Quote:
malam.
sihir telah dikenal sejak ribuan tahun lampau dalam sejarah manusia, dari Mesopotamia kuno, Mesir, Eropa, Asia aktivitas yang berkenaan dengan hal tersebut dikenal, bahkan di kitab kitab suci Abrahamik sihirpun dapat dijumpai di ayat ayatnya.
walaupun masih menjadi misteri apakah sihir adalah sebuah fenomena yang nyata atau tidak, tetapi dalam sejarah manusia pernah ada kejadian nyata dimana penyihir atau lebih tepatnya mereka yang dituduh penyihir diburu dan dieksekusi.
thread ini akan mencoba sekelumit bercerita tentang kejadian tersebut, semoga bisa jadi bacaan yang menghibur, thanks.
Pengantar Kisah Perburuan Penyihir
hampir bersamaan atau hanya selang beberapa tahun setelah Eropa mengalami penderitaan sebab wabah maut Black Death, terjadilah sebuah peristiwa yang menorehkan sejarah kelam dalam kemanusiaan, ribuan orang - kebanyakan wanita - menjadi korban dari kegiatan berburu penyihir.
rasa pedih Eropa yang mengalami mala petaka wabah dimana nyaris setiap keluarga kehilangan anggota keluarga, ditambah frustasi yang menggumpal karena faktor terpuruknya ekonomi, faktor musim salju yang "tidak wajar" (menurut masyarakat saat itu) hingga faktor kegagalan panen dan ternak seakan menjadi pemicu untuk meledaknya witch hunt.
berlangsung sampai kurang lebih 3 abad antara tahun 1450 hingga 1750, perburuan penyihir telah merenggut nyawa antara 35.000 sampai 100.000 jiwa, ada banyak rumor kalau pengadilan penyihir berjalan tidak selalu fair, para tersangka biasanya dieksekusi dengan digantung, dipenggal atau yang paling populer dibakar.
berkat komunikasi, aktivitas tersebut merambat dari Eropa hingga ke Amerika yang terkenal dengan kejadian di kota Salem, Massachusetts.eksekusi terakhir terhadap mereka yang dituduh penyihir terjadi pada abad 18, benarkah itu adalah penyihir terakhir yang dieksekusi ? bagaimana dengan abad 21, sekarang, apakah masih ada penyihir yang dieksekusi ? entahlah, mungkin agan pembaca lebih tahu jawabannya.
Quote:
Jerman Kembali Buka Kasus Pengadilan Penyihir
VIVAnews - Pemerintah Jerman kembali membuka kasus peradilan Katharina Henot, seorang perempuan kepala kantor pos yang tewas pada 1627. Peradilan ini dibuka lagi sebagai usaha mengembalikan nama baik Henot. Perempuan ini tewas dengan cara dibakar di kota Cologne karena dituduh sebagai penyihir.
Peninjauan kembali bukti-bukti atas kasus Henot tak lepas dari permintaan Hartmur Hegeler, seorang pendeta dan guru agama di Cologne. Dilansir Telegraph Senin 13 Februari, dari bukti-bukti yang ada, Hegeler menduga Henot menjadi korban intrik politik yang dibuat para saingannya.
Henot terkenal dengan reputasinya yang terhormat. "Kami rasa, tentu akan sangat menantang mengetahui orang yang sebenarnya tidak bersalah dieksekusi, bahkan walau kasusnya sudah terjadi berabad-abad lalu," tambahnya.
Kasus Henot sendiri melegenda di Jerman, terutama di kota Cologne tempatnya dieksekusi. Sebuah patung bahkan didirikan untuk mengenang tragedi ini, dan sebuah buku tentangnya pun ditulis.
Katharina dan adiknya, Harger Henot, mewarisi sebuah kantor pos di Cologne dari ayah mereka. Dia ditangkap keuskupan pada Januari 1627 karena dituduh menggunakan ilmu sihir untuk menyebar wabah penyakit atau membunuh beberapa orang. Nasib Harger lebih beruntung, karena dia bebas setelah ditangkap pada 1631, itupun setelah sidangnya diintervensi.
Katharina dipenjara dan tidak pernah mengakui semua tuduhan yang dialamatkan padanya meskipun dia harus menderita akibat disiksa dalam waktu yang lama untuk itu. Dia pun dinyatakan bersalah dan menjemput ajal dengan dibakar.
Harger berkali-kali berusaha membersihkan nama kakaknya setelah bebas dari penjara. Namun, usahanya selalu gagal. Tidak pantang menyerah, usahanya tetap berlanjut bahkan setelah kakaknya dieksekusi.
Penyidikan yang dilakukan tidak lama setelah eksekusi Katharina mengungkap fakta mengejutkan. Perempuan terpandang itu mungkin orang tidak bersalah yang menjadi korban konspirasi. Sayangnya, hasil penyidikan ini tidak ditindaklanjuti sehingga menguap seiring dengan berjalannya waktu.
Harian Daily Mail memberitakan, Hegeler lantas menelusuri garis keturunan keluarga Henot untuk mengundang mereka menghadiri sidang dengar pendapat yang akan segera digelar di Pengadilan Cologne. Pembela Katharina di era modern mengatakan, perempuan itu disiksa dan dibakar karena seorang lawan politik mengincar hartanya.
Kasus ini diharapkan dapat menjadi pembuka jalan bagi ratusan korban peradilan sesat ratusan tahun lalu di seluruh Jerman, untuk mendapatkan keadilan berupa pemulihan nama baik.
Di antara tahun 1500 dan 1872, sedikitnya 25 ribu warga Jerman, sebagian besar di antaranya perempuan, dibakar hidup-hidup karena dituduh sebagai penyihir. Banyak di antara mereka yang dijadikan kambing hitam atas bencana alam. Faktor lainnya, mereka dituduh penyihir karena menjadi korban dendam pribadi.
artikel pic asli di
http://dunia.news.viva.co.id/news/re...idang-penyihir
Memburu Penyihir
Ini adalah satu halaman paling kelam dalam sejarah Abad Pertengahan Eropa, karena manusia pada masa itu panik terhadap ketidak-jelasan masa depan, ditambah diskriminasi terhadap kemerdekaan berpikir kaum perempuan, sehingga pelan-pelan terbentuk sepotong sejarah panjang pemburuan penyihir selama tiga abad. Dan Vaud ( Swiss ) adalah tempat pemburuan penyihir yang paling gaduh. Dari abad ke-15 hingga abad ke-17, tertangkap sekitar lima ribu penyihir di daerah ini, sekitar tiga ribu lima ratus penyihir dihukum mati, tujuh puluh persen adalah perempuan.
Kastil anggun Chateau de Chillon yang berdiri di tepi Danau Jenewa adalah tempat pengurungan dan eksekusi pada masa itu, sekarang telah menjadi tempat wisata yang mendunia.
Sebenarnya kaum perempuan cukup dihormati di Eropa sebelum Abad Pertengahan, terutama mereka yang mahir meramu obat, melakukan pengobatan, atau pun yang bisa membaca dan menulis. Tetapi mengapa sampai di abad ke-15 ” pemburuan penyihir ” bisa berpusat pada kaum perempuan? Semua ini terutama karena terbitnya sebuah buku, judulnya: Malleus Maleficarum, Martil Para Penyihir. Ini adalah salah satu buku yang paling jahat dan keji dalam sejarah manusia.
Tahun 1487, Malleus Maleficarum terbit di Jerman, menguakkan pintu pengadilan yang sangat gila, dan memperparah pandangan bias dan cenderung merusak terhadap perempuan di Eropa pada masa itu. Isi buku mengajari orang bagaimana mengenali ilmu sihir, membuktikan penyihir perempuan dan melaksanakan hukuman kejam terhadap mereka.
Menurut teori buku ini, karena ” penyihir perempuan ” telah diperdaya iblis, mereka tidak lagi peka terhadap rasa sakit, sehingga bisa sesuka hati melakukan hukuman kejam. Misalnya, menggunakan sekeping besi panas memerah membakar tangan mereka, seandainya tangan terluka, membuktikan mereka berdosa; menyuruh mereka mengambil sebentuk cincin suci di dalam air mendidih, kemudian tangannya diperban dan distempel, tiga hari kemudian jika ada bekas, berarti berdosa; atau pun langsung saja diikat dengan sebongkah batu lempar ke dalam danau, jika bisa selamat, berarti tidak berdosa.
Dalam tiga abad, ” penyihir perempuan ” yang dieksekusi di Kastil Chateau de Chillon berjumlah 3371 orang, kebanyakan dengan pembakaran, sebab waktu itu beredar isu bahwa penyihir perempuan harus dibakar agar tidak bisa reinkarnasi. Korban-korban ini kebanyakan berasal dari lapisan masyarakat bawah, mereka adalah perempuan-perempuan tua, sakit, miskin, tinggal sendiri, dan yang belum menikah.
Meteorologi tentu masih belum begitu dipahami pada masa itu, orang-orang mengalihkan ketakutan dan kegusarannya terhadap cuaca ke ilmu sihir, mereka menganggap ilmu sihir yang menyebabkan bencana yang datang sambung menyambung. Walaupun Gereja telah menolak ada hubungan antara cuaca dan ilmu sihir, namun masyarakat tetap saja sangat percaya. Cuaca yang tak terduga menyebabkan panen tidak stabil, lalu kelaparan menyusul, dan kelaparan menyebabkan tekanan sosial yang dashyat.
Kelaparan ditambah wabah yang meluas, kepanikan makin lama makin tak terkendali, emosi sosial kian perlu terobosan dan pelepasan, terakhir mendesak penguasa mengeluarkan perintah pemburuan penyihir, dan ini adalah salah satu cara masyarakat patriarki mempertahankan kuasa.
Begini tercatat di dalam sejarah Vaud:
Tahun 1572 terjadi kelaparan dan harga pangan melambung, penyihir perempuan pertama, Verena Gehrig mati dibakar. Kelaparan pada tahun 1589 juga menyebabkan beberapa penyihir perempuan dieksekusi. Wabah hitam yang meletus di tahun 1628 menyebabkan makin banyak penyihir perempuan mati… Orang-orang memasukkan berbagai macam bencana ini sebagai perbuatan penyihir perempuan, oleh sebab itu pemburuan penyihir pada tahun-tahun itu mencapai puncaknya, sedikit pun tidak aneh, lagipula semua penyihir perempuan ini termasuk secara terbuka mengakui diri mereka adalah penyebab semua bencana itu.
Berapa orang yang kuat menahan hukuman kejam itu, pengakuan mereka kemungkinan besar adalah karena tidak mampu atau tidak ingin lagi menahan siksaan, dengan kondisi dan kedudukan mereka pada masa itu, bagaimana mereka membela diri mereka?
Dari tahun lalu hingga Juli 2012, Kastil Chateau de Chillon yang pernah mengadili dan mengeksekusi begitu banyak penyihir perempuan ini, memamerkan sepotong sejarah pemburuan penyihir yang penuh bercak darah, ini adalah satu irisan masyarakat yang kehilangan nalar di Abad Pertengahan. Sepotong sejarah kelam ini, menjadi saksi sejarah perjalanan manusia dari ketidak-tahuan menuju peradaban.
artikel pic asli di
http://retakankata.com/2012/05/24/me...buru-penyihir/
Quote:
Misteri Sihir
Witchcraft alias sihir, dalam beragam sumber sejarah, antropologi, agama dan konteks mitologi, memiliki artian penggunaan kekuatan supranatural atau magis, seringkali bertujuan untuk melukai. Dan witch alias penyihir adalah praktisinya.
Kepercayaan akan ilmu sihir dan para praktisinya juga mencuat kuat dalam sejarah Eropa di abad 14 sampai 18, dimana penggunaan ilmu sihir dianggap sebagai aksi pemberontakan terhadap agama Kristen. Kepercayaan dalam penggunaan ilmu sihir menghasilkan witch-hunts (berarti perburuan penyihir) yang tercatat dalam sejarah beberapa negara.
Sub-Sahara Africa sampai saat ini masih memercayai keberadaan praktek ilmu sihir; salah satunya dalam budaya Bantu. Definition of Witchcraft Terdapat artian khusus mengenai definisi witchcraft. Witch (penyihir) sebagai praktisi dari witchcraft, berbeda dari seorang sorcerer.
Seorang witch biasanya memerlukan alat-alat bantu untuk mempraktekkan ilmu sihirnya. Jadi seseorang dapat menjadi penyihir tanpa harus memiliki bakat alam, atau dengan kata lain sihir dapat dipelajari. E.E. Evans-Pritchard adalah pelopor penelitian mengenai definisi witchcraft dan witch. Menurutnya, seseorang dapat saja tidak sadar dirinya telah menjadi penyihir atau seseorang dapat menjadi penyihir atas tuduhan kelompok masyarakat di sekitarnya.
Eva Pocs mengidentifikasi tiga jenis penyihir dalam kepercayaan populer: Neighborhood witch atau social witch: penyihir yang mengutuk sekelompok masyarakat dengan dasar dorongan konflik tertentu. Magical atau sorcerer witch: penyihir yang memiliki kekuatan menyembuhkan, menaikkan keberuntungan seseorang atau kelompok masyarakat. Supernatural atau night witch: penyihir yang dapat berkomunikasi atau melihat penampakan iblis, baik secara visi atau dalam mimpi.
Praktek ilmu sihir pada umumnya bertujuan untuk mempengaruhi pikiran atau tubuh seseorang sehingga orang tersebut melakukan hal-hal di luar kesadarannya. Konsep tersebut banyak tercatat dalam banyak catatan sejarah, diantaranya Mesir dan Babilonia, dimana sihir dipercaya memiliki kekuatan merasuki pikiran dan tubuh sampai menimbulkan penyakit, nasib buruk, impotensi, kematian tiba-tiba, dan lain-lain.
Penyihir yang menggunakan sihir untuk kebaikan, seperti menyembuhkan penyakit atau menangkal guna-guna, dijuluki penyihir putih atau white witches. Necromancy adalah praktek sihir memanggil arwah dari orang-orang yang sudah mati dengan tujuan mendapatkan petunjuk. Necromancy juga memiliki artian sihir yang dapat membangkitkan orang mati dengan tujuan menyakiti orang yang masih hidup atau mencuri sesuatu.
Witch hunt, atau perburuan penyihir, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan aksi pencarian penyihir atau bukti-bukti keberadaan penggunaan guna-guna. Perburuan penyihir seringkali melibatkan histeria massa. Sejarah mencatat terdapat beberapa negara yang melegalkan perburuan penyihir sampai tahap eksekusi mati.
Masa perburuan penyihir yang paling terkenal terjadi di Eropa dan Amerika Utara, di era awal moderninasai, sekira 1480 sampai 1700. Masa antara era Reformasi dan Perang Tiga Puluh Tahun tersebut mencatat terjadinya 40.000 sampai 100.000 eksekusi. Ekseskusi penyihir terakhir tercatat di Eropa pada abad 18. Di Kingdom of Great Britain, terdapat undang-undang mengenai perburuan penyihir serta hukuman yang dijatuhkan pada orang yang terbukti menggunakan ilmu sihir. Undang-undang tersebut tercatat dalam Witchraft of Act of 1735.
Negara-negara lain yang pernah memiliki undang-undang mengenai perburuan penyihir adalah Jerman, Sub-Saharan Africa, India, dan Papua New Gueinea. Perundang-undangan legal melawan perburuan penyihir masih ditemukan di Saudi Arabia dan Kamerun.
The Malleus Maleficarum adalah catatan perburuan penyihir, atau dapat dikatakan sebagai petunjuk manual cara menghadapi penyihir, yang banyak digunakan oleh penganut Katolik dan Protestan semasa witch-hunt. Catatan tersebut memaparkan cara bagaimana mengidentifikasi seseorang sebagai penyihir, apa yang membuat seorang wanita lebih berpotensi menjadi penyihir daripada pria, bagaimana menjatuhkan penyihir dalam persidangan, sampai bagaimana caranya menghukum penyihir.
Pengadilan penyihir Desa Salem pernah terjadi di wilayah kolonial Massachusetts antara tahun 1692 dan 1693. Lebih dari 200 orang dituduh mempraktekkan ilmu sihir beraliran hitam, dan sekitar 20 orang dieksekusi.
artikel pic asli di
http://yanasari31.blogspot.com/2013/...-penyihir.html
-------
