- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mentan Berburu Bawang Merah di Bima, Borong 2 Ton Cuma Rp 6.000/Kg


TS
azfargilang
Mentan Berburu Bawang Merah di Bima, Borong 2 Ton Cuma Rp 6.000/Kg
Quote:
Bima - Menteri Pertanian Amran Sulaiman hari ini berniat memantau panen raya bawang merah di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Amran juga berburu bawang murah yang bisa dikirim ke provinsi lain.
Setelah tiba di bandara dan disambut oleh beberapa pejabat setempat, Amran yang berkemeja putih dan celana hitam itu langsung masuk ke dalam mobil yang akan mengantarnya ke lokasi panen raya.
Sekitar 30 menit berkendara, rombongan 10 mobil yang dikawal satu mobil polisi itu tiba-tiba berhenti.
Ternyata, Amran melihat ada pedagang bawang merah di pinggir jalan dan ia penasaran harga jualnya.
Melihat Amran keluar dari mobil, rombongan pun ikut keluar dari mobil masing-masing.
Amran langsung menghampiri perempuan penjual bawang merah yang bernama Soimah di Desa Jia, Kecamatan Sape, Jumat (19/6/2015).
"Ini harganya berapa bu?" Tanya Amran.
"Kalau yang besar-besar Rp 8.000, yang kecil-kecil Rp 6.000," kata Soimah menjawab pertanyaan Amran.
"Oke kalau begitu saya beli semua.
Coba bayangkan, nggak perlu kita beli-beli impor.
Bayangkan kalau kita bisa beli langsung dari Bima harga cuma Rp 6.000-8.000," kata Amran
Amran pun membeli 40 ikat bawang merah dari Soimah. Satu ikat beratnya sekitar 2-3 kg, sehingga totalnya mencapai bisa mencapai 1 kuintal.
Harga bawang di Bima jauh lebih murah daripada di Brebes Jawa Tengah yang mencapai Rp 14.000/kg.
Bawang-bawang ini dibeli oleh Perum Bulog dan akan disebarkan ke berbagai wilayah Indonesia untuk menstabilkan harga jualnya.
Setelah itu Amran pun kembali masuk ke mobil hanya untuk berhenti lagi sekitar 10 menit berkendara dari lokasi sebelumnya. Amran pun melompat kembali dari mobil dan mendatangani pedagang bawang bernama Samsudin.
Amran sempat bertanya soal biaya usaha tani bawang yang selama ini dilakukan Samsudin. Si pedagang dengan rincimenjawab pertanyaan-pertanyaan Amran.
"Obat (pestisida) 3 kali semprot Rp 1 juta hektar. Biaya tenaga kerja Rp 30.000 per hari. Panen 2 bulan. Biaya per hektar Rp 15 juta per hektar.
Produksi 10 ton per hektar. Harga Rp 8.000 per kg," ujar Samsudin.
"Saya beli Rp 8.000, 2 ton lebih. Semua aku ambil. Ngga usah bapak angkut, saya kirimin truk. Ngapain beli-beli impor kan. Dua hektar kasih bantuan benih Pak Dirjen (Hortikultura Spudnik Sujono Kamino). Kita bawa besok ke Jakarta," ujar Amran.
Pada kunjungan ke Bima ini Amran didampingi Sujono, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bima Mokhlis, Bupati Bima Syafrudin HM Nur, Kepala Bakorluh Provinsi NTB Husnanidianty Nurdin, dan Kepala Bulog Divre NTB Muhammad Sugit Tedjo Mulyono.
Diubah oleh azfargilang 20-06-2015 10:20
0
9.7K
Kutip
207
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan