- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tiga Cara Efektif Memberdayakan Muslim Rohingya


TS
act.id
Tiga Cara Efektif Memberdayakan Muslim Rohingya

Quote:
Hampir sebulan sudah kisah Rohingya yang terdampar di Aceh telah memantik kesadaran dunia. Kini, semua mata dunia kembali menyadari bahwa orang Rohingya hingga detik ini masih menjadi sekelumit masalah kemanusiaan. Di antara perkembangan teknologi, ekonomi, dan tatanan sosial dunia yang makin sporadis, nyatanya masih ada ratusan ribu nyawa di belahan bumi Arakan, Negara Bagian Rakhine, Myanmar yang hidup puluhan tahun dalam penindasan dan kemiskinan akut.
Sejak 2012 silam, ratusan ribu orang Rohingya pun memutuskan tekad untuk keluar dari Rakhine, mencari tanah penghidupan baru di negeri yang menjanjikan, mungkin Malaysia, mungkin Thailand, atau mungkin Indonesia. Puluhan ribu berhasil menembus kerasnya lautan dalam kekejaman kelompok penyelundup manusia dan tiba di Malaysia, namun ribuan yang lain masih tetap terjebak dalam nasib buruk. Terkatung di tengah lautan, tanpa makanan, tanpa destinasi. Bahkan dilempar dan diusir kembali oleh tentara penjaga perbatasan laut Thailand, Malaysia, ataupun Indonesia.
Hingga akhirnya, kurang dari sebulan lalu. Ribuan orang Rohingya yang berada dalam sekian perahu tak layak, diselamatkan oleh nelayan lokal Aceh. Sambutan hangat dan ramah dari masyarakat Aceh seketika menyelamatkan nyawa sejumlah seribu tujuh ratus jiwa orang Rohingya. Sebagian besar dari mereka kelaparan, sakit, raut mukanya penuh dengan kesedihan.
Isu orang Rohingya yang diselamatkan penduduk Aceh pun menjadi isu nasional bahkan internasional. Ribuan bantuan dalam bentuk fisik terus mengalir ke Aceh yang diperuntukkan untuk orang Rohingya. Namun, jika diselami lagi maknanya, betulkah dengan memberikan ribuan bantuan ke orang Rohingya merupakan cara terbaik mengatasi masalah mereka?
Setelah tercukupi dengan pakaian, makanan, serta sanitasi yang layak, Sesungguhnya ribuan orang-orang Rohingya di Aceh dan juga di ratusan kamp pengungsian lain di Malaysia hanya butuh satu hal: pemberdayaan.
Kemandirian mereka adalah kunci mensejahterakan orang Rohingya dalam jangka waktu panjang. Kunci program pemberdayaan inilah yang kini sedang dikerjakan oleh kolaborasi kemanusiaan masyarakat Aceh dan masyarakat Indonesia, dipimpin langsung oleh lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT)
Cara pertama adalah dengan menyediakan lahan pertanian mandiri di sekitar shelter penampungan Rohingya. Lahan inilah yang nanti harapannya dapat dikerjakan oleh orang Rohingya untuk menyambung hidup lebih lama lagi di Aceh. Kini beberapa lokasi lahan yang masih ditumbuhi hutan liar di sekitar desa Gampong Blang Adoe, Kuta Makmur, Aceh Utara akan dialihfungsikan sebagai bentuk program lahan pertanian mandiri untuk Orang Rohingya
Cara kedua adalah dengan memberdayakan para perempuan Rohingya untuk memiliki keahlian khusus, seperti menjahit misalnya. ACT melalui kolaborasi pemerintah dan masyarakat Indonesia telah menyetejui untuk menyediakan ratusan mesin jahit. Rencananya mesin jahit itu akan diletakkan di Balai Latihan Kerja (BLK) milik Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Dalam waktu dekat, ratusan pengungsi perempuan Rohingya di Aceh setidaknya dapat memiliki kesempatan untuk belajar menjahit dan produktif berkreasi.
Cara ketiga adalah dengan mengalokasikan areal persawahan untuk digarap oleh ornag-orang Rohingya. Dengan adanya persawahan yang mandiri, harapannya laki-laki Rohingya dapat bekerja keras mencukupi kebutuhan pangannya. Untuk keluarganya sendiri di dalam shelter atau untuk dijadikan komoditas dagang dalam jangka waktu lama.
Itulah beberapa cara efektif yang sekiranya menjadi bayangan, bagaimana seharusnya mengelola program-program efektif yang dapat dikerjakan langsung oleh masyarakat Indonesia dalam komando Aksi Cepat Tanggap kepada saudara sesama muslim orang Rohingya. Tamu istimewa dari Rakhine yang didatangkan Allah di Bulan Ramadhan ini sebagai ladang kebaikan. (CAL)
0
1.9K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan