Quote:
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini menyentuh titik terendah 2015 setelah anjlok 3%. Pemerintah mengakui ada masalah di dalam dan luar negeri.
"Namanya saham kalau tidak turun-naik, bukan saham namanya. Ya kalau naik terus tidak ada yang mau kerja lagi orang, tentu kita harapkan seperti itu," ujar JK ditemui usai acara Indonesia Green Infrastructure Summit 2015 di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Selasa (9/6/2015).
"Ada masalah dalam dan masalah luar. Tentu ekonomi kita memang menurun, industri pasar kita memang menurun, otomatis terjadi masalah," tambahnya.
Maka dari itu, kata JK, pemerintah akan menjaga pertumbuhan ekonomi dan investasi dalam negeri supaya memberikan hasil yang lebih baik. Namun langkah perubahan ini tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat.
"Ya. Kita tentu tidak mungkin mengubah secepat itu. Ini kan luar dan dalam," ucapnya.
Sementara mengenai pelemahan rupiah, JK mengakui pemerintah harus mencari cara untuk memperbaiki. Jika rupiah bisa menguat maka pertumbuhan ekonomi otomatis naik lebih tinggi.
"Ya, tentu kita harus memperbaikinya. Justru pertumbuhan ekonomi ini otomatis kalau rupiah menguat," katanya.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, IHSG terjun 156,683 poin (3,12%) ke level 4.858,309. Sementara dolar AS berada di Rp 13.380.
http://m.detik.com/finance/read/2015/06/09/123011/2937227/6/