Pada perdagangan hari Rabu pagi ini mata uang rupiah kembali mengalami penurunan terhadap dollar AS (10/6). Rupiah melemah meskipun nilai tukar dollar masih berada dalam kelanjutan pola sentimen melemah yang seharusnya membantu meringankan tekanan terhadap mata uang dalam negeri.

Akan tetapi kondisi faktor internal yang kurang baik membuat rupiah terus terpuruk. Bursa saham lokal mengalami penurunan tajam di akhir perdagangan kemarin. IHSG anjlok dalam hingga mencapai posisi paling rendah dalam satu tahun belakangan.

Penguatan rupiah yang terjadi pada perdagangan Selasa kemarin hanya bersifat teknikal saja karena hari Senin kemarin rupiah sudah kembali mencapai level tertinggi dalam 17 tahun dan menembus 13.400 per dollar. Akan tetapi tekanan terhadap mata uang ini masih tinggi terutama karena jelang Ramadhan biasanya inflasi akan meningkat.

Hari ini rupiah dibuka pada posisi 13.337,00 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami penurunan signifikan dibandingkan posisi penutupan perdagangan Selasa sore yang ada di level 13.307,00 per dollar. Rupiah bukukan penurunan sebesar 30,00 poin atau setara dengan 0,22 persen.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk bertahan di teritori negatif. Nilai tukar dollar yang kembali bergerak menguat terhadap rival-rivalnya membuat rupiah berpotensi pertahankan sentiment negatif.

Mata uang rupiah hari ini berpotensi mengetes level support pada posisi 13.380 dan 13.450 per dollar AS pada perdagangan hari ini. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 13.300 dan 13.250 per dollar.



sumber http://vibiznews.com/2015/06/10/rupi...-hancur-lebur/