Pada perdagangan hari Senin pagi ini mata uang rupiah mengalami pembukaan di teritori positif terhadap dollar AS (1/6). Rupiah dibuka naik tetapi saat ini sudah kembali ke teritori negative. Tekanan terhadap mata uang dalam negeri belum berakhir meskipun penurunan sudah mulai melambat dan kondisi rupiah sudah cenderung berada dalam pola konsolidasi.

Hari ini indeks dollar mulai kembali bergerak menguat. Indeks dollar sempat mengalami fase penurunan selama tiga sesi berturut-turut sebelum hari ini bergerak rebound. Tekanan terhadap rupiah yang sempat mereda dari luar kini kembali menguat.

Indeks dollar pagi ini berada pada posisi 97.090. Posisi indeks dollar tersebut mengalami kenaikan yang lumayan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu yang berada di level 96.890. Indeks dollar sempat mencapai posisi tertinggi dalam satu bulan belakangan pada perdagangan Rabu pekan lalu setelah Janet Yellen menyatakan komitmen Fed untuk menaikkan suku bunga acuan tahun ini.

Hari ini rupiah dibuka pada posisi 13.212,00 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami kenaikan terbatas dibandingkan posisi penutupan perdagangan Jumat sore yang ada di level 13.224,00 per dollar. Rupiah bukukan kenaikan sebesar 12,00 poin atau setara dengan 0,09 persen. Saat ini rupiah tampak bergerak ke teritori negative yaitu pada posisi 13.229,00 per dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk bertahan di teritori negatif. Nilai tukar dollar yang kembali bergerak menguat terhadap rival-rivalnya membuat tekanan terhadap rupiah kembali nyata.

Mata uang rupiah hari ini berpotensi mengetes level support pada posisi 13.250 dan 13.300 per dollar AS pada perdagangan hari ini. Sedangkan level resistance harian yang akan dites ada pada 13.180 dan 13. 150 per dollar.



Sumber http://vibiznews.com/2015/06/01/rupi...kan-pelemahan/