Kaskus

Hobby

gatsuone.comAvatar border
TS
gatsuone.com
£ GATSU INFO ] Fashion History
Fashion merupakan suatu penanda dari perubahan budaya menurut suatu kelompok tertentu. Biasanya fashion juga menjadi strata pembagi kelas, status, pekerjaan dan kebutuhan untuk menyeragamkan suatu pakaian yang sedang merek. Kata fashion, bagi sebagian orang yang berkecimpung dalam hal busana dan pakaian mungkin sudah sering mendengar kata tersebut. Baik itu desainer, pemerhati, pemasar busana dan pakaian bahkan bagi Masyarakat umum. Hal ini menunjukkan bahwa kata fashion ini sudah sangat familiar pada semua kalangan Masyarakat, Dan bagi suatu pribadi atau kelompok fashion bisa sangat dibutuhkan. Fashion adalah perpaduan sempurna dari gaya atau style.

Melihat sejarah fashion di Indonesia tak akan jauh dari yang namanya batik dan kebaya.Nah ada yang tahu gak gan asal usul kebaya dan batik itu sendiri?

Menurut Denys Lombard dalam bukunya Nusa Jawa:Silang Budaya (1996) Kebaya berasal dari bahasa Arab ‘Kaba’ yang berarti ‘pakaian’ dan diperkenalkan lewat bahasa Portugis ketika mereka mendarat di Asia Tenggara. Sementara sebagian lainnya percaya kebaya kaitannya dengan pakaian tunik perempuan pada masa Dinasti Ming Cina. Kebaya adalah busana atasan yang pertama kali dikenakan oleh wanita Indonesia pada abad ke-15 atau ke-16 Masehi, terutama perempuan Jawa. Kebaya biasa digunakan bersama kain atau batik. Namun ketika zaman penjajahan Belanda, desain kebaya menjadi populer di kalangan wanita Belanda yang membutuhkan pakaian yang sesuai dengan iklim tropis di Indonesia. Selain itu kebaya juga sempat menjadi ‘trend’ di kalangan perempuan peranakan Cina pada abad ke-18, maka itu muncullah sebutan ‘Kebaya Encim’. Kebaya juga merupakan simbol feminisme, dikaitkan dengan perjuangan para pejuang perempuan tanah air, terutama RA Kartini. Kepopuleran kebaya sempat jatuh pada zaman penjajahan Jepang. Di masa itu, kreativitas dan produktivitas bangsa ditekan hingga ke level yang paling rendah! Jalur perdagangan tekstil dan perlengkapan penunjangnya diputus oleh pemerintah Jepang, akhirnya banyak rumah produksi kebaya tutup dan hanya sedikit perusahaan batik yang bisa bertahan. Seiring perkembangan musik dan fashion barat di Indonesia, pemahaman kebaya malah menjadi negatif. Kebaya disebut mengungkung kebeb. Pada abad ke-19 Kebaya dikenakan oleh semua kelas sosial setiap hari.

Sedangkan batik dikenal sejak abad ke-17 yang dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya muncullah corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Kesenian batik merupakan kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar keraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing, sedangkan busana ala barat dianggap lebih ‘memerdekakan perempuan.

Sejarah Fashion di Indonesia-

Tahun 1950
Tahun '50-an ditandai dengan gaya berbusana klasik yang elegan, yang populer dengan sebutan gaya "New Look" yang diadaptasi dari tren fashion dunia. Dahulu, model busana ini sering dianggap sebagai model rancangan Christian Dior, yang pada tahun 1947 memperkenalkan corolle line, namun kemudian lebih dikenal sebagai The New Look. Banyak perancang lain seperti Balenciaga, Balmain dan Faith yang juga turut mengadaptasi bentuk ini sebelumnya pada tahun 1939.
Terjadinya Perang dunia ke-II meninggalkan keinginan para perempuan untuk menciptakan kembali jati diri mereka sendiri. Alhasil, dua tahun setelah perang, Dior lah yang berhasil menciptakan 'sensasi Internasional' dengan rancangan gaya New Look ini. Gaya New Look menitikberatkan pada bentuk tubuh wanita yang dibesar-besarkan pada bagian pinggang ke bawah. Dengan bantuan pakaian dalam yang bertulang (boned) dan bahan yang dikakukan secara otomatis model rok New Look seakan mengembang besar. Pada awal kemunculannya, New Look menimbulkan kontroversi di seluruh dunia Barat. Tampilan baru ini kontras dengan gaya hemat dan sederhana selama perang, tetapi perempuan dan industri fashion kembali melirik ke dunia glamor. Meski banyak wanita pada zaman itu mengadopsi gaya ini, tetapi banyak pula yang menolak karena New Look dianggap sebagai busana pemborosan dan artificial (palsu). Beruntungnya, justru akibat pemberitaan kontroversi tersebut, publisitas New Look semakin melambung dalam semalam saja. New Look kemudian terus berlanjut bahkan dalam beragam variasi.
Spoiler for Fashion tahun 50an:


Tahun 1960
Mode di tahun '60-an terasa lebih berwarna dan bervariasi. Selain gaya berbusana elegan dan chic ala Jackie O yang juga menyebar ke Indonesia, gaya ini juga dimeriahkan dengan gaya serba mini. Secara tidak langsung pakaian digunakan menggunakan sesuatu yang minim, seperti rok mini dan celana mini yang dipadupadan dengan sepatu flat boots panjang sebetis atau dengan stocking mulus. Menjelang akhir '60-an, gaya serba mini ini berkolaborasi dengan motif-motif berani, yang kemudian di Indonesia dikenal dengan istilah Mods. Ciri utamanya sendiri adalah baju dengan potongan lurus, tanpa siluet dan minim dengan detail. Selain itu, penggayaan yang digunakan oleh kaum pria adalah dengan rambut yang dipotong rapi seperti anak kuliahan, serta pemakaian kerah bundar yang dipadukan dengan jaket berkancing tiga dengan tipe roman. Celananya menggunakan celana yang sempit tanpa adanya lipatan di bawahnya, serta penggunaan sepatu lancip.
Spoiler for Fashion tahun 60an:


Tahun 1970
Tahun '70-an mode di Indonesia terlihat makin berwarna. Kehadiran perancang baru membuat nuansa warna yang sudah ada terlihat semakin kuat dan menarik. Tahun '70-an ini identik dengan gaya hippies serta gaya disco. Karena itulah gaya berbusana yang populer di era ini didominasi oleh celana bell bottom, kemeja pas badan dengan kerah super lebar, dan sebagainya. Siluet untuk busana wanita sendiri masih banyak mengolah gaya mini serta potongan longgar.
Spoiler for Fashion tahun 70an:


Tahun '80-anadalah era 'powerful women'. Sesuai dengan era tersebut, di masa ini bermunculan busana dengan siluet serta besar, seperti padding yang menonjol di bagian bahu, siluet busana yang besar dan cenderung longgar. Permaian detail dan aksen berukuran besar (seperti kancing-kancing misalnya), serta paduan warna kontras. Perancang Indonesia di masa itu sangat terpengaruh dengan gaya ini, sehingga gaya berbusana yang ada pun cenderung berukuran besar. Era 80-an (eighties) selalu indentik dengan ekspresi jiwa muda, citra dinamis, kebebasan berkreasi dan kebersamaan. Celana senam (legging) merupakan pelengkap fashion pada era 80-an. Selebritis yang pertama kali mempopulerkan legging adalah Audrey Hepburn di tahun 1956, lalu dipopulerkan kembali oleh Jane Fonda awal tahun 1980 di video aerobiknya. Prestasi legging pali fenomenal adalah saat Madonna memakainya dalam filmnya Desperately Seeking Susan tahun 1985 dan mencapai tingkat penjualan tertinggi jauh di atas penjualan Stocking. Legging, awalnya merupakan celana penghangat dan pelindung, dan dipakai pertama kali oleh kaum pria di Eropa sejak abad 14 sampai 16 (zaman Renaissance). Sementara di Amerika, beberapa penduduk asli menggunakan kulit rusa jantan sebagai bahan dasar legging yang mereka pakai. Kenapa? Karena kulit rusa jantan yang tebal dan halus dipercaya dapat menghangatkan di udara dingin. Hingga kini di beberapa tempat, khususnya di Negara yang beriklim dingin seperti Rusia, kaum pria tetap memakai legging sebagai penghangatkan. Pada pertengahan abad ke 19 barulah legging digunakan oleh kaum wanita. Legging yang mereka gunakan biasanya berbahan linen dengan detail renda. Tahun 1940, tepatnya pada perang dunia ke II, para prajurit perang juga menggunakan legging yang berfungsi sebagai pelindung dari kotoran dan binatang berbahaya yang dapat menerobos masuk ke dalam pakaian dan sepatu mereka. Selain itu para prajurit ini menggunakan legging untuk melindungi meraka dari kecelakaan seperti cidera ankle dan lainnya. Walaupun sama-sama legging, military legging panjangnya setengah betis dan lebih mirip dengan legging yang dipakai kaum pria di abad 14-16. bahannya terbuat dari kanvas dengan lilitan tali di sampingnya. Celana parasut dan leg warmers pun tak kalah populer di era 80-an.
Spoiler for Fashion tahun 80an:


'90-anhingga sekarang adalah masa di mana gaya individual terlihat semakin berani bersuara. Tak heran jika di era ini, para perancang busana berbakat yang jumlahnya semakin banyak hadir dengan keunikan sendiri yang mencerminkan karakter mereka masing-masing. Ada yang menampilkan gaya busana serba tumpuk beraura vintage, ada yang bergaya maskulin, bergaya cantik, terkesan mewah dan elegan hingga yang beragaya unik. Gaya grunge yang identik dengan bahan flannel, tatanan rambut yang tadinya singa menjadi lurus panjang untuk para wanitanya, ada yang berponi ada juga yang tidak. T-Shirt longgar juga banyak dipakai para anak muda. Tahun 1990-an ditandai dengan isu globalisasi dan internet. Artinya, kemudahan masyarakat mengakses informasi mode dari luar negeri menyebabkan kegandrungan akan budaya barat yang glamour. Glamoritas ini terasa pada karya disainer-disainer yang naik daun di tahun 1990-an. Sebastian Gunawan,misalnya. Setelah menggelar koleksinya yang terdiri atas ballgown dan ane ka payet, manik dan kristal, demam kemewahan ala selebritas Hollywood pun mewabah. Kemewahan ini juga terasa melalui gaun-gaun Biyan, Arantxa Adi, Adjie Notonegoro dan Eddy Betty.
Dunia mode nasional mulai mengadaptasi kegiatan mode eropa. Salah satunya koreografi dalam peragaan busana. Sejak diperkenalkan Norbert Schmitt pada tahun 1969 di Eropa, koreografi untuk peragaan busana mendarat di Jakarta pada tahun 1974.
Dalam dunia jurnalisme mode, majalah wanita Femina hadir pada tahun 1972. Menurut catatan situsnya, Femina menunjukkan perhatian besar kepada dunia mode sejak edisi keduanya (bulan Oktober) melalui sebuah reportase tren mode yang ditulis oleh Irma Hadisurya.
Selain menghadirkan berita mode dari pusat mode seperti Pierre Cardin, Femina pun menunjukkan apresiasi terhadap mode nasional. Sementara itu, keterbatasan kesempatan bersekolah mode atau rancang busana di tanah air tak mematahkan semangat mereka yang ingin menjadi desainer. Sebagian melanglang buana ke luar negeri. Harry Dharsono, Poppy Dharsono, dan Iwan Tirta adalah beberapa contohnya. Hingga akhir 1990-an, persaingan untuk mendapatkan tempat di hati para pecinta mode semakin ketat diikuti semakin banyaknya nama-nama baru, apalagi dengan kehadiran sekolah mode franchisee seperti Esmod dan Lasalle. Pada akhir 90an, yaitu sekitar 1998, gaya pakaian kembali ke tahun 60-70an. Jeans model cutbray yang dipadankan dengan bodyfit T-shirt.
Spoiler for Fashion tahun 90an:


Di tahun 2000-an,mode Indonesia semakin kaya akan ide dan inspirasi. Setiap disainer memiliki ciri tersendiri. Adrian Gan, Obin, Kiata Kwanda, Sally Koeswanto, Tri Handoko dan Irsan selalu memukau dengan busana-busana mereka yang sangat bernafaskan seni. Ada juga yang sukses mensosialisasikan busana tradisional sebagai busana modern seperti Edward Hutabarat dan Anne Avantie. Beberapa meraih penghargaan melalui event seperti Indonesian Mercedes Benz Fashion Award dan Harper’s Bazaar fashion Concerto. Ada pula yang ditampilkan melalui film seperti busana Tri Handoko, Sebastian Gunawan dan Didi Budiarjo yang dikenakan Aida Nurmala dalam film Arisan. Namun, ada juga yang lebih sukses di luar negeri seperti Farah Angsana di Paris atau Mardiana Ika dan Ali Charisma di Hongkong.
Tahun ini memiliki trademark sendiri yaitu dalam urusan warna. Trendwarna tahun ini (tahun 2000) adalah silver. Untuk gaya pakaian, rambut, dan musik, kurang lebih masih sama dengan tahun sebelumnya. Satu lagi yang menjadi trend di tahun ini yaitu sandal tali dengan hak super tebal dari depan sampai belakang.
Pada tahun 2000-an gaya berpakaian anak muda masih terpengaruh gaya akhir 90-an, Pria masih menggunakan gaya hip hop dan celana gombrong. Sedangkan fashion wanita bergaya hip hp, jaket denim berbahan jeans, bandana, trucker hat,semua itu muncul di tahun 2000 awal. Memasuki pertengahan 2000-an banyak yang menentukan gaya masing-masing. Bedanya, mereka memakai celana jeans berwarna pudar, istilahnya acid washed jeans yang beberapa ditambah dengan efek sobek-sobek.

Tren fashion selalu terulang kembali. Tak heran, busana jadul (zaman dulu) muncul dan jadi tren lagi saat ini yang di adaptasi menjadi model yang lebih fashionable. Misalnya kepopuleran legging, overall, cardigan, atasan bahan denim,celana pudar dan sobek, celana cutbrai, mini dress, Rok A-line, baju motif cerah,penggunaan celana diatas perut dengan baju yang dimasukkan ke dalam, hingga baju tabrak warna.

Demam K-pop yang melanda Indonesia turut mempengaruhi perkembangan fashion di tanah air. Lihat saja gaya remaja Indonesia sekarang yang mengikuti tren fashion korea. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya boy band dan girl band korea yang begitu popular , bahkan sekarang begitu banyak bermunculan boy band dan girl band Indonesia yang meniru gaya maupun fashion mereka.
Diubah oleh gatsuone.com 29-06-2015 15:38
0
5.8K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan