Bayuwangi terasa sangat panas di rabu siang itu, kipas angin ala kadar nya yang terus bertiup tak mampu menahan hawa panas yang terasa membakar kulit #sedikitlebay, tersibak keinginan untuk dapat berendam di air dingin sambil sejenak menikmati orange juice, maka timbulah ide untuk mencari tempat permandian yang dekat dari kota Bayuwangi, usut punya usut setelah menanyakan pada mbah Google si raja sok tau, xixixiixi….. maka alternative terbaik ialah mengunjungi Kali Bendo di kawasan perkebunan Kali Bendo.

Tanpa berpikir panjang kali lebar, mending tancap gas ke Kali Bendo, (perjalanan x ini masih ditemani salah satu teman baik saya Galang) dengan motor Yamahal yang dimiliknya, kami segera berpacu dengan jam yang telah menunjukan angka 2, berhubung posisi kami yang berada di kota bayuwangi maka rute perjalanan kali ini akan melintasi daerah adisucipto menuju kawasan glagah, dari sini kita akan berpatokan pada patung barong (pertigaan), terdapat 2 pelang wisata, kiri menuju kawah Ijen dan lurus menuju daerah wisata Ousing, ambil rute lurus yang akan melintasi desa kampung anyar, setelah melalui perjalanan kurang lebih 20 menit (kota Bayuwangi-Perkebunan Kali Bendo) akhirnya kita sampai pada kawasan perkebunan Kali Bendo yang merupakan pintu masuk menuju air terjun Kali bendo.

Tidak ada pelang petunjuk menuju ke kawasan wisata ini, kita hanya berpatokan pada lapangan sepak bola yang ada disekitar kawasan, disitulah pintu masuk menuju ke kawasan air terjun Kali Bendo, disini kita akan membayar uang retribusi sebesar Rp 2.000/orang dan Rp 3.000 untuk biaya parkir, setelah menyelesaikan administrasi, kami kemudian melanjutkan perjalanan kurang lebih 3 menit untuk sampai dikawasan wisata Kali Bendo dan 15 menit untuk sampai ke air terjun Kali Bendo.

Sepanjang perjalanan kita akan disambut susunan pepohonan perkenbunan sejauh 200 meter setelah itu perjalanan mulai sedikit menanjak, dan keadaan alam liar mulai terasa, pohon pohon besar dan aliran suara air yang kencang sudah mulai terdengar disini dan setelah berjalan sejauh 200 meter lagi kita sampai pada kawasan Kali bendo, disini kami menghentikan sejenak langkah karena telah menemukan kawasan warung makan yang menyediakan, pecal, soto, indomie, dan lain sebagainya, dan kami berinisiatif untuk sejenak berhenti dan mengisi perut yang mulai berdemo, berbicara soal harga, cukuplah terjangkau dan relative murah seperti nasi soto dan es teh manis yang kami pesan hanya dibandrol Rp 8.000/orangnya, namun rasa yang ditawarkan memang sedikit sesuai dengan budget.

Selesai mengisi energi kami melanjutkan perjalanan untuk menuju ke air terjun, ya walau raga sudah kepingin untuk mencicipi aliran air jernih yang menggoda disepanjang perjalanan, namun kami memutuskan untuk menuntaskannya di kawasan air terjun, dan langkah kaki masih terus melangkah mengikuti jalan setapak untuk sampai pada air terjun, setelah berjalan kurang lebih 5 menitan langkah kami terhenti sejenak sambil terpesona melihat kumpulan kera yang sangat ramai, seolah memblok jalan untuk menuju ke air terjun (saya lupa dikawasan ini anda akan sangat mudah menjumpai kawanan kera liar), dengan ranting yang kami ambil dari sekitar wilayah kami berusaha membuat percikan air di aliran untuk membubarkan kumpulan kera tersebut, hal ini untuk mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan, ternyata cara itu cukup ampuh untuk membuat kumpulan kera tersebut kembali ke atas pohon sehingga kami dapat melanjutkan perjalanan, memasuki daerah air terjun kita tidak akan menemui jalan setapak lagi dan harus turun langsung kedalam sungai, dari sini kita hanya perlu berjalan sekitar 1 sampai 2 menit untuk sampai ke air terjun Kali bendo, dan akhirnya kami tiba di air terjun Kali bendo, perpaduan udara yang sejuk, air yang dingin, ditambah pemandagan alam liar dan air terjun serta kumpulan kera kera imut sudah pasti memanjakan mata di siang hari itu. Air terjun ini sendiri hanya memiliki tinggi sekitar 7-8 meteran saja, namun tempatnya yang ditutupi oleh bebatuan dan pepohonan yang rimbun seolah membuat air terjun ini berada didalam goa.

And the last, it’s time to selfie dan menghisap sebatang rokok, kami pun menjadikan salah satu bebatuan besar yang ada disana menjadi tempat untuk meletakan perlengkapan dan kini saatnya meluncur kedalam air dan menikmati salah satu anugrah Tuhan di tanah Bayuwangi.Demikianlah cerita dari Kali Bendo, sampai ketemu di langkah kaki selanjutnya.