- Beranda
- Komunitas
- News
- Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
Bisnis ENRG Awal Tahun Merugi


TS
adidananto.88
Bisnis ENRG Awal Tahun Merugi

Pada triwulan pertama 2015, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) harus puas mencetak rugi sebesar US$16,38 juta usai meraih laba sebesar US$24,12 juta di periode sama tahun sebelumnya. Penurunan kinerja tersebut tertekan oleh penjualan neto yang turun menjadi US$161,42 juta dari penjualan neto tahun sebelumnya yang US$193,84 juta dan beban pokok naik jadi US$158,71 juta dari beban pokok tahun sebelumnya US$117,44 juta.
Sehingga laba bruto turut anjlok menjadi US$2,71 juta dari laba bruto tahun sebelumnya yang US$76,39 juta. Beban usaha naik jadi US$11,37 juta dari beban usaha tahun sebelumnya US$4,18 juta dan rugi usaha diderita US$8,65 juta usai meraih laba usaha tahun sebelumnya US$72,21 juta. Meski beban lain-lain turun jadi US$17,50 juta dari beban lain-lain tahun sebelumnya yang US$23,38 juta dan rugi sebelum pajak diderita US$26,16 juta usai meraih laba sebelum pajak tahun sebelumnya yang US$23,38 juta. Dari posisi neraca, total aset per Maret 2015 mencapai US$1,96 miliar turun dari total aset per Desember 2014 yang mencapai US$1,99 miliar.
Sebelumnya ENRG dikabarkan akan menerbitkan saham baru melalui mekanisme private placement senilai Rp446,42 miliar. Energi Mega Persada akan melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) 4,46 miliar saham baru setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan akan meminta restu dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 17 Juni 2015. Perseroan berencana menggunakan dana hasil penerbitan saham baru tersebut untuk pengembangan usaha dan modal kerja perseroan maupun anak usaha ENRG.
Adapun penerbitan saham baru tersebut akan dilakukan dalam jangka waktu 2 tahun setelah RUPSLB. Rerata harga penutupan saham ENRG selama 25 hari bursa berturut-turun mencapai Rp83 per lembar. Akan tetapi, mengingat harga nominal saham perseroan Rp100 per lembar, harga pelaksanaan PMTHMETD minimum Rp100 per lembar. Perseroan diperkirakan dapat mengantongi dana minimum Rp446,42 miliar.
Dengan aksi korporasi tersebut, pemegang saham lama akan terdilusi hingga 9,09%. Struktur kepemilikan pasca private placement a.l. UBS AG Singapore S/A Teignwood International (Group) Co. Ltd. (14,63%), BNYM S/A Mackenzie Cuncill Recoverry (6,99%), PT Bakrie & Brothers Tbk. (5,71%), PT Prudential Life Assurance (5,55%), publik (55,02%).
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Jumat (29/5/15) saham ENRG anjlok 6,8% di level 68 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 73 dan bergerak dalam kisaran 69 – 74 dengan volume perdagangan saham mencapai 220 juta lembar saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ENRG sejak awal November terpantau telah berada pada tren bearish dan tertekan menuju level supportny. Terpantau indikator MA sudah bergerak turun dan pola Three Black Crows terbentuk pada Lower Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area jenuh jual setelah sebelumnya berada pada area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak turun yang menunjukan pergerakan ENRG dalam potensi pelemahan lanjutan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju ENRG masih akan dalam tekanan dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan ENRG. Rekomendasai Trading pada target level support di level Rp65 hingga target resistance di level Rp95.
Sumber http://securitiesacademy.co.id/2015/...n-lebih-dalam/
0
836
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan