Metrotvnews.com, Jakarta: Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri segera menempati kantor baru, Senin 1 Juni 2015. DPP PDI Perjuangan akan berpindah markas dari Jalan Raya Lenteng Agung ke Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Kantor baru tersebut tak lain merupakan kantor lama PDI. Saat zaman Orde Baru, kantor tersebut diambil alih Soerjadi, saingan Megawati yang direstui Soeharto. Bangunan kantor itu berdiri di atas lahan seluas 6.800 meter persegi.

Bangun baru itu tampak megah dengan nuansa merah-putih. Lima pilar juga tampak kokoh dipasang di bangunan tersebut untuk menyimbolkan Pansasila. Adapun lambang PDIP yakni banteng hitam dengan moncong putih tertancap tepat di tengah bangunan.

Manggi, kontraktor bangunan dari PT Adhi Karya menerangkan, konsep bangunan disesuaikan model bangunan di Menteng pada umumnya. Tak ada permintaan khusus dari petinggi PDIP soal desain dan bentuk bangunan.

"Bentuknya kenapa kayak gini, karena Menteng lokasi cagar budaya, konsepnya tidak boleh merubah bangunan," kata Manggi saat ditemui Metrotvnews.com di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Minggu (31/5/2015).

Menurut Manggi, proyek pembangunan Kantor DPP PDIP ini menghabiskan dana Rp48 miliar. Saat Metrotvnews.com memasuki gedung tersebut, ada dua tangga yang berada di sisi kanan dan kiri. Di sisi-sisi tangga, terdapat taman kecil. Di basement gedung, nampak sebuah lift yang bisa digunakan kader maupun tamu yang mendatangi kantor. Sementara di halaman belakang, ada klinik pengobatan.

Manggi bercerita, gedung tersebut terdiri lima lantai. Lantai pertama diperuntukan untuk sekretaris jenderal dan bendahara umum. Lantai dua, kata Mangi, akan digunakan untuk ruang quick count dan konferensi. Lantai empat diperuntukkan bagi 27 ketua bidang dam lantai lima menjadi ruangan serbaguna atau multifungsi.

"Sementara lantai tiga, khusus untuk Ibu Mega," kata dia.

Kantor baru ini sebelumnya diceritakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memberikan pidato pengukuhan di Kongres IV PDIP. Saat menceritakan soal kantor itu, Mega nampak terbata. Dia teringat peristiwa kerusuhan 27 Juil yang menandai awal gejolak menuju reformasi. Kala itu, rezim Soeharto menuding Mega adalah biang keladi insiden kerusuhan itu. Tak heran, air muka Mega nampak berkaca-kaca.

"Setelah sekian lama peristiwa penyerangan 27 Juli 1997, selama ini saya enggak pernah mau melihat kantor kita, akhirnya sekarang (berdiri). Betapa megahnya Insya Allah, kantor partai kita di Jalan Diponegoro," kata Megawati.


(TII )