Kaskus

News

ayah.rojakAvatar border
TS
ayah.rojak
Kisah ketabahan Daffa, bocah tiga tahun menghadapi kanker mata
Kisah ketabahan Daffa, bocah tiga tahun menghadapi kanker mata

Merdeka.com - Di saat anak-anak seusianya senang bermain keluar rumah, bersepeda dan berlari-lari, Abiyyu Daffa Purfadilah bocah usia 3 tahun 3 bulan justru berbaring lemah di tempat tidurnya. Putra dari pasangan Pupung Purfadilah dan Lestari itu sudah satu bulan terakhir hanya bisa terbaring di kasurnya.

Tubuhnya kurus. Gumpalan daging sebesar kepalan tangan orang dewasa di mata kirinya membuatnya tak berdaya. Sesekali dia merintih memanggil ayahnya untuk meminta chiki.

Daffa divonis mengidap kanker mata stadium 4 sejak Agustus 2014 silam. Pada akhir bulan Agustus 2014 dia sudah kehilangan penglihatannya.

"Kankernya itu jadi besar baru sebulan ini. Tadinya hanya kecil saja. Daffa itu kena kanker Agustus 2014, sebelumnya mata sebelah kanannya infeksi, kemudian tidak bisa melihat, itu tahun 2013. Setelah itu mata sebelah kirinya tidak bisa melihat sejak diberitahu kanker," kata Pupung, ayah Daffa pada merdeka.com di rumahnya di dusun Banyuurip, Caturharjo, Pandak, Bantul, Senin (22/6).

Kisah ketabahan Daffa, bocah tiga tahun menghadapi kanker mata

Sebelum vonis kanker tersebut, Daffa sudah berkali-kali dibawa dari rumah sakit ke rumah sakit lainnya. Semula dia sudah menjalani USG sebanyak dua kali di RSUP Sarjito, namun tidak mendapatkan kepastian penyakitnya. Daffa kemudian dibawa ke Rumah Sakit Khusus Mata Dr Yap. Di sana Daffa didiagnosa mengidap kanker pada mata kirinya. Mendengar itu sang ayah pun langsung lemas seketika.

"Saya khawatir kalau itu kanker, saat diberitahu langsung lemas," tambahnya.

Daffa kemudian berpindah lagi rumah sakit. Dia di rujuk ke RS Bethesda lalu kemudian kembali ke RSUP Sarjito. Di sana Daffa dianjurkan untuk menjalani kemoterapi.

"Kami keluarga besar kemudian berembuk. Bagaimana baiknya. Sementara itu Daffa sudah nggak mau ke rumah sakit. Keluarga memutuskan untuk membawa Daffa pulang lalu mencoba pengobatan herbal," tuturnya.

Sepulang di rumah, Daffa begitu tampak ceria. Meski sudah tidak melihat, dia tetap aktif bermain dengan teman sebayanya. Hari ke hari kondisi Daffa mulai melemah. Sampai akhirnya dia tidak bisa lagi bangun dari tempat tidur.

"Daffa itu tetap semangat, pernah pagi-pagi dia manggil, saya langsung datang. Daffa bilang 'ayah, Daffa sudah bisa bangun duduk ini, tapi belum bisa berdiri'. Saya mendengar itu langsung menangis. Saya bilang ke Daffa, berdoa ya nak biar Allah memberikan kesembuhan," ujar Pupung.

Pada malam hari kanker yang sudah sebesar kepalan tangan orang dewasa itu kerap membuat Daffa susah tidur. Cairan yang keluar dari kankernya membuat hidung kerap tersumbat. Setiap malam ayah dan ibunya pun bergantian menjaga Daffa dan mengelap cair yang keluar supaya tidak mengalir ke hidung Daffa.

"Kalau pas miring ke kanan, itu sering keluar cairan, kadang sampai masuk hidung, jadi harus selalu di lap pakai tisu," tambahnya.

Saat ini orang tua Daffa sedang mencari rumah sakit yang tepat untuk Daffa. Masalah pembiayaan sudah tak jadi soal. Yayasan Kanker Indonesia dan beberapa orang pun sudah bersedia membantu biaya pengobatan Daffa.

"Sudah ada Ratu Hemas yang waktu itu juga bersedia membantu, intinya kami sekarang sedang membujuk Daffa agar mau ke rumah sakit, dalam waktu dekat ini akan kami bawa ke rumah sakit," tandasnya.

[URL]http://m.merdeka.com/peristiwa/kisah-ketabahan-daffa-bocah-tiga-tahun-menghadapi-kanker-mata.html[/IMG]

______________________________________

Quote:


semoga orang tua Daffa segera mendapatkan bantuan lebih, sehingga Daffa mendapatkan penanganan yang lebih baik dan segera pulih emoticon-Smilie

Dengan menyebarkan berita ini sudah merupakan salah satu bantuan. emoticon-Smilie


0
1.4K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan