Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nuwantor513Avatar border
TS
nuwantor513
Gaji Peneliti Malaysia Rp 30 Juta, Peneliti Lokal Ngelus Dada

Sejumlah pekerja membawa tumpukan batu bata saat berada di pabrik tradisional pembuatan batu bata di Arab Mesad, Kairo, Mesir, 14 Mei 2015. Sekitar 45 buruh bekerja di pabrik ini selama 10 jam perharinya yang diberikan upah sebesar 9 dollar atau sekitar Rp. 119.000. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Forum Keluarga Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Hazuarli A. Halim berharap pemerintah mempercayai sumber daya manusia lokal dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada akhir 2015.

"Pemerintah harus percaya kepada kualitas SDM lokal. Kita sebanding kok dengan tenaga ahli dan terampil dari luar negeri," ujar Hazuarli saat ditemui dalam acara Silaturahmi Nasional IV Fokal IMM di Jakarta, Minggu, 7 Juni 2015.

Menurut Hazuarli, selama ini penghargaan yang diberikan pemerintah kepada ahli lokal masih kurang. Dia mencontohkan, peneliti di Malaysia digaji sekitar Rp 30 juta, sementara di Tanah Air hanya Rp 3 juta. Selain itu, tidak ada dukungan dana untuk penelitian. Berbeda dengan Malaysia, yang memberikan bantuan dana berapa pun untuk penelitian.

"Pada akhirnya, banyak peneliti kita yang banting stir, memilih profesi lain atau merantau ke luar negeri. Seharusnya itu tidak boleh terjadi karena mereka menjadi peneliti lantaran punya kompetensi," ucapnya. Ke depan, dia melanjutkan, pemerintah harus memberi penghargaan yang lebih besar kepada tenaga lokal.




Ihwal MEA, Hazuarli mengatakan masyarakat Indonesia siap menghadapi, tapi yang perlu diperhatikan yaitu kebijakan yang diambil oleh pemerintah. "Tenaga lokal akan tersingkir jika tak ada kebijakan yang memihak kepada tenaga lokal."

Ketua IMM Beni Pramula mengatakan pemerintah harus menguatkan dulu daya saing dalam negeri untuk menghadapi MEA. "Boleh-boleh saja menggaet banyak investor, tapi harus dikuatkan dulu daya saing bangsa. Selagi belum kuat, rakyat akan terjajah," kata Beni. Jika daya saing bangsa dikuatkan, menurut Beni, MEA akan menjadikan Indonesia pelopor.

SOURCE


pantas banyak tenaga kerja ahli yang berkompeten di bidang pada nyari makan di luar semua, karena keringat dan skill ke ahli an nya selalu di hargai di luar sana.

lah kalau di sini ?...

silahkan di koment vroh emoticon-Big Grin
0
3K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan