- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[KOK DIBILANG HOAX?] Beras Plastik/Sintetis Telah Beredar Sejak 2012


TS
ibnu1976
[KOK DIBILANG HOAX?] Beras Plastik/Sintetis Telah Beredar Sejak 2012
Ini salah satu pemberitaan yg marak pada tahun 2012 saat pilkada DKI, hanya pada waktu itu kalah oleh gebyar Pilkada DKI. Jika ini adalah HOAX harusnya media2 yg menyebarkan pemberitaan ini juga diproses, jangan hanya tukang bubur yang sdh jadi korban dirugikan oleh peredaran beras sintetis ini saja yg dianggap menyebarkan berita hoax..
Awas! Beras Palsu dari Cina Berbahan Plastik Beredar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febrianto
TRIBUNNEWS.COM - Hati-hati mengkonsumsi beras asal Cina, pasalnya berdasarkan laporan sebuah media asal Korea, The Weekly Hong Kong, beras yang mengandung bahan plastik kini beredar luas di pasaran.
Beras palsu yang terbuat dari bahan campuran kentang, ubi jalar, dan resin sintetis industri, awalnya dijual bebas di Kota Taiyuan, Provinsi Shaanxi, Cina. Beras itu memiliki tampilan yang sama dari kasat mata, namun saat dimasak beras itu akan terasa sangat keras dan sulit untuk dicerna. Seperti dikutip dari Asianews.it, Senin (9/4/2012).
Biaya produksi yang sangat rendah dan menjanjikan keuntungan yang sangat tinggi, dituding sebagai latar belakang mengapa beras ini diciptakan.
Menurut Asosiasi Restoran Cina, memakan tiga mangkuk nasi palsu ini akan sama seperti memakan satu kantong plastik. Petugas berwenang Cina, sudah melancarkan penyelidikan atas laporan ini.
Cina memiliki catatan keamanan pangan yang sangat rendah, pada tahun 2008 sebanyak enam bayi meninggal karena meminum produk susu formula mengandung melamin.
Senyawa plastik itu akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi., seperti gagal ginjal.
Sumber Tribun
kalau BIN sudah memuat bahaya beras plastik, berarti BIN tidak menganggap soal ini hoax. Kenapa Polri sama BIN gak sinkron??
Waspadai Beras Plastik Beredar di Sekitar Kita
Nasi atau beras sudah menjadi makanan pokok orang Indonesia. Maka tidak aneh jika ada orang yang makan selain nasi mengatakan belum merasa makan, kalau belum makan nasi. Nasi yang enak berasal dari beras yang baik. Selain untuk nasi, beras juga digunakan sebagai bahan dasar membuat berbagai macam makanan. Karena vitalnya beras bagi masyarakat Indonesia, maka ketika ada isu beredarnya beras plastik, maka masyarakat Indonesia menjadi resah. Maka dari itu, masyarakat Indonesia harus lebih cermat dan berhati-hati dalam mengkonsumsinya, pasalnya disinyalir beras plastik telah beredar di berbagai pasar lokal di seluruh Indonesia.
Beras plastik sebenarnya sudah lama terungkap di berbagai akun media sosial, bahwa beras plastik terbuat dari kentang dan getah resin sintetis yang dibentuk menyerupai beras. Kasus penemuan beras plastik ditemukan di Bekasi, bermula dari keluhan ibu rumah tangga yang melaporkan ketika hendak memasak nasi bubur yang menjadi buliran beras belum matang walaupun sudah didiamkan beberapa jam, justru mengeluarkan banyak air, bukan menyerap air. Selain tawar, saat dimakan sangat terasa layaknya makan plastik.
Menindaklanjuti keluhan dan dugaan beredaranya beras plastik ke Indonesia, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel membantah tuduhan yang mengatakan bahwa Kemendag mengeluarkan izin untuk impor beras tersebut. Menurut Rachmat, saat ini pihaknya telah meminta pihak Kemendag dan Ditjen Bea Cukai untuk terus berkoordinasi melacak soal peredaran beras plastik tersebut. Atas keluhan tersebut juga, pihaknya telah menggandeng stake holder seperti Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kepolisian, dan menugaskan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kemendag, untuk melakukan pengecekan ke lapangan. Kemendag dibantu BPOM juga bergerak menelusuri kemungkinan beredarnya beras plastik dengan melakukan penyisiran ke berbagai daerah yang diduga terdapat beras plastik.
Kemendag dan BPOM tidak sendiri menangani kasus peredaran beras plastik, Kemendagri juga telah mengeluarkan instruksi kepada gubernur, bupati dan walikota di seluruh Indonesia melacak peredaran beras plastik yang telah meresahkan masyarakat akhir-akhir ini. Adapun instruksi Mendagri dituangkan dalam Surat Edaran (SE) No: 511.1/2646/SJ, Gubenur, bupati dan walikota diperintahkan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Mendagri juga meminta kepada BIN dan Kapolri untuk mengusut tuntas siapa pelaku penyelundupan dan peredaran beras plastik.
Bahaya Konsumsi Beras Plastik
Dampak konsumsi beras plastik secara jangka panjang, berakibat fatal yaitu kerusakan sistem pencernaan hingga berakibat mematikan.
Beras plastik yang masuk ke saluran pencernaan dan mengendap, dapat memicu perubahan sel yang akan menyebabkan kanker.
Plastik yang merupakan benda asing dalam tubuh bisa merusak sistem pencernaan manusia.
Plastik dapat merusak sejumlah organ penting dalam tubuh manusia seperti ginjal, hati dan bisa menyebabkan kanker.
Apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak, bisa mengganggu sistem saraf di otak.
Tip Memilih Beras
Maka dari itu, kesadaran masyarakat harus ditingkatkan kembali melalui literasi media, dengan cara memberikan informasi yang tepat agar masyarakat dapat membedakan beras asli dan beras plastik. Adapun cara membedakannya adalah sebagai berikut:
Butiran beras yang asli punya warna putih bening dan ditengahnya berwarna putih susu, sementara beras plastik hanya putih bening saja.
Saat dimasak menjadi bubur, beras plastik tidak segera hancur, padahal dengan jumlah air dan waktu memasak yang sama, beras asli sudah bisa jadi bubur.
Saat dimasak menjadi bubur, beras (plastik) juga akan mengendap ke bawah, sementara airnya diatas alias tidak bisa menyatu.
Rasa beras (plastik) cenderung tawar, bahkan terasa seperti plastik.
Beras plastik tidak berbau wangi, namun hanya berbau tawar dan dimulut terasa getir.
Beras plastik bening dan mengkilat.
Beras plastik kalau dipotek dengan kuku tangan akan patah
Beras plastik apabila dibakar akan meleleh
Selain literasi media, masyarakat juga harus aktif untuk melaporkan ke pihak Kepolisian apabila menemukan peredaran beras plastik di daerahnya, agar bisa ditindaklanjuti pengusutannya. (*)
sumber : bin.go.id
Kumpulan Meme Soekarno Lahir di Blitar
JERAT SANG NAGA : Membongkar Manuver James Riady Membangun Jaringan Politik-Bisnis
Spoiler for Berita Beras Plastik tahun 2012:
Awas! Beras Palsu dari Cina Berbahan Plastik Beredar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febrianto
TRIBUNNEWS.COM - Hati-hati mengkonsumsi beras asal Cina, pasalnya berdasarkan laporan sebuah media asal Korea, The Weekly Hong Kong, beras yang mengandung bahan plastik kini beredar luas di pasaran.
Beras palsu yang terbuat dari bahan campuran kentang, ubi jalar, dan resin sintetis industri, awalnya dijual bebas di Kota Taiyuan, Provinsi Shaanxi, Cina. Beras itu memiliki tampilan yang sama dari kasat mata, namun saat dimasak beras itu akan terasa sangat keras dan sulit untuk dicerna. Seperti dikutip dari Asianews.it, Senin (9/4/2012).
Biaya produksi yang sangat rendah dan menjanjikan keuntungan yang sangat tinggi, dituding sebagai latar belakang mengapa beras ini diciptakan.
Menurut Asosiasi Restoran Cina, memakan tiga mangkuk nasi palsu ini akan sama seperti memakan satu kantong plastik. Petugas berwenang Cina, sudah melancarkan penyelidikan atas laporan ini.
Cina memiliki catatan keamanan pangan yang sangat rendah, pada tahun 2008 sebanyak enam bayi meninggal karena meminum produk susu formula mengandung melamin.
Senyawa plastik itu akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi., seperti gagal ginjal.
Sumber Tribun
Spoiler for Kutipan dari situs BIN:
kalau BIN sudah memuat bahaya beras plastik, berarti BIN tidak menganggap soal ini hoax. Kenapa Polri sama BIN gak sinkron??
Waspadai Beras Plastik Beredar di Sekitar Kita
Nasi atau beras sudah menjadi makanan pokok orang Indonesia. Maka tidak aneh jika ada orang yang makan selain nasi mengatakan belum merasa makan, kalau belum makan nasi. Nasi yang enak berasal dari beras yang baik. Selain untuk nasi, beras juga digunakan sebagai bahan dasar membuat berbagai macam makanan. Karena vitalnya beras bagi masyarakat Indonesia, maka ketika ada isu beredarnya beras plastik, maka masyarakat Indonesia menjadi resah. Maka dari itu, masyarakat Indonesia harus lebih cermat dan berhati-hati dalam mengkonsumsinya, pasalnya disinyalir beras plastik telah beredar di berbagai pasar lokal di seluruh Indonesia.
Beras plastik sebenarnya sudah lama terungkap di berbagai akun media sosial, bahwa beras plastik terbuat dari kentang dan getah resin sintetis yang dibentuk menyerupai beras. Kasus penemuan beras plastik ditemukan di Bekasi, bermula dari keluhan ibu rumah tangga yang melaporkan ketika hendak memasak nasi bubur yang menjadi buliran beras belum matang walaupun sudah didiamkan beberapa jam, justru mengeluarkan banyak air, bukan menyerap air. Selain tawar, saat dimakan sangat terasa layaknya makan plastik.
Menindaklanjuti keluhan dan dugaan beredaranya beras plastik ke Indonesia, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel membantah tuduhan yang mengatakan bahwa Kemendag mengeluarkan izin untuk impor beras tersebut. Menurut Rachmat, saat ini pihaknya telah meminta pihak Kemendag dan Ditjen Bea Cukai untuk terus berkoordinasi melacak soal peredaran beras plastik tersebut. Atas keluhan tersebut juga, pihaknya telah menggandeng stake holder seperti Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kepolisian, dan menugaskan Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kemendag, untuk melakukan pengecekan ke lapangan. Kemendag dibantu BPOM juga bergerak menelusuri kemungkinan beredarnya beras plastik dengan melakukan penyisiran ke berbagai daerah yang diduga terdapat beras plastik.
Kemendag dan BPOM tidak sendiri menangani kasus peredaran beras plastik, Kemendagri juga telah mengeluarkan instruksi kepada gubernur, bupati dan walikota di seluruh Indonesia melacak peredaran beras plastik yang telah meresahkan masyarakat akhir-akhir ini. Adapun instruksi Mendagri dituangkan dalam Surat Edaran (SE) No: 511.1/2646/SJ, Gubenur, bupati dan walikota diperintahkan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Mendagri juga meminta kepada BIN dan Kapolri untuk mengusut tuntas siapa pelaku penyelundupan dan peredaran beras plastik.
Bahaya Konsumsi Beras Plastik
Dampak konsumsi beras plastik secara jangka panjang, berakibat fatal yaitu kerusakan sistem pencernaan hingga berakibat mematikan.
Beras plastik yang masuk ke saluran pencernaan dan mengendap, dapat memicu perubahan sel yang akan menyebabkan kanker.
Plastik yang merupakan benda asing dalam tubuh bisa merusak sistem pencernaan manusia.
Plastik dapat merusak sejumlah organ penting dalam tubuh manusia seperti ginjal, hati dan bisa menyebabkan kanker.
Apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak, bisa mengganggu sistem saraf di otak.
Tip Memilih Beras
Maka dari itu, kesadaran masyarakat harus ditingkatkan kembali melalui literasi media, dengan cara memberikan informasi yang tepat agar masyarakat dapat membedakan beras asli dan beras plastik. Adapun cara membedakannya adalah sebagai berikut:
Butiran beras yang asli punya warna putih bening dan ditengahnya berwarna putih susu, sementara beras plastik hanya putih bening saja.
Saat dimasak menjadi bubur, beras plastik tidak segera hancur, padahal dengan jumlah air dan waktu memasak yang sama, beras asli sudah bisa jadi bubur.
Saat dimasak menjadi bubur, beras (plastik) juga akan mengendap ke bawah, sementara airnya diatas alias tidak bisa menyatu.
Rasa beras (plastik) cenderung tawar, bahkan terasa seperti plastik.
Beras plastik tidak berbau wangi, namun hanya berbau tawar dan dimulut terasa getir.
Beras plastik bening dan mengkilat.
Beras plastik kalau dipotek dengan kuku tangan akan patah
Beras plastik apabila dibakar akan meleleh
Selain literasi media, masyarakat juga harus aktif untuk melaporkan ke pihak Kepolisian apabila menemukan peredaran beras plastik di daerahnya, agar bisa ditindaklanjuti pengusutannya. (*)
sumber : bin.go.id
Spoiler for Jangan lupa Klik juga ya:
Kumpulan Meme Soekarno Lahir di Blitar
JERAT SANG NAGA : Membongkar Manuver James Riady Membangun Jaringan Politik-Bisnis
Diubah oleh ibnu1976 07-06-2015 12:11
0
2.1K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan