- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Upah Riil Buruh Turun 0,42%


TS
mbia
Upah Riil Buruh Turun 0,42%
MerahPutih, Bisnis-Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Upah nominal pada Mei 2015 terhadap buruh tani naik sebesar 0,17 persen dibandingkan upah butuh tani pada bulan April 2015 (Month To Month), yaitu dari Rp46.306 menjadi Rp46.386.
"Namun, secara riil turun besar 0,42% dibandingkan bulan April 2015 yaitu dari Rp38.546,00 menjadi Rp38.383,00," ujar Kepala BPS Suryamin, di kantor BPS, Jakarta, Senin (15/6).
Suryamin menambahkan, untuk Upah Buruh Bangunan Nasional pada Mei 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,15% yaitu dari Rp79.970 menjadi Rp80.087.
"Namun, secara rill, upah Mei 2015 dibandingkan Bulan April turun 0,35% yaitu dari Rp67.253 menjadi Rp67.018," ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan kenaikan harga kebutuhan-kebutuhan pokok secara signifikan. (Rfd
http://news.merahputih.com/bisnis/20...run-042/17274/
Jelang Lebaran, Upah Riil Buruh Tani dan Bangunan Malah Turun
JAKARTA, JITUNEWS.COM - BPS hari ini merilis data mengenai perkembangan upah buruh pada bulan Mei 2015. Kendati mengalami kenaikan namun secara riil upah buruh justru mengalami penurunan, hal ini disebabkan inflasi dan kenaikan harga bahan pokok yang juga mengalami kenaikan cukup tinggi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, bahwa menjelang bulan puasa ini merupakan kabar yang tidak baik bagi buruh tani dan buruh bangunan. Ia mengatakan banyak buruh tani dan buruh bangunan yang masuk ke dalam kelompok penduduk miskin sehingga pemerintah perlu melakukan upaya untuk meningkatkan pendapatan mereka.
"Upah harian buruh tani bulan ini Rp 46,386 naik 0,17% tapi dibandingkan dengan inflasi, secara riil turun 0,42%. Buruh konstruksi secara nominal naik 0,15% tapi karena inflasi secara riil turun 0,35% padahal nomilnya naik dari Rp 79,970 ke Rp 80.087," tuturnya di Kantor Badan Pusat Statistik, Jakarta pada Senin (15/6).
Ia mengatakan pemerintah harus berupaya menekan laju inflasi agar upah buruh tidak terganggu. Pasalnya inflasi masih menjadi masalah besar sehingga harga kebutuhan pokok juga menjadi mahal. Walaupun sebenarnya setiap bulan secara nominal baik upah buruh tani dan bangunan mengalami kenaikan namun kenaikan itu diiringi dengan kenaikan harga barang yang lebih signifikan.
"Walaupun secara nominal naik tapi karena harga kebutuhan pokok naik lebih tinggi, maka secara riil masih turun. Karena belum meningkat daya belinya. Dua kelompok buruh ini sebagian besar ada di kelompok penduduk miskin," lanjutnya.
http://www.jitunews.com/read/15786/j...#axzz3dBItMqNC
uang itu nominalnya terus naik tapi nilainya terus turun
"Namun, secara riil turun besar 0,42% dibandingkan bulan April 2015 yaitu dari Rp38.546,00 menjadi Rp38.383,00," ujar Kepala BPS Suryamin, di kantor BPS, Jakarta, Senin (15/6).
Suryamin menambahkan, untuk Upah Buruh Bangunan Nasional pada Mei 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,15% yaitu dari Rp79.970 menjadi Rp80.087.
"Namun, secara rill, upah Mei 2015 dibandingkan Bulan April turun 0,35% yaitu dari Rp67.253 menjadi Rp67.018," ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan kenaikan harga kebutuhan-kebutuhan pokok secara signifikan. (Rfd
http://news.merahputih.com/bisnis/20...run-042/17274/
Jelang Lebaran, Upah Riil Buruh Tani dan Bangunan Malah Turun
JAKARTA, JITUNEWS.COM - BPS hari ini merilis data mengenai perkembangan upah buruh pada bulan Mei 2015. Kendati mengalami kenaikan namun secara riil upah buruh justru mengalami penurunan, hal ini disebabkan inflasi dan kenaikan harga bahan pokok yang juga mengalami kenaikan cukup tinggi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, bahwa menjelang bulan puasa ini merupakan kabar yang tidak baik bagi buruh tani dan buruh bangunan. Ia mengatakan banyak buruh tani dan buruh bangunan yang masuk ke dalam kelompok penduduk miskin sehingga pemerintah perlu melakukan upaya untuk meningkatkan pendapatan mereka.
"Upah harian buruh tani bulan ini Rp 46,386 naik 0,17% tapi dibandingkan dengan inflasi, secara riil turun 0,42%. Buruh konstruksi secara nominal naik 0,15% tapi karena inflasi secara riil turun 0,35% padahal nomilnya naik dari Rp 79,970 ke Rp 80.087," tuturnya di Kantor Badan Pusat Statistik, Jakarta pada Senin (15/6).
Ia mengatakan pemerintah harus berupaya menekan laju inflasi agar upah buruh tidak terganggu. Pasalnya inflasi masih menjadi masalah besar sehingga harga kebutuhan pokok juga menjadi mahal. Walaupun sebenarnya setiap bulan secara nominal baik upah buruh tani dan bangunan mengalami kenaikan namun kenaikan itu diiringi dengan kenaikan harga barang yang lebih signifikan.
"Walaupun secara nominal naik tapi karena harga kebutuhan pokok naik lebih tinggi, maka secara riil masih turun. Karena belum meningkat daya belinya. Dua kelompok buruh ini sebagian besar ada di kelompok penduduk miskin," lanjutnya.
http://www.jitunews.com/read/15786/j...#axzz3dBItMqNC
uang itu nominalnya terus naik tapi nilainya terus turun
0
721
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan