ACEH UTARA – Waktu menunjukan pukul 07.00 WIB di hari Senin (8/6), tampak para relawan tukang dari Banjarnegara, Yogyakarta, Tasikmalaya, Padang, dan Aceh, bergegas ke lokasi pembangunan Integrated Communty Shelter (ICS), yang nantinya akan menjadi hunian sementara yang lebih nyaman bagi para pengungsi Rohingya. Lahan luas sekitar empat hektar lebih di Gampong Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, milik Pemerintah Kabupaten Aceh Utara itu, tampak telah dipenuhi material bangunan yang siap diolah menjadi material pendukung ICS..

Entah mengapa pagi hingga sore hari pukul 17.00 WIB cuaca begitu sejuk. Matahari seperti enggan menerobos ke sela awan yang menutupi langit Blang Adoe. Para relawan 'bhineka tunggal ika' itu pun tampak bersemangat melakukan bagian pekerjaannya masing-masing. Ada yang mengolah kayu menjadi kuda-kuda shelter, ada yang merapikan tanah, menggergaji dan sebagainya.

Sejak kemarin cuaca tak seperti hari-hari sebelumnya. Kalau biasanya pukul 10.00 WIB cuaca sudah terasa teramat panas hingga mencapai 35 derajat. Namun hingga Selasa (9/6) kali ini cuaca sangat bersahabat dengan para relawan tukang yang bekerja membangun ICS. Bahkan pagi ini turun gerimis mengiringi pekerjaan para relawan, dan hingga siang ini langit masih berawan.

"Subhanallah..ini berkah luar biasa. Tuhan tahu kita semua sedang memuliakan tamu-tamu yang pernah terlunta-lunta di lautan dan sedang tertindas di negerinya sendiri. Kita semua sedang berjihad melawan kedzaliman manusia, dengan membantu mereka (Rohingya) menyediakan tempat berteduh yang nyaman dan lebih sehat. Kita sedang menyediakan masa depan untuk pengungsi Rohingya di sini. Maka Tuhan memberi kita kemudahan, semoga cuaca bersahabat seperti ini terus mengiringi hari-hari kita bekerja ke depan..aamiin," ujar Presiden Aksi Cepat Tanggap, Ahyudin yang sejak hari pertama pembangunan ICS sudah mendampingi para relawan konstruksi bekerja di lapangan.

Dengan kaos seragam, para tukang giat bekerja berharap sebelum Ramadhan shelter sudah bisa dihuni pengungsi Rohingya, yang saat ini masih menempati kamp pengungsi di Kuala Cangkoy, Lapang Lhosksukon Aceh Utara.

Penanggungjawab Program Pembangunann ICS yang juga Vice President ACT, Insan Nurrohman, pengelolaan ICS ini tidak sederhana. Tak hanya mengelola para relawan konstruksi, namun ada pula penanngungjawab program jangka panjang yang tugasnya mengelola kegiatan pemberdayaan pengungsi di dalam ICS serta pemberdayaan masyarakat sekitar shelter Blang Adoe ini. ” Kami akan bekerjasama dengan berbagai stakeholder, melibatkan Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya (KNSR) selaku koordinatornya,” pungkasnya. (mhjr)