- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Frogdive, Klub Selam Ekspedisi Sejarah Bawah Laut Indonesia


TS
charlies280590
Frogdive, Klub Selam Ekspedisi Sejarah Bawah Laut Indonesia




Weleh weleh...
terima kasih mendalam kembali yang amat sangat banyak untuk momod/mimin yang udah mengangkat trit yang sederhana ini menjadi HOT TRIT tanggal 18 Juni 2015



Ini adalah HT ke-14 ane gan
terima kasih mendalam kembali yang amat sangat banyak untuk momod/mimin yang udah mengangkat trit yang sederhana ini menjadi HOT TRIT tanggal 18 Juni 2015






Ini adalah HT ke-14 ane gan

Spoiler for Hot trit tanggal 18 Juni 2015:

Terima kasih juga untuk agan2/wati sekalian yang udah menyediakan waktunya untuk mampir ke trit ini, rating dan juga lempar cendolnya ke ane 



Berhasil Dokumentasikan Bangkai Kapal Nazi dan Sekutu

PENASARAN: Tim Frogdive melakukan penyelaman di Laut Jawa–Selat Sunda–Samudra Hindia.
Mereka mendokumentasikan kapal zaman perang yang teng- gelam di Selat Sunda. (Dok. Pribadi Frogdive)
Mereka mendokumentasikan kapal zaman perang yang teng- gelam di Selat Sunda. (Dok. Pribadi Frogdive)
17/06/15, 10:51 WIB
Quote:
We dive for different reason.Slogan itu dibuat anggota Kopaska TNI-AL Mayor Laut (P) Yudo Ponco Ari untuk klub selam yang didirikannya setahun lalu, Frogdive. Klub yang terbuka untuk umum tersebut telah melakukan sejumlah ekspedisi ekstrem, menelusuri sejarah bawah laut Indonesia.
Laporan Gunawan Sutanto, Jakarta
Quote:
LAUT Jawa, 28 Februari 1942. Sambungan radio dari intelijen diterima Albert H. Rooks dari kapal yang dikemudikannya, USS Houston. Saat itu, Rooks menerima kabar kondisi sekitar Selat Sunda aman dilalui. Berdasar informasi tersebut, berangkatlah USS Houston dan HMAS Perth ke Australia. Dua kapal itu menempuh jalur Laut Jawa–Selat Sunda–Samudra Hindia. Dua armada tersebut kembali ke Australia setelah terlibat perang dengan Jepang di Laut Jawa.
Spoiler for Penampakan USS Houston:

Spoiler for Penampakan HMAS Perth::

Quote:
Ternyata, info intelijen ABDA Com (America, British, Dutch and Australian Command) itu meleset. Saat dua kapal Sekutu tersebut mendekati Selat Sunda, torpedo armada Jepang yang diluncurkan kapal Fubuki menghajar mereka. USS Houston dan HMAS Perth pun tidak bisa berkutik. Dua kapal itu karam beserta ratusan prajurit ABDA Com. Selama ini, tidak banyak yang merekam cerita sejarah yang mendunia itu. Komunitas selam Frogdive mengambil peran tersebut. Mereka melakoni hobi selam sambil menyusun kepingan-kepingan masa lalu. Melakukan ekspedisi untuk mendokumentasikan bangkai-bangkai kapal yang dulu terlibat perang di Laut Jawa.
Spoiler for Penampakan kapal Fubuki milik Jepang::

Quote:
’’Sesuai dengan semboyan kami, we dive for different reason,kami ingin dari hobi menyelam ini bisa memberikan sumbangsih untuk ilmu pengetahuan dan dunia kebaharian Indonesia,’’ ujar Mayor Laut (P) Yudo Ponco Ari, pendiri Frogdive.

Komandan Datasemen Tiga Satuan Kopaska Armatim SurabayaMayor Laut (P) Yudo Ponco Ari, menjelaskan penemuan kapal selam milik Jerman oleh TNI, di gedung BPPT I, Jakarta, 11 Desember 2014. TEMPO/Imam Sukamto
Perwira Kopaska TNI-AL yang kini menempuh pendidikan di Seskoal itu mendirikan Frogdive sejak setahun lalu. Meski masih bayi, ekspedisi komunitas tersebut termasuk luar biasa. Sejak beberapa bulan berdiri saja, mereka sudah menelusuri jejak Nazi di Laut Jawa. ’’Ketika itu, rumor adanya Nazi di Indonesia menarik perhatian para frogdiver (istilah anggota komunitas Frogdive) untuk membuktikan,’’ ungkap pria kelahiran Semarang itu. Setelah melakukan riset, komunitas tersebut memutuskan untuk menyelam ke objek yang diduga U-boat (kapal selam Nazi). Ekspedisi kala itu lumayan berat. Apalagi para frogdiver tidak punya banyak uang untuk menyewa kapal. Jadilah mereka berangkat dari Karimunjawa ke titik lokasi hanya dengan kapal kayu. Mereka berlayar 10 jam untuk menuju ke lokasi sejauh 98 nautical mile.
Spoiler for Mayor Laut (P) Yudo Ponco Ari:
Komandan Datasemen Tiga Satuan Kopaska Armatim SurabayaMayor Laut (P) Yudo Ponco Ari, menjelaskan penemuan kapal selam milik Jerman oleh TNI, di gedung BPPT I, Jakarta, 11 Desember 2014. TEMPO/Imam Sukamto
Perwira Kopaska TNI-AL yang kini menempuh pendidikan di Seskoal itu mendirikan Frogdive sejak setahun lalu. Meski masih bayi, ekspedisi komunitas tersebut termasuk luar biasa. Sejak beberapa bulan berdiri saja, mereka sudah menelusuri jejak Nazi di Laut Jawa. ’’Ketika itu, rumor adanya Nazi di Indonesia menarik perhatian para frogdiver (istilah anggota komunitas Frogdive) untuk membuktikan,’’ ungkap pria kelahiran Semarang itu. Setelah melakukan riset, komunitas tersebut memutuskan untuk menyelam ke objek yang diduga U-boat (kapal selam Nazi). Ekspedisi kala itu lumayan berat. Apalagi para frogdiver tidak punya banyak uang untuk menyewa kapal. Jadilah mereka berangkat dari Karimunjawa ke titik lokasi hanya dengan kapal kayu. Mereka berlayar 10 jam untuk menuju ke lokasi sejauh 98 nautical mile.
Quote:
Sesampai di sasaran, para anggota Frogdive menyelam sekitar 2 jam. Mereka berhasil menemukan objek yang diduga kapal di kedalaman 25 meter. ’’Kami mendapat gambar objek yang memiliki dimensi sekitar 30 meter,’’ ujarnya. Identifikasi U-boat Nazi juga berdasar sejumlah objek lain yang mereka lihat. Misalnya, temuan lambang swastika di piring dan peralatan makan yang tersisa di sekitar kapal. ’’Keyakinan kami tambah kuat karena melihat objek conning tower dan haluan kapal,’’ terang perwira kelahiran 14 Oktober 1977 itu.
Ady Setiawan, anggota Frogdive sekaligus peneliti sejarah yang terlibat dalam ekspedisi, terkesan dengan penyelaman kala itu. ’’Luar biasa, kami menyelam cuma 2 jam. Tetapi, perjalanannya bolak-balik butuh waktu 20 jam,’’ kenangnya. Selama ini, Ady termasuk anggota yang paling getol mengikuti ekspedisi Frogdive. Sebab, dia juga memiliki komunitas sejarah Roodebrug yang juga intens meneliti sejarah kemiliteran Indonesia. Selain Ady, sejumlah anggota Roodebrug kini mulai bergabung dalam Frogdive.
Ady Setiawan, anggota Frogdive sekaligus peneliti sejarah yang terlibat dalam ekspedisi, terkesan dengan penyelaman kala itu. ’’Luar biasa, kami menyelam cuma 2 jam. Tetapi, perjalanannya bolak-balik butuh waktu 20 jam,’’ kenangnya. Selama ini, Ady termasuk anggota yang paling getol mengikuti ekspedisi Frogdive. Sebab, dia juga memiliki komunitas sejarah Roodebrug yang juga intens meneliti sejarah kemiliteran Indonesia. Selain Ady, sejumlah anggota Roodebrug kini mulai bergabung dalam Frogdive.
Quote:
Meski didirikan perwira Kopaska, tidak semua anggota Frogdive adalah prajurit TNI. Frogdive terbuka untuk umum. Karena itu, anggotanya pun berasal dari sejumlah latar belakang. ’’Ada yang mahasiswa, advokat, PNS, sampai dokter,’’ terang Ponco.Hasil ekspedisi U-boat pernah dipaparkan Ady dan Ponco kepada Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo. ’’Pak Menteri memberikan apresiasi khusus terhadap ekspedisi kala itu,’’ kata Ponco. Indroyono mendukung Frogdive untuk mendokumentasikan kapal-kapal perang lain yang karam di perairan Indonesia. Dorongan itulah yang membuat komunitas tersebut makin bersemangat mengadakan ekspedisi sejarah bawah laut. Yang terbaru, 6 Juni lalu, Frogdive menelusuri karamnya HMAS Perth dan USS Houston yang diberondong torpedo Jepang.
Quote:
Ekspedisi sengaja dilakukan 6 Juni untuk sekalian memperingati D Day. D Day merupakan istilah militer sebagai tanda dimulainya pendaratan pasukan Sekutu dalam Perang Dunia II. Operasi yang juga dikenal dengan Invasi Normandia itu merupakan invasi laut terbesar dalam sejarah. ’’Kami perlu melihat HMAS Perth dan USS Houston dari dekat untuk menggambarkan betapa dahsyat perang di Laut Jawa kala itu,’’ ujar Ponco. Dua kapal Sekutu itu selama ini juga menjadi simbol monumen perang di Laut Jawa.
’’USS Houston itu kapal perang Amerika Serikat yang sangat besar. Julukannya Galloping Ghost of the Java Coast,’’ terang penghobi olahraga air tersebut. Selain faktor sejarah dua kapal itu, ekspedisi dilakukan karena anggota Frogdive tertantang dengan kondisi bawah laut Selat Sunda. Menurut Ponco, karakter bawah laut Selat Sunda sangat ekstrem. Arusnya kencang setiap waktu dengan visibility terbatas. Kondisi itu terjadi karena Selat Sunda merupakan bottle neck Samudra Hindia.
’’USS Houston itu kapal perang Amerika Serikat yang sangat besar. Julukannya Galloping Ghost of the Java Coast,’’ terang penghobi olahraga air tersebut. Selain faktor sejarah dua kapal itu, ekspedisi dilakukan karena anggota Frogdive tertantang dengan kondisi bawah laut Selat Sunda. Menurut Ponco, karakter bawah laut Selat Sunda sangat ekstrem. Arusnya kencang setiap waktu dengan visibility terbatas. Kondisi itu terjadi karena Selat Sunda merupakan bottle neck Samudra Hindia.
Quote:
Ekspedisi dua hari tersebut dimulai dengan penyelaman ke bangkai HMAS Perth. Untuk sampai ke bangkai kapal buatan 1933 itu, frogdiver harus menyelam hingga kedalaman 30 meter. Sesampai di bangkai HMAS Perth, frogdiver mendokumentasikan beberapa titik kapal. Ponco sempat memperlihatkan gambar-gambar bangkai HMAS Perth kepada penulis. ’’Di dekat bangkai kapal, kami juga meletakkan karangan bunga sebagai penghormatan terhadap 300 pelaut yang gugur kala itu,’’ terangnya.
Ada temuan menarik ketika frogdiver bisa menemukan bangkai HMAS Perth. Ternyata, meski telah karam selama 73 tahun, kapal dengan panjang 120 meter tersebut masih mengeluarkan bahan bakar dari tangkinya. ’’Kami juga sempat tidak percaya, tetapi ada dokumentasinya,’’ tegas Ponco. Waktu penyelaman yang tidak begitu banyak membuat frogdiver tidak bisa mendekat ke bangkai USS Houston. ’’Posisi tenggelamnya USS Houston lebih ke utara dibanding HMAS Perth. Kondisi arus lautnya lebih kuat karena lebih jauh dari pantai,’’ jelasnya. Rencananya, setelah Lebaran, mereka kembali ke Selat Sunda untuk merekam lebih dekat dan detail bangkai USS Houston.
Berdasar data yang disampaikan Ady, setidaknya ada 10 kapal yang karam selama Battle of The Java Sea pada 1942.Ponco dan frogdiver lainnya ingin mendokumentasikan semuanya. Mereka ingin membuat sebuah photobook yang berguna sebagai literatur sejarah maritim Indonesia. Menurut Ponco, dalam setiap penyelaman, anggota komunitasnya tidak ingin sekadar menyalurkan hobi. Karena itu, dia benar-benar menyiapkan anggota yang terlatih. Tujuannya, tangguh saat mengikuti ekspedisi bawah laut.
Spoiler for Video penjelajahan bangkai kapal HMAS Perth dari SUMBER LAIN:

Ada temuan menarik ketika frogdiver bisa menemukan bangkai HMAS Perth. Ternyata, meski telah karam selama 73 tahun, kapal dengan panjang 120 meter tersebut masih mengeluarkan bahan bakar dari tangkinya. ’’Kami juga sempat tidak percaya, tetapi ada dokumentasinya,’’ tegas Ponco. Waktu penyelaman yang tidak begitu banyak membuat frogdiver tidak bisa mendekat ke bangkai USS Houston. ’’Posisi tenggelamnya USS Houston lebih ke utara dibanding HMAS Perth. Kondisi arus lautnya lebih kuat karena lebih jauh dari pantai,’’ jelasnya. Rencananya, setelah Lebaran, mereka kembali ke Selat Sunda untuk merekam lebih dekat dan detail bangkai USS Houston.
Spoiler for Contoh video lain penjelajahan bangkai kedua kapal ini dari SUMBER LAIN::

Quote:
Selama ini, sebelum memulai ekspedisi, anggota tim menjalani training. Khusus untuk ekspedisi HMAS Perth, Ponco menyiapkan latihan untuk timnya di perairan Kepulauan Seribu. Mereka didril penyelaman malam, rescue dive, dan sejumlah prosedur penyelaman lainnya. Ponco selama ini melatih frogdiver dengan materi penyelaman umum dan militer. Tidak semua anggota bisa langsung ikut ekspedisi bawah laut. Mereka harus ikut beberapa tahap latihan seperti diving course dan refreshment.
Meski telah dibekali pelatihan selam militer, kendala di lapangan kadang tetap tidak bisa dihindari. Apalagi, selama ekspedisi sejarah, banyak hal mistis yang ditemui. Misalnya, ketika penyelaman di HMAS Perth. Saat itu, tiba-tiba ada anggota yang kesurupan. Dia tidak sadar diri ketika penyelaman hendak berakhir. Untungnya, rescue yang baik membuat seluruh penyelam selamat. Ekspedisi pun berakhir dengan sukses. (*/c5/end)
Meski telah dibekali pelatihan selam militer, kendala di lapangan kadang tetap tidak bisa dihindari. Apalagi, selama ekspedisi sejarah, banyak hal mistis yang ditemui. Misalnya, ketika penyelaman di HMAS Perth. Saat itu, tiba-tiba ada anggota yang kesurupan. Dia tidak sadar diri ketika penyelaman hendak berakhir. Untungnya, rescue yang baik membuat seluruh penyelam selamat. Ekspedisi pun berakhir dengan sukses. (*/c5/end)
Quote:
Komentar ane:
Mungkin ini bisa jadi berkah tersendiri untuk wisata maritim Indonesia? Apalagi klub selam ini yang sangat terbuka untuk umum, dan yang pasti untuk mereka yang bernyali saja
Sudah pasti bisa menarik minat wisatawan mancanegara nih kalau situs-situs bawah laut di lautan Indonesia bisa terjaga dengan baik.
Mungkin ini bisa jadi berkah tersendiri untuk wisata maritim Indonesia? Apalagi klub selam ini yang sangat terbuka untuk umum, dan yang pasti untuk mereka yang bernyali saja

Sumber
Sumber USS Houston
Sumber HMAS Perth milik Australia
Sumber kapal Fubuki milik Jepang
Berita dari media Inggris
Quote:
Berita terkait:
Tim Frogdive berhasil dokumentasikan bangkai kapal Nazi dan sekutu
Klub Penyelam Bawah Laut Indonesia, Pertaruhkan Nyawa Demi Ungkap Sejarahnya
Tim Frogdive berhasil dokumentasikan bangkai kapal Nazi dan sekutu
Klub Penyelam Bawah Laut Indonesia, Pertaruhkan Nyawa Demi Ungkap Sejarahnya
Untuk agan/sis yang penasaran dengan klub ini, monggo ditengok postingan di bawah ini:
Quote:
Original Posted By indotags►
coba like n joint facebooknya frogdive aja
https://www.facebook.com/kursus.divingfrogmen
biasanya nanti kalo ada info kelas atau expedisi di umumkan dsitu.
semoga membantu..
coba like n joint facebooknya frogdive aja
https://www.facebook.com/kursus.divingfrogmen
biasanya nanti kalo ada info kelas atau expedisi di umumkan dsitu.
semoga membantu..
Apa kata kaskuser:
Quote:
Original Posted By morskayapekhota►Sori gan ane OOT ke masalah USS Houston sama HMAS Perth nih..
Sebenernya yg nenggelamin tuh kapal berdua bukan IJN Fubuki
Kalo mau lebih tau soal pertempurannya silahkan aja baca hehehe...
Kapal2 tenggelam bisa jadi spot diving yg bagus lho, coba aja dijaga trus diberi fasilitas yg bagus, pasti banyak yg datang pengen ngelihat bukti pertempuran bersejarah nih...
Sebenernya yg nenggelamin tuh kapal berdua bukan IJN Fubuki
Spoiler for nih kejadiannya:
Kronologis pertempurannya kayak gini gan (CMIIW):
28 Februari, Houston sama Perth dapet tugas buat berlayar ke Cilacap dari Selat Sunda, masalahnya Houston sama Perth gak dapet amunisi, Perth cuman dapet 20 amunisi per meriam, Houston cuman 50 per meriam.
Jam 7 malem di hari yg sama mereka berlayar.
Kapten kapal Perth, Cpt. Hector Waller memutuskan untuk berlayar langsung melalui Selat Sunda (gak ngedengerin perintah Admiral Helfrich yg yuruh mereka muterin pasukan invasi Jepang), dan karena pangkatnya yg paling tinggi dari 2 kapten kapal tuh, akhirnya diikuti lah perintahnya Cpt. Waller nih.
Sekitar jam 11 malem di hari yg sama (ada juga sumber yg bilang setengah 11 di hari yg sama), Fubuki yg lagi patroli melihat Houston sama Perth, Fubuki ngeluncurin 9 torpedo ke arah mereka bedua dari jarak 3000 yard terus menghindar,tapi torpedo yg diluncurin Fubuki meleset semua, bisa dihindarin sama Houston dan Perth (klo di wikipedia malah yg ngelucurin torpedo bukan Fubuki, tapi Harukaze)
Setelah mengetahui kalo Jepang menginvasi Teluk Bantam (atau Teluk Banten), akhirnya Perth sama Houston mulai menembaki kapal transport Jepang disana, dan ternyata ada 2 kapal perusak Jepang yg masih di teluk itu, membuat smokescreen buat ngelindungin kapal transport mereka.
Ada kapal transport Jepang yg kena, tapi gak tenggelam.
Waktu itu pula, satu skuadron kecil kapal pasukan Jepang mendekat ke Perth dan Houston buat bantuan, tapi yg ada bukannya Perth sama Houston yg kena tembak, malah ada kapal Jepang yg kena tembak (tetep belum ada kaoal yg tenggelam)
Disinilah turning point nya, Jepang ngeluncurin 28 torpedo ke 2 kapal sekutu tuh, tapi gak ada juga yg kena
Perth dan Houston membalas dengan tembakan meriam (Perth juga ngeluncurin torpedo), mengenai beberapa kapal perusak Jepang, tapi Perth dan Houston juga terkena tembakan
IJN Mogami dan IJN Mikuma akhirnya tiba di pertempuran, nembakin Perth dan Houston pake meriam 8 inci (sekitar 203 mm) mereka (kebetulan meriam 8 inci nya Jepang merupakan meriam terbaik milik Jepang yg dipasang di kapal penjelajah mereka semua, search aja "20 cm 3rd year naval gun" kalo mau tau soal meriam itu), gak cuman nembakin meriam aja, Mogami dan Mikuma juga ikutan ngeluncurin torpedo mereka.
Sekitar jam 11 malem lewat 20 menit (masih di hari yg sama), Perth dan Houston kehabisan amunisi, dan mereka hanya berharap bisa ke perairan yg aman dengan mengandalkan kecepatan kapal mereka, tapi naas, dikarenakan torpedo Jepang dah berkeliaran di perairan tuh, Perth terkena salah satunya di starboard (bagian kanan kapal) dan merusak ruang mesin bagian depan, lalu terkena 2 torpedo lagi (di dekat superstucturenya yg mengakibatkan kerusakan di hullnya, dan di bagian belakangnya atau aft area), yg mengakibatkan banyak korban jiwa dari Perth terutama bagian mesinnya. Waller memberi perintah untuk meninggalkan kapal, tapi terlambat, Perth terkena torpedo ke 4 (sekaligus yg terakhir) di bagian kiri atau port side nya. Perth tenggelam dengan sebagian awak kapalnya.
Houston juga terkena tembakan meriam, salah satunya di bagian mesin belakang, dimana uap bertekanan tinggi hampir membunuh semua personel. Central fire contol system nya juga hancur bersamaan dengan salah satu meriam 8 inci depannya. Sekitar pukul 00.20, turret Houston terakhir yg bisa beroperasional juga ikut rusak, sehingga membuat Houston melakukan pertarungan yg sia-sia. Sekitar pukul 00.30, 3 torpedo mengenai Houston di sisi kanan/starboard, air memasuki kapal dari segala sisi dan Rooks memerintahkan untuk meninggalkan kapal. Cpt. Rooks gugur dikarenakan terkena fondasi machine gun (ane agak kurang ngerti apa atuh machine gun foundation?), tapi Houston masih tetap bertempur, dan akhirnya kapal perusak Jepang mendekat ke Houston dan menembaki decknya dengan machine gun.
Houston tenggelam, dan hanya 368 awak kapalnya yg dijadikan tahanan oleh Jepang.
28 Februari, Houston sama Perth dapet tugas buat berlayar ke Cilacap dari Selat Sunda, masalahnya Houston sama Perth gak dapet amunisi, Perth cuman dapet 20 amunisi per meriam, Houston cuman 50 per meriam.
Jam 7 malem di hari yg sama mereka berlayar.
Kapten kapal Perth, Cpt. Hector Waller memutuskan untuk berlayar langsung melalui Selat Sunda (gak ngedengerin perintah Admiral Helfrich yg yuruh mereka muterin pasukan invasi Jepang), dan karena pangkatnya yg paling tinggi dari 2 kapten kapal tuh, akhirnya diikuti lah perintahnya Cpt. Waller nih.
Sekitar jam 11 malem di hari yg sama (ada juga sumber yg bilang setengah 11 di hari yg sama), Fubuki yg lagi patroli melihat Houston sama Perth, Fubuki ngeluncurin 9 torpedo ke arah mereka bedua dari jarak 3000 yard terus menghindar,tapi torpedo yg diluncurin Fubuki meleset semua, bisa dihindarin sama Houston dan Perth (klo di wikipedia malah yg ngelucurin torpedo bukan Fubuki, tapi Harukaze)
Setelah mengetahui kalo Jepang menginvasi Teluk Bantam (atau Teluk Banten), akhirnya Perth sama Houston mulai menembaki kapal transport Jepang disana, dan ternyata ada 2 kapal perusak Jepang yg masih di teluk itu, membuat smokescreen buat ngelindungin kapal transport mereka.
Ada kapal transport Jepang yg kena, tapi gak tenggelam.
Waktu itu pula, satu skuadron kecil kapal pasukan Jepang mendekat ke Perth dan Houston buat bantuan, tapi yg ada bukannya Perth sama Houston yg kena tembak, malah ada kapal Jepang yg kena tembak (tetep belum ada kaoal yg tenggelam)
Disinilah turning point nya, Jepang ngeluncurin 28 torpedo ke 2 kapal sekutu tuh, tapi gak ada juga yg kena
Perth dan Houston membalas dengan tembakan meriam (Perth juga ngeluncurin torpedo), mengenai beberapa kapal perusak Jepang, tapi Perth dan Houston juga terkena tembakan
IJN Mogami dan IJN Mikuma akhirnya tiba di pertempuran, nembakin Perth dan Houston pake meriam 8 inci (sekitar 203 mm) mereka (kebetulan meriam 8 inci nya Jepang merupakan meriam terbaik milik Jepang yg dipasang di kapal penjelajah mereka semua, search aja "20 cm 3rd year naval gun" kalo mau tau soal meriam itu), gak cuman nembakin meriam aja, Mogami dan Mikuma juga ikutan ngeluncurin torpedo mereka.
Sekitar jam 11 malem lewat 20 menit (masih di hari yg sama), Perth dan Houston kehabisan amunisi, dan mereka hanya berharap bisa ke perairan yg aman dengan mengandalkan kecepatan kapal mereka, tapi naas, dikarenakan torpedo Jepang dah berkeliaran di perairan tuh, Perth terkena salah satunya di starboard (bagian kanan kapal) dan merusak ruang mesin bagian depan, lalu terkena 2 torpedo lagi (di dekat superstucturenya yg mengakibatkan kerusakan di hullnya, dan di bagian belakangnya atau aft area), yg mengakibatkan banyak korban jiwa dari Perth terutama bagian mesinnya. Waller memberi perintah untuk meninggalkan kapal, tapi terlambat, Perth terkena torpedo ke 4 (sekaligus yg terakhir) di bagian kiri atau port side nya. Perth tenggelam dengan sebagian awak kapalnya.
Houston juga terkena tembakan meriam, salah satunya di bagian mesin belakang, dimana uap bertekanan tinggi hampir membunuh semua personel. Central fire contol system nya juga hancur bersamaan dengan salah satu meriam 8 inci depannya. Sekitar pukul 00.20, turret Houston terakhir yg bisa beroperasional juga ikut rusak, sehingga membuat Houston melakukan pertarungan yg sia-sia. Sekitar pukul 00.30, 3 torpedo mengenai Houston di sisi kanan/starboard, air memasuki kapal dari segala sisi dan Rooks memerintahkan untuk meninggalkan kapal. Cpt. Rooks gugur dikarenakan terkena fondasi machine gun (ane agak kurang ngerti apa atuh machine gun foundation?), tapi Houston masih tetap bertempur, dan akhirnya kapal perusak Jepang mendekat ke Houston dan menembaki decknya dengan machine gun.
Houston tenggelam, dan hanya 368 awak kapalnya yg dijadikan tahanan oleh Jepang.
Spoiler for kapal2 yg ikut dalam pertmpuran:
Sekutu : 1 kapal penjelajah berat (USS Houston), 1 kapal penjelajah ringan (HMAS Perth), dan 1 kapal perusak (HNMLS Evertsen)
Jepang : 1 kapal induk ringan (IJN Ryujo), 1 kapal pengangkut pesawat amfibi (IJN Chiyoda), 5 kapal penjelajah (IJN Natori, IJN Mogami, IJN Mikuma, IJN Suzuya, dan IJN Kumano), 12 kapal perusak (IJN Harukaze, IJN Hatakaze, IJN Asakaze, IJN Fubuki, IJN Hatsuyuki, IJN Shirayuki, IJN Shirakumo, IJN Murakumo, IJN Shikinami, IJN Isonami, IJN Uranami, dan 1 lagi gak diketahui kayaknya). Tapi perlu diingat gak semua ikut penenggelaman USS Houston dan HMAS Perth
Jepang : 1 kapal induk ringan (IJN Ryujo), 1 kapal pengangkut pesawat amfibi (IJN Chiyoda), 5 kapal penjelajah (IJN Natori, IJN Mogami, IJN Mikuma, IJN Suzuya, dan IJN Kumano), 12 kapal perusak (IJN Harukaze, IJN Hatakaze, IJN Asakaze, IJN Fubuki, IJN Hatsuyuki, IJN Shirayuki, IJN Shirakumo, IJN Murakumo, IJN Shikinami, IJN Isonami, IJN Uranami, dan 1 lagi gak diketahui kayaknya). Tapi perlu diingat gak semua ikut penenggelaman USS Houston dan HMAS Perth
Spoiler for sumber:
http://www.dutcheastindies.webs.com/SundaStrait.html
wikipedia
wikipedia
Kalo mau lebih tau soal pertempurannya silahkan aja baca hehehe...
Kapal2 tenggelam bisa jadi spot diving yg bagus lho, coba aja dijaga trus diberi fasilitas yg bagus, pasti banyak yg datang pengen ngelihat bukti pertempuran bersejarah nih...
Quote:
Original Posted By garuda17►mentor Ponco memang suetillll....suksesss tor. Kl di forum sebelah sih beliau "terkenal" sih...hehehe
nemu di youtube,
ekspedisi mereka kemaren.
well equipped kayaknya
coba ditaro di pejwan bang TS.....
nemu di youtube,

well equipped kayaknya

coba ditaro di pejwan bang TS.....
Quote:
Original Posted By superbandar.com►
recommended gan spermdive jakartafreedive satunafasfreedive milleniumaquaticclub
recommended gan spermdive jakartafreedive satunafasfreedive milleniumaquaticclub

0
49.8K
Kutip
294
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan