Thailand telah mengkonfirmasikan bagaimana kasus MERS untuk pertama kalinya terjadi di negara gajah putih ini. Middle East Respiratory Syndrome (MERS) merupakan sakit pernapasan akut yang saat ini sedang merebak di Korea Selatan dan telah menewaskan hingga 24 orang.

Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Rajata Rajatanavin pada Kamis (18/6) telah mengkonfirmasikas kasus pertama MERS yang membuktikan adanya penyebaran lebih lanjut dari penyakit pernapasan mematikan ini dari Timur Tengah ke Asia Timur.

Seorang pria didiagnosis terkontaminasi MERS setelah ia melakukan perjalanan ke Thailand dari negara Timur Tengah pada tanggal Senin, 15 Juni kemarin demikian dikatakan Rajatanavin, seperti dilansir oleh CNN. Pria itu kemudian dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Bangkok pada hari Kamis (18/6) dengan kondisi kesehatan yang dikatakan stabil. Pasien itu berada di Thailand untuk menerima pengobatan untuk penyakit jantung, dan dibawa ke rumah sakit ketika ia menampilkan gejala seperti flu.

Thailand akan menjadi negara ke-26 yang mengkonfirmasi tertularnya MERS setelah penyakit itu diidentifikasi di Arab Saudi pada tahun 2012.

MERS di Korea Selatan
Kementerian Kesehatan Korea Selatan telah mengkonfirmasikan korban tewas akibat MERS telah mencapai 24 orang. Sedangkan jumlah kasus yang telah berhasil identifikasi telah mencapai 166 kasus termasuk sebuah kasus baru yang baru sajadiumumkan pada Jumat (19/6). Tiga puluh orang dari antara mereka yang terkena MERS telah pulih sedangkan 112 orang lainnya sedang dalam tahap pengobatan.

Jumlah orang yang saat ini dikarantina di Korea Selatan turun menjadi 5930, dengan 5161 orang dikarantina di rumah dan 769 dikarantina pada fasilitas kesehatan.

Alarm dari WHO
Lebih dari 100.000 kunjungan wisatawan ke Korea Selatan telah dibatalkan sebagai tanggapan terhadap wabah, yang terbesar di luar Arab Saudi. Organisasi Kesehatan Dunia WHO pun mengatakan bahwa wabah MERS ini merupakan alarm siaga. Namun demikian perkembangan MERS di Korea Selatan mulai menurun oleh karena jumlah kasus baru yang menurun. Ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan di negara itu bekerja dengan baik sehingga diharapkan wabah dapat melambat.

Source: Global News