- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
[CATPER] Kembali berdiri ke tanah 3142 MDPL Gunung Merbabu 30 Mei-1 Juni 2015


TS
panjia8
[CATPER] Kembali berdiri ke tanah 3142 MDPL Gunung Merbabu 30 Mei-1 Juni 2015
Selamat Malam Rekan Rekan OANC di manapun anda berada
Izinkan saya sedikit bercerita tentang perjalanan saya akhir bulan Mei kemarin, ke salah satu tempat yang selalu menimbulkan rasa rindu tersendiri bagi saya. Ya gunung Merbabu,
sebuah gunung yang terletak di jawa tengah dan berada di antara gunung gunung lain. Gunung Merbabu adalah gunung api bertipe strato yang terletak secara geografis pada 7,5° LS dan 110,4° BT.
Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan,Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara, Provinsi Jawa Tengah.
Kali ini saya akan memulai perjalanan melalui jalur Wekas (Kabupaten Magelang) dan turun melalui jalur Selo (Kabupaten Boyolali). Dalam perjalanan ini saya di temani oleh 3 orang teman saya yaitu Ijalal, Intan, dan Panji (namanya sama
)
Jum'at 29 Mei 2015
Sekitar pukul 15:00 saya sudah sampai di pool bus Lo***a simpangan Depok untuk menunggu bus yang akan mengantar saya dan Ijal menuju Salatiga. Untuk Panji dan Intan sendiri pergi bersama rombongan tangerang melalui kereta menuju stasiun Semarang Poncol.
Sesampainya di pool bis ternyata Ijal sudah sampai duluan, dan seperti perkiraan bisnya terlambat
, bis Lo***a yang akan mengantar kami baru landing di pool pukul 16:45 ngaret 1 jam 15 menit dari jadwal,
perjalan di bis gk ada cerita apa apa karena saya sama Ijal udah teler di hajar Antimo. Eh ada deng, di jalan badan saya bentol bentol entah karena alergi dingin atau bantal yang dii sediain terakhir di cuci tahun lalu
Sabtu 30 Mei 2015
Matahari telah terbit, hari telah berganti dan bis telah memasuki kota Salatiga. Disini saya baru tahu kalau bis yang saya naiki tidak melewati kota salatiga, melainkan mengambil jalur lingkar luar kota salatiga (bis yang di pakai jurusan Ponorogo soalnya).
Alhasil bis tidak melewati pasar sapi sesuai dengan perkiraan. Saat sampai di pertigaan dekat terminal, kami pun memilih turun bis dan naik bis menuju pasar Sapi, dari sini gunung Merbabu telah berdiri dengan gagahnya
Sampai pasar sapi (kelewatan tentunya) saya mendapat bis yang sampai pasar Ngablak, dan nyambung lagi bis ke Wekas
padahal kalau saya naik bis yang sesuai, hanya ganti 1 kali bis setelah turun di pasar sapi.
Sesampainya di gapura sebelum Kaponan, saya menggunakan jasa Ojek yang ternyata harganya sekarang 25 ribu rupiah, padahal berdasarkan informasi sekitar setahun lalu harganya 15 ribuan aja. Di tawar tawar 15 ribu gk di kasih, di tawar 20 ribu gk dapet,
saya tawar 50 ribu tapi sampai puncak juga gk di kasih
, akhirnya saya naik ojek dari gapura ke basecamp. Selama perjalanan baru ngerti kenapa gk bisa turun harganya, tanjakannya itu loh
klo gk ngojek mungkin sampe basecamp udah gelar tenda 
Pukul 08:00 WIB saya dan Ijal akhirnya sampai di Basecamp Wekas. Rombongan Intan jangan di tanya sampai dimana, entah dia baru sampe mana jam segitu, soalnya kereta yang di tumpanginnya bbaru landing jam 06:00 WIB di Semarang Poncol.
Basecamp jalur Wekas merupakan basecamp yang paling bagus viewnya menurut saya, dari sini pemandangan gunung Sindoro dan Sumbing udah keliatan berdiri dengan gagahnya, di lengkapi lapisan awan di bawahnya menambah cantik pemandangan
Sampe di basecamp kegiatan yang di lakukan pertama adalah registrasi sekitar 16 ribu per orang, disini kita dapet 2 lembar tiket dan peta jalur. Kemudian mandi, ngobrol ngobrol geje sama pendaki lain (rombongan Cilacap) dan hal hal gk jelas lain. Jam 09:45 rombongan Cilacap pergi duluan ninggalin saya dan Ijal di basecamp. Jam 10:20 rombongan Intan akhirnya sampe,
setelah dihitung hitung ada sekitar 11 orang rombongan Tangerang yang bareng dia. Kami pun setelahnya packing ulang siap siap, pakek sepatudan jam 10:45 start pendakian.
Sekitar 20 menit mendaki kami bertemu dengan rombongan Cilacap yang memulai pendakian 1 jam sebelum kami, lagi istirahat leyeh leyeh sambil bikin kopi
Jalur awal Wekas melewati rumah rumah penduduk yang bikin saya hampir nyasar, untungnya petunjuk arah puncak jelas, cuma peta yang di kasih di pos pendaftaran agak menyesatkan
,
Jalur Wekas ini menurut saya merupakan jalur pendakian paling woles selama karir pendakian saya, sepanjang perjalanan tanjakan yang di sediakaan cukup manusiawi bagi dengkul reot saya.
Bahkan trekking pole yang saya bawa, gk saya pake waktu itu (emang kebetulan macet jg sih
)
Sekitar pukul 15:15 WIB akhirnya kita sampai juga di pos 2, pos 2 ini adalah camp ground utama di jalur Wekas, disini ada mata air yang di alirkan dari pipa yang di buat oleh penduduk.
Pos 2 terletak di daerah lembahan dari sini gunung sumbing dan sindoro terlihat cukup jelas. Puncak merbabu dan menara pemancar juga terlihat jelas.
Sedikit ke arah ke arah selatan ada jurang yang di bawahnya terdapat air terjun, secara umum pos 2 wekas merupakan camp ground yang sangat indah menurut saya
Disini kita mendiirikan tenda, memasak serta poto poto narsis
, berikut photo photo kita waktu di pos 2, maap klo kebanyakan poto narsisnya
Sekitar pukul 17:20 WIB angin sore merbabu yang kesohor mulai bertiup, membubarkan kegiatan photo photo kita sore itu, Intan dan Panji segera membereskan peralatan masak masakan, dan mempersiapkan tempat tidur
sedangkan saya dan Ijal tetap di luar untuk membiasakan badan dengan udara dingin dan menunggu sunset tiba. Setelah maghrib seluruh team tidur. Ada yang lucu malam harinya,
sekitar pukul 19:30 tenda sebelah menyalakan kembang api sambil teriak teriak norak, dan ternyata salah satu ranger merbabu juga ada yang lagi ngecamp disitu, alhasil mereka semua di marahi,
alasan mereka kembang api yang di nyalakan boleh nemu disana
.
Minggu 31 Mei 2015
Tengah malam kami semua bangun dan mempersiapkan summit, Panji segera memasak air dan membuat sarapan, sedangkan saya dan lainnya packing dan membereskan tenda,
jam 02:00 WIB, kami semua telah selesai bersiap. Setelah berdoa bersama, kami dan rombongan Tangerang segera berjalan menuju puncak. Jalur Pos 2 menuju puncak berbeda jauh dari basecamp ke pos 2
Jalur yang di suguhkan benar benar menguras tenaga kami, saya sampai muntah di jalur
, selain itu salah satu anggota perempuan juga ada yang sakit, dan parahnya dia gk bisa nelan obat 
perjalanan ke puncak berjalan lambat, saking lambatnya kami baru sampai pertigaan jalur antara puncak dan pos pemancar jam setengah 5 pagi, dari sini puncak masih sekitar 2 jam,
dan akhirnya kita terlambat untuk menikmati sunrise dari puncak
Puas photo photo di igir igir, perjalanan di lanjutkan. Sekitar pukul 09:00 kita sampai di pertigaan puncak syarif, rombongan Tangerang sebagian mendaki ke puncak syarif, sedangkan saya dan Ijal memilih tidur
Intan dan Panji masak masak sarapan, selesai sarapan dan beres beres kita jalan ke puncak kenteng songo.
Sekitar jam 11 siang kita semua sampai di puncak khenteng songo
Suasana di puncak jam 11 siang ternyata masih rame, dengan beberapa tenda berdiri di atasnya. Sampai sini Ijal ngeluarin logistik khususnya yaitu Melon
baru pertama ini makan melon di puncak, dan ternyata rasanya bener bener maknyus
Karena udah siang, udah pada males, akhirnya kita gk mampir ke puncak triangulasi, karena posisinya yang mesti nanjak dulu. Itulah kenapa judul trit ini Merbabu 3142 MDPL
perjalanan turun melalui jalur Selo berarti harus lewatin tanjakan legendarisnya, tanah yang gembur, berdebu dan licin bikin sebagian besar anggota team (termasuk saya) untuk turun dengan ngesot
Sesampainya di Sabana 1 rombongan terpisah, saya yang dari awal berniat untuk menikmati 2 malam di merbabu berpisah dengan rombongan lain yang harus mengejar kereta jam 2 esok siang
Setelah istirahat sejenak, jam 3 sore kami akhirnya berpisah dan hanya menyisakan saya berdua dengan Ijal, bye semua makasih udah nemenin ke Merbabu
Kegiatan di Sabana 1 gk banyak, Ijal yang dengkulnya bermasalah sejak sampai pertigaan Puncak Syarif lebih memilih istirahat atau jalan jalan kecil sekitar tenda,
saya yang niat awalnya ingin menikmati sunset dari sabana 1 langsung membatalkan niat karena tiba tiba angin sore merbabu yang kejam mulai berhembus
walau matahari masih bersinar
dinginnya itu loh, lebih dingin dari puncaknya
. Akhirnya abis maghrib kita langsung tidur, lumayan recovery tubuh setelah kurang tidur 2 hari sebelumnya 
Senin 1 Juni 2015
Sekitar jam 2 pagi saya bangun, ternyata pagi itu Sabana 1 di guyur hujan ringan, lumayan jadi gk terlalu licin jalur turun besok
jam 5 saya bangun dan setelah solat shubuh, kita keluar untuk menikmati sunrise pagi itu. Sunrise Sabana 1 cukup bagus menurut saya, cuma sayang awan tebal menghalangi momen momen sunrise
Setelah puas photo photo kita lanjutkan dengan masak sarapan dengan sisa sisa logistik yang ada, di lanjutkan dengan beres beres dan packing. Sekitar jam 11 kita jalan turun ke basecamp.
Selama perjalanan menuju basecamp hujan menemani dari tikungan macan sampai basecamp, akhirnya kita sampai basecamp jam 2 siang.
Sampai basecamp kita istirahat, mandi, makan dan mencari informasi serta barengan ke terminal Boyolali, akhirnya jam 5 sore kita berangkat bersama rombongan Jakarta dengan pickup menuju terminal Boyolali
Sekian perjalanan saya kali ini, mohon maaf jika tulisan saya kurang berkenan. Dan jika berkenan bolehlah ijo ijonya
Rincian biaya:
Bis Depok - Salatiga : 175.000
Bis Salatiga - pasar sapi : 5.000
Bis pasar sapi - Pasar Ngablak : 7.000
Bis pasar Ngablak - Gapura Wekas : 7.000
Ojek : 25.000
Registrasi Simaksi : 16.000
Pick up dari Selo - Term Boyolali : 25.000
Bis Terminal Boyolali - Depok : 150.000
Logistik : 150.000
Biaya tak terduga : 50.000
Total : Rp. 610.000 (kurang lebih)
Izinkan saya sedikit bercerita tentang perjalanan saya akhir bulan Mei kemarin, ke salah satu tempat yang selalu menimbulkan rasa rindu tersendiri bagi saya. Ya gunung Merbabu,
sebuah gunung yang terletak di jawa tengah dan berada di antara gunung gunung lain. Gunung Merbabu adalah gunung api bertipe strato yang terletak secara geografis pada 7,5° LS dan 110,4° BT.
Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan,Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara, Provinsi Jawa Tengah.
Kali ini saya akan memulai perjalanan melalui jalur Wekas (Kabupaten Magelang) dan turun melalui jalur Selo (Kabupaten Boyolali). Dalam perjalanan ini saya di temani oleh 3 orang teman saya yaitu Ijalal, Intan, dan Panji (namanya sama

Jum'at 29 Mei 2015
Sekitar pukul 15:00 saya sudah sampai di pool bus Lo***a simpangan Depok untuk menunggu bus yang akan mengantar saya dan Ijal menuju Salatiga. Untuk Panji dan Intan sendiri pergi bersama rombongan tangerang melalui kereta menuju stasiun Semarang Poncol.
Sesampainya di pool bis ternyata Ijal sudah sampai duluan, dan seperti perkiraan bisnya terlambat

perjalan di bis gk ada cerita apa apa karena saya sama Ijal udah teler di hajar Antimo. Eh ada deng, di jalan badan saya bentol bentol entah karena alergi dingin atau bantal yang dii sediain terakhir di cuci tahun lalu

Sabtu 30 Mei 2015
Matahari telah terbit, hari telah berganti dan bis telah memasuki kota Salatiga. Disini saya baru tahu kalau bis yang saya naiki tidak melewati kota salatiga, melainkan mengambil jalur lingkar luar kota salatiga (bis yang di pakai jurusan Ponorogo soalnya).
Alhasil bis tidak melewati pasar sapi sesuai dengan perkiraan. Saat sampai di pertigaan dekat terminal, kami pun memilih turun bis dan naik bis menuju pasar Sapi, dari sini gunung Merbabu telah berdiri dengan gagahnya

Sampai pasar sapi (kelewatan tentunya) saya mendapat bis yang sampai pasar Ngablak, dan nyambung lagi bis ke Wekas

Sesampainya di gapura sebelum Kaponan, saya menggunakan jasa Ojek yang ternyata harganya sekarang 25 ribu rupiah, padahal berdasarkan informasi sekitar setahun lalu harganya 15 ribuan aja. Di tawar tawar 15 ribu gk di kasih, di tawar 20 ribu gk dapet,
saya tawar 50 ribu tapi sampai puncak juga gk di kasih



Pukul 08:00 WIB saya dan Ijal akhirnya sampai di Basecamp Wekas. Rombongan Intan jangan di tanya sampai dimana, entah dia baru sampe mana jam segitu, soalnya kereta yang di tumpanginnya bbaru landing jam 06:00 WIB di Semarang Poncol.
Basecamp jalur Wekas merupakan basecamp yang paling bagus viewnya menurut saya, dari sini pemandangan gunung Sindoro dan Sumbing udah keliatan berdiri dengan gagahnya, di lengkapi lapisan awan di bawahnya menambah cantik pemandangan
Spoiler for view samping basecamp:
Sampe di basecamp kegiatan yang di lakukan pertama adalah registrasi sekitar 16 ribu per orang, disini kita dapet 2 lembar tiket dan peta jalur. Kemudian mandi, ngobrol ngobrol geje sama pendaki lain (rombongan Cilacap) dan hal hal gk jelas lain. Jam 09:45 rombongan Cilacap pergi duluan ninggalin saya dan Ijal di basecamp. Jam 10:20 rombongan Intan akhirnya sampe,
setelah dihitung hitung ada sekitar 11 orang rombongan Tangerang yang bareng dia. Kami pun setelahnya packing ulang siap siap, pakek sepatudan jam 10:45 start pendakian.
Sekitar 20 menit mendaki kami bertemu dengan rombongan Cilacap yang memulai pendakian 1 jam sebelum kami, lagi istirahat leyeh leyeh sambil bikin kopi

Jalur awal Wekas melewati rumah rumah penduduk yang bikin saya hampir nyasar, untungnya petunjuk arah puncak jelas, cuma peta yang di kasih di pos pendaftaran agak menyesatkan

Jalur Wekas ini menurut saya merupakan jalur pendakian paling woles selama karir pendakian saya, sepanjang perjalanan tanjakan yang di sediakaan cukup manusiawi bagi dengkul reot saya.
Bahkan trekking pole yang saya bawa, gk saya pake waktu itu (emang kebetulan macet jg sih

Spoiler for masih ganteng:
Spoiler for Pos 1:
Spoiler for hhmm:
Sekitar pukul 15:15 WIB akhirnya kita sampai juga di pos 2, pos 2 ini adalah camp ground utama di jalur Wekas, disini ada mata air yang di alirkan dari pipa yang di buat oleh penduduk.
Pos 2 terletak di daerah lembahan dari sini gunung sumbing dan sindoro terlihat cukup jelas. Puncak merbabu dan menara pemancar juga terlihat jelas.
Sedikit ke arah ke arah selatan ada jurang yang di bawahnya terdapat air terjun, secara umum pos 2 wekas merupakan camp ground yang sangat indah menurut saya
Disini kita mendiirikan tenda, memasak serta poto poto narsis

Spoiler for Pemandangan pos 2:
Spoiler for Kegiatan di Pos 2:
Sekitar pukul 17:20 WIB angin sore merbabu yang kesohor mulai bertiup, membubarkan kegiatan photo photo kita sore itu, Intan dan Panji segera membereskan peralatan masak masakan, dan mempersiapkan tempat tidur
sedangkan saya dan Ijal tetap di luar untuk membiasakan badan dengan udara dingin dan menunggu sunset tiba. Setelah maghrib seluruh team tidur. Ada yang lucu malam harinya,
sekitar pukul 19:30 tenda sebelah menyalakan kembang api sambil teriak teriak norak, dan ternyata salah satu ranger merbabu juga ada yang lagi ngecamp disitu, alhasil mereka semua di marahi,
alasan mereka kembang api yang di nyalakan boleh nemu disana

Minggu 31 Mei 2015
Tengah malam kami semua bangun dan mempersiapkan summit, Panji segera memasak air dan membuat sarapan, sedangkan saya dan lainnya packing dan membereskan tenda,
jam 02:00 WIB, kami semua telah selesai bersiap. Setelah berdoa bersama, kami dan rombongan Tangerang segera berjalan menuju puncak. Jalur Pos 2 menuju puncak berbeda jauh dari basecamp ke pos 2
Jalur yang di suguhkan benar benar menguras tenaga kami, saya sampai muntah di jalur


perjalanan ke puncak berjalan lambat, saking lambatnya kami baru sampai pertigaan jalur antara puncak dan pos pemancar jam setengah 5 pagi, dari sini puncak masih sekitar 2 jam,
dan akhirnya kita terlambat untuk menikmati sunrise dari puncak
Spoiler for Telat Sunrisenya:
Puas photo photo di igir igir, perjalanan di lanjutkan. Sekitar pukul 09:00 kita sampai di pertigaan puncak syarif, rombongan Tangerang sebagian mendaki ke puncak syarif, sedangkan saya dan Ijal memilih tidur
Intan dan Panji masak masak sarapan, selesai sarapan dan beres beres kita jalan ke puncak kenteng songo.
Spoiler for Menuju Kentheng Songo:
Sekitar jam 11 siang kita semua sampai di puncak khenteng songo

Suasana di puncak jam 11 siang ternyata masih rame, dengan beberapa tenda berdiri di atasnya. Sampai sini Ijal ngeluarin logistik khususnya yaitu Melon

baru pertama ini makan melon di puncak, dan ternyata rasanya bener bener maknyus

Spoiler for Di puncak Kentheng Songo:
Karena udah siang, udah pada males, akhirnya kita gk mampir ke puncak triangulasi, karena posisinya yang mesti nanjak dulu. Itulah kenapa judul trit ini Merbabu 3142 MDPL

perjalanan turun melalui jalur Selo berarti harus lewatin tanjakan legendarisnya, tanah yang gembur, berdebu dan licin bikin sebagian besar anggota team (termasuk saya) untuk turun dengan ngesot

Spoiler for Perjalanan Turun:
Sesampainya di Sabana 1 rombongan terpisah, saya yang dari awal berniat untuk menikmati 2 malam di merbabu berpisah dengan rombongan lain yang harus mengejar kereta jam 2 esok siang
Setelah istirahat sejenak, jam 3 sore kami akhirnya berpisah dan hanya menyisakan saya berdua dengan Ijal, bye semua makasih udah nemenin ke Merbabu

Kegiatan di Sabana 1 gk banyak, Ijal yang dengkulnya bermasalah sejak sampai pertigaan Puncak Syarif lebih memilih istirahat atau jalan jalan kecil sekitar tenda,
saya yang niat awalnya ingin menikmati sunset dari sabana 1 langsung membatalkan niat karena tiba tiba angin sore merbabu yang kejam mulai berhembus

dinginnya itu loh, lebih dingin dari puncaknya


Senin 1 Juni 2015
Sekitar jam 2 pagi saya bangun, ternyata pagi itu Sabana 1 di guyur hujan ringan, lumayan jadi gk terlalu licin jalur turun besok

jam 5 saya bangun dan setelah solat shubuh, kita keluar untuk menikmati sunrise pagi itu. Sunrise Sabana 1 cukup bagus menurut saya, cuma sayang awan tebal menghalangi momen momen sunrise
Spoiler for Pagi Sabana 1 :
Setelah puas photo photo kita lanjutkan dengan masak sarapan dengan sisa sisa logistik yang ada, di lanjutkan dengan beres beres dan packing. Sekitar jam 11 kita jalan turun ke basecamp.
Selama perjalanan menuju basecamp hujan menemani dari tikungan macan sampai basecamp, akhirnya kita sampai basecamp jam 2 siang.
Spoiler for Finnaly:
Sampai basecamp kita istirahat, mandi, makan dan mencari informasi serta barengan ke terminal Boyolali, akhirnya jam 5 sore kita berangkat bersama rombongan Jakarta dengan pickup menuju terminal Boyolali

Sekian perjalanan saya kali ini, mohon maaf jika tulisan saya kurang berkenan. Dan jika berkenan bolehlah ijo ijonya

Rincian biaya:
Bis Depok - Salatiga : 175.000
Bis Salatiga - pasar sapi : 5.000
Bis pasar sapi - Pasar Ngablak : 7.000
Bis pasar Ngablak - Gapura Wekas : 7.000
Ojek : 25.000
Registrasi Simaksi : 16.000
Pick up dari Selo - Term Boyolali : 25.000
Bis Terminal Boyolali - Depok : 150.000
Logistik : 150.000
Biaya tak terduga : 50.000
Total : Rp. 610.000 (kurang lebih)
Diubah oleh panjia8 21-06-2015 18:20
0
6.9K
40


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan