Wakil Ketua Komisi X DPR, Ridwan Hisjam menyebut kartu sakti Jokowi tidaklah sakti. Pasalnya kartu yang digaung-gaungkan sejak baru dilantik tersebut hingga saat ini belum berjalan.

Ia mencontohkan data untuk penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang disebutnya saat ini masih amburadul. Hingga saat ini kata dia, dari total data penerima KIP yakni 17,9 juta siswa, yang masuk ke bank penerima hanya 28 persen.

"Setelah turun langsung ke lapangan dan berdialog langsung dengan penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), saya heran, karena ternyata, kartu sakti Jokowi tidak sakti. Mengapa? Karena dana itu belum bisa dicairkan. Karena hingga kini data yang masuk ke pihak bank penyalur belum valid," kata Ridwan Hisjam dalam pesan yang diterima di Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Wasekjen Golkar ini menjelaskan, sejak diluncurkan oleh Presiden Jokowi, hingga kini data penerima KIP belum valid. Padahal pemerintah menargetkan Juli awal dan Agustus sudah harus bisa cair. Anggarannya pun kata dia, sudah siap senilai Rp17 triliun, hanya saja datanya tidak valid.

Sebelumnya Ridwan menemui para penerima KIP di Ponpes Bahrul Magfiroh, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (22/6/2015). Kunjungan tersebut dalam rangkaian agenda Komisi X DPR RI yang melakukan kunjungan ke dua wilayah, yakni Malang dan Aceh.

"Di dua wilayah (Malang dan Aceh, red) itu kendalanya sama. Yakni datanya tidak valid dan baru 28 persen yang valid. Itu hasil keterangan dari pihak bank selaku pihak yang akan mencairkan dana itu," katanya.

Akibatnya pihak bank tidak berani mencairkan KIP, karena urusan data yang masih amburadul.

"Melihat kondisi itu, pihak penerima yakni para siswa miskin mengaku sudah tidak semangat untuk menerima dana KIP itu. Awalnya sangat semangat. Sekarang penerima sudah pasrah cair ya siap terima, tidak cair ya tidak masalah. Itulah yang saya katakan kartu sakti Jokowi tidak sakti," paparnya.


SUMBER