Satpol PP Aceh menggelandang sembilan orang, terdiri dari 7 perempuan dan 2 laki-laki karena menjual nasi di pagi dan siang hari pada bulan puasa Ramadan, di Penayong Banda Aceh, Sabtu (20/6). Mereka diamankan dalam razia yang dilakukan oleh petugas gabungan satpol pp dan WH serta dibantu polisi dan TNI. Razia itu dalam rangka menertibkan pelanggaran syariat islam di Serambi Mekah tersebut.


"Berdasarkan laporan dari masyarakat, ada yang jual nasi di siang hari. Maka kita langsung melakukan pengerebekan, ternyata pada saat kita lakukan pengerebekan mereka menjual nasi, pada saat itu langsung kita amankan mereka, terdiri satu orang pemilik toko dan lainya karyawan," sebut Kasi Penegakan Pelangaran Satpol PP Aceh, Nasrul Miadi, di kantornya usai pengerebekan, dilansir dari JPNN. Nasrul menjelaskan, pihaknya akan menyelidiki terlebih dahulu. Kesembilan orang itu akan dimintai keterangan, jika terbukti bersalah, mereka bisa dipenjara selama 3 tahun. "Pihak kita akan lakukan penyelidikan lebih lanjut, mereka semua kita amankan, kita duga masih banyak penjual nasi pada bulan ini, kita akan lanjutkan pengerebekan," ungkapnya. Dia juga menegaskan, pihaknya tidak pandang bulu menindak penjual nasi di pagi dan siang hari selama bulan ramadan, mereka tetap ditindak. "Meskipun non muslim kita tetap amankan, karena di Aceh memiliki kekhususan. Maka siapa saja yang menjual nasi serta tidak menghormati yang mejalankan ibadah puasa seperti makan sembarangan maka pihak kita tidak segan-segan mengamankan mereka," imbaunya.

SUMUR ^_^


ehm kasian amat ya, cari rejeki halal susah susah malah masuk penjara