Persewangi), Gunawan (Pelatih Persipur Purwodadi), Djoko Susilo (Mantan Anggota Tim 9), Muhammad Isnur (Penasihat Hukum BS dan Akmal Marhali, Pengamat Sepak Bola). Najwa Shihab juga mewawancarai Mr. X (Pelaku yang diduga sebagai Mafia Bola). Gulalives merangkum tayangan “Buka-Bukaan Bola” melalui kultwit dari akun resmi program ini, @MataNajwa.
Pelatih Persipur Purwodadi, Gunawan, blak-blakan menyebut bahwa ada nilai nominal tertentu dalam sebuah pengaturan pertandingan sepakbola. “Kami dibayar 400 juta per pertandingan, Itu dibagi-bagi hingga ke pemain,” beber Gunawan. “Semua pertandingan skornya diatur selama satu kompetisi. Kami harus kalah,” ceplos Gunawan.
Pernyataan Gunawan didukung oleh pengakuan mantan kapten Persewangi, Febrian Sofyandi. “Kekurangan finansial dan uang saku mendorong kami melakukan pengaturan skor,” paparnya. “Pelatih kami menawarkan bagaimana kalau pertandingan ini diatur saja,” lontar Febrian. “Saat itu, 11 pemain ditambah 3 pemain cadangan mendapatkan uang 2,5 juta,” tembak Febrian lagi. (VD)