JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, berharap Presiden Joko Widodo bisa menambah jumlah kader partainya untuk dapat menjabat sebagai menteri di Kabinet Kerja.

"Kita menginginkan agar Jokowi pertimbangkan untuk menggunakan hak prerogatifnya memberikan ruang lebih banyak lagi bagi kader-kader PDIP untuk bantu beliau di kursi pemerintahan ini," kata Basarah usai buka puasa bersama di rumah dinas Ketua MPR, Zulkifli Hasan, di Jakarta Selatan, Senin (22/6/2015).

Hal itu dilakukannya lantaran partai berlambang banteng moncong putih itu akan dimintai pertanggungjawaban penuh oleh masyarakat atas jalannya roda pemerintahan lantaran Jokowi merupakan kadernya.

"Kalau berapa jumlahnya itu masih dinamis, saya mengusulkan angka lima sesuai pamcasila, lima kader PDIP harus masuk melengkapi jumlah yang ada sekarang, jadi sembilan jumlahnya," imbuhnya

Di seluruh dunia, kata Basarah, partai pemerintah selalu menjadi objek kritik dari segala amcam protes dan lainnya. Karena itu, reshuffle kabinet yang dijadwalkan oleh pemerintahan Jokowi-JK hendaknya juga dipertimbangkan untuk memberikan ruang partisipasi yang efektif dan signifikan pada PDIP.

"Dulu kita kan pernah berdebat bahwa menteri dari partai dituduh kurang profesional, atau tidak profesonal. Tapi, nyatanya dalam tujuh bulan pemerintahan ini, ketidak profesionalan itu terjadi pada kalangan menteri non partai," ujarnya.

Sehingga, menurutnya saat ini tidak relevan lagi untuk mendebatkan seorang menteri itu harus profesional atau tidak. "Yang paling penting bagaimana Jokowi bisa merekrut menteri-menteri yang efektif, ini realitas politik di indonesia," tandasnya. (ang)




sudah lapar sepertinya
total jadi bisa ada 9 menteri dong.