Bismillahirohmanirrohim.
Assalamualaikum.

Di tengah lesunya ekonomi negara kita Indonesia tercinta setahun belakangan ini, ane & agan/aganwati semua bisa belajar dari lima orang anak bangsa yg secara kreatif menciptakan produk dari bahan baku yg tidak biasa seperti berikut ini:

1. Sepatu Futsal Ringan & Nyaman Dari Bahan Kain



Bermula dari kegemarannya bermain futsal dengan sepatu yg ringan, Gisma Liggan merasa bahwa produk yg ada di pasar tidak bisa memenuhi kebutuhannya.

Sepatu futsal yg ringan cenderung kurang nyaman. Sebaliknya, sepatu futsal yg nyaman biasanya agak berat. Adapun sepatu futsal yg ringan & nyaman, harganya bisa mencapai angka jutaan rupiah. Dari sinilah Liggan mencoba merancang sepatu futsal yg sesuai dgn keinginannya: ringan, nyaman, awet, tapi harganya tetap terjangkau.

Ia lantas menemukan bahwa jenis kain tertentu cukup kuat, ringan, dan nyaman untuk dijadikan bahan baku sepatu futsal. Maka terciptalah sepatu futsal yg diberi merek Liggan Speedray.

Sepatu futsal yg terbuat dari kombinasi bahan kain plus mesh di bagian body, dan bahan karet mentah di bagian sol ini diklaim Liggan sudah mengalami pengujian kekuatan sebanyak ratusan kali benturan untuk memastikan daya tahannya.

Liggan pun menyebut bahwa sejauh ini respon konsumen sangat baik, terbukti dari jumlah pesanan setiap bulannya mencapai 75 pasang. Padahal media penjualan utamanya hanya lewat blog pribadinya futsaliga.com dan akun Instagram FUTSALIGA dengan sistem pre-order. Permintaan dari ritel pun disebutnya terpaksa ditolak mengingat kapasitas produksi yg masih sangat terbatas.

Sesuai visi awal dari pembuatnya, sepatu futsal ini dijual dengan harga terjangkau mulai dari Rp.220.000,- dan tersedia dalam tiga versi: kain, kain plus suede, dan kain plus kulit.



2. Kaus Kaki Anti Bau Dari Serat Bambu


Apa yg agan/aganwati pikirkan saat mendengar kata bambu?

Keras? Silinder? Tajam? Kokoh?

Di tangan Taufiq Rahman bambu diolah menjadi serat yg menjadi bahan baku dari kaus kaki.

Bermodal pengalaman bekerja di perusahaan kaus kaki, pria asal Surabaya ini melihat beragam keunggulan serat bambu yg tidak dimiliki kaus kaki dari bahan lain. “Serat bambu itu unik karena mempunyai daya serap keringat yang sangat bagus. Dalam penelitian, serat bambu 3,5 kali lebih kuat menyerap air daripada katun. Bambu juga ramah lingkungan. Selain itu, serat bambu juga memiliki zat bawaan dalam batang bambu, seperti penny quinone, yang secara alami dapat membunuh bakteri" sebut Taufiq. Jadi, kaus kaki yg diberi merek Parker tersebut sudah memiliki antibakteri secara alami.

Dijual dengan harga Rp.60.000,- per pasang, kaus kaki serat bambu ini diproduksi sebanyak 50.000 hingga 100.000 pasang pertahunnya. Dengan 20.000 pasang diantaranya diekspor ke berbagai negara.

Pada perkembangannya, bahan serat bambu tersebut juga dibuat menjadi bahan baku sepatu. Hebat!




3. Kacamata Keren Dari Limbah Kayu

Penggemar grup band Burgerkill pasti sudah hafal dengan wajah Vicky Mono. Siapa sangka ia pun mahir berbisnis. Memanfaatkan bahan baku limbah kayu, Vicky Mono menyulapnya menjadi beragam model kacamata keren.

Mulai dari kacamata bingkai lebar hingga kacamata bergaya sporty bisa dibuat dari bahan baku limbah kayu yg diperoleh dari industri furniture tersebut. Lensanya pun bisa dipesan khusus, baik itu lensa sunglasses, lensa normal, lensa plus, lensa minus, ataupun lensa silindris.

Bahan baku limbah kayunya saat ini menggunakan kayu jenis kaya jati, albasiah, bahkan limbah kayu dari papan skate bekas.

Mengingat tingkat kesulitan pengerjaan yg cukup rumit dan hasil akhirnya yg apik, kacamata yg diberi merek Tesmak ini dijual mulai harga Rp.700.000,- hingga jutaan rupiah. Sedapnya lagi, di awal pembuatannya saja pesanan yg masuk sudah di angka 500 buah. Widiiih.



4. Dasi Kupu-kupu Unik Dari Bahan Kayu

Setelah menjual beragam aksesoris seperti gelang dan casing smartphone dari bahan kayu, Muhammad Idraki Zakira lantas melihat peluang untuk menghadirkan bahan baku kayu kedalam aspek fashion yakni dasi.

Inspirasi ini hadir setelah Zaki melihat ada produsen yg menciptakan dasi panjang, yg ia nilai unik namun nampak merepotkan. Maka Zaki memodifikasinya menjadi bowtie alias dasi kupu-kupu.

Dijual dengan harga Rp.100.000,- dasi kupu-kupu kayu ini bisa laku sebanyak 18 buah setiap bulannya.

Kendati awalnya sepi pembeli, Zaki mengaku dasi kupu-kupu kayu buatannya mulai diminati setelah ia mulai memajang foto produk dengan teknik fotografi sehingga nampak lebih menarik. Foto yg menarik memang krusial mengingat produk ini hanya dijual melalui web imageinout.weebly.com



5. Furniture Dari Kulit Kerang

Yang satu ini memang bukan bahan baku utama, namun pengaplikasian kulit kerang pada permukaan produk furniture seperti kursi, tempat tidur, meja, lampu, hingga lemari menjadikannya lebih unik & menarik hati konsumen.

Dijual secara wholesale ke pasar internasional, furniture kreasi Nur Handiyah ini laku terjual ke pasar internasional hingga 40 kontainer setiap tahun dengan harga Rp.1.500.000,- hingga Rp.20.000.000,-. Harga ini terbilang murah karena jika sudah sampai negara tujuan ekspor, harga konsumennya bisa sampai 12 kali lipat! Mantap!




Jadi gimana gan, punya ide kreatif apa nih untuk produk jualannya?

Semoga menginspirasi

Wassalamualaikum.