Quote:
Metrotvnews.com, Jakarta: Impor bahan baku menjelang bulan puasa dan repatriasi dividen yang dilakukan investor asing memberikan sentimen negatif bagi gerak rupiah terhadap dolar AS atau USD. Terbukti, rupiah sempat tertekan jauh ke posisi Rp13.400 per USD.
"Impor bahan baku dan repatriasi dividen investor asing ke induk usaha diluar membuat rupiah terhantam jauh. Tekanan rupiah masih deras sampai akhir kuartal II nanti," ungkap ekonom Bank BCA David Sumual, kepada Metrotvnews.com, di Jakarta, Senin (8/6/2015).
Selain itu, lanjut David, data tenaga kerja AS yang membaik juga membuat rupiah semakin terpuruk terhadap USD. Tidak hanya itu, USD juga menghantam mata uang lainnya, seperti Korean Won dan Ringgit Malaysia.
Menurutnya, sampai akhir Juni tekanan akan masih kuat. Namun, di saat puasa dan Lebaran diperkirakan jauh lebih baik. Hal itu dikarenakan biasanya investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) mulai masuk.
"Investasi langsung asing masuk. Jangan tergantung sama hot money. Kalau terjadi guncangan bisa gampang masuk dan keluar. Kita juga mudah terguncang," jelas dia.
Saat ini, rupiah menembus level Rp13.400 per USD dan sudah sangat rapuh dari fundamental yang ada. Namun demikian, masih ada kesempatan untuk rupiah bisa kembali lagi di posisi Rp13.000-Rp13.200 per USD.
"Jikalau banyak masuk cold money kita bisa ke arah Rp13.000 per USD, tapi tidak bisa melebihi itu, agak sangat susah," pungkas dia.
(ABD )
http://m.metrotvnews.com/read/2015/06/08/134080
fix salah investor asing dan salah mamarika
