Jakarta - Kemacetan di Jakarta kian hari semakin tidak bersahabat, terlebih dengan adanya pembangunan infrastruktur seperti saat ini. Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) minta agar masyarakat bisa bersabar demi mencapai hasil yang terbaik di kemudian hari.

"Kalau operasi, tambah susah nggak orang? Dibius nggak orang? Habis itu kita harapkan kami sembuh," ucap Ahok memberikan pengandaian kepada wartawan saat ditanyai soal kemacetan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (9/6/2015).

Mantan Bupati Belitung Timur itu sendiri juga sempat mempertanyakan mengapa proyek Mass Rapid Transit (MRT) tidak dibangun sejak puluhan tahun yang lalu. Padahal itu seharusnya bisa menjadi solusi dalam upaya mengurangi kemacetan Ibu Kota.

"Justru saya pikir kenapa MRT 28 tahun nggak dibangun-bangun karena jabatan politis hanya 5 tahun. Pembangunan ini makan waktu lebih dari 5 tahun, populasi kendaraan udah 17 juta di Jakarta. Kamu mau bangun jalan berapapun nggak akan selesai kecuali Anda bangun transportasi massal berbasis rel," lanjutnya.

Dia tidak takut dengan segala bentuk kritik atau cacian yang diarahkannya lantaran pembangunan yang dimulai kini menambah kemacetan Ibu Kota. Padahal Ahok mengatakan, dia bisa mencari aman dengan tidak melakukan pembangunan infrastruktur sekaligus di masa pemerintahannya agar tidak dikritik.

"Bangun ini-itu, Anda harus gali di bawah atau layang di atas. Kamu lakukan pasti macet karena jalan sudah gitu sempit. Ini perlu 5 tahun untuk bangun. Bayangin, kamu nggak kerjain (proyek) saja jalan sudah tambah macet apalagi kalau nggak dikerjain kamu keluar rumah saja nggak gerak loh dari rumah kamu loh," kata Ahok.

"Mau lakuin ini sekarang, 5 tahun orang nggak terima hasilnya, orang akan maki-maki kamu. Orang juga sudah sering maki-maki kerja apa gubernur tambah macet saja. Lah saya sudah bangun MRT kok. Makanya banyak kepala daerah mikir ngapain saya bangun dulu bikin macet (sekarang), (bagi mereka) yang penting saya selamat dulu kepilih dua kali dulu deh," lanjutnya.

Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu yang terpenting kini adalah membenahi Kota Jakarta dengan baik. Saat terpilih sebagai pemimpin DKI bersama Jokowi dalam Pilgub 2012 lalu, keduanya sepakat untuk tidak tanggung-tanggung melakukan pembangunan.

"Kita putuskan waktu dengan Pak Jokowi kita tidak peduli kamu mau caci maki saya, nggak pilih saya kembali. Tapi sesudah itu kamu akan bilang 'untung ada gubernur gila yang berani bayar itu semua'. Itu patokannya," tutup dia.