Jakarta - Tuti Herawati (34) yang menjadi kurir narkoba jaringan internasional lolos dari hukuman mati. Ia hanya dijatuhi hukuman seumur hidup terkait penyelunduan sabu seberat 4 kg di Bandara Adisutjipto pada 28 Desember 2014 lalu.

"Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama seumur hidup. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Menetapkan denda sebesar Rp 1 miliar dan bila tidak dibayar maka menjalani pidana kurungan selama 2 bulan," putus ketua majelis hakim Wiyatmi pada sidang putusan di PN Sleman, Yogyakarta, Jumat (29/5/2015).

Vonis ini lebih ringan dibanding tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menuntut hukuman mati kepada terdakwa.

Majelis Tuti beranggotakan hakim Gede Putu Saptawan dan Ninik Hendras Susilowati. Ketiganya menyatakan hal yang meringankan hukuman bagi terdakwa di antaranya mengakui perbuatanya, sopan dalam persidangan, merasa bersalah, dan belum pernah dihukum. Terdakwa juga seorang ibu single parent yang mempunyai dua orang anak dan saat ini sedang dalam kondisi hamil. Yang menghamili terdakwa adalah Dani, WN Nigeria yang tinggal di Jakarta yang menyuruhnya menyelundupkan barang haram tersebut. Dani sekaligus juga merupakan pacar terdakwa.

"Hal yang memberatkan terdakwa adalah perbuatan terdakwa telah meresahkan masyarakat. Tidak mendukung program pemerintah yang gencar memberantas narkoba dan merusak generasi bangsa," ucap majelis.

Atas putusan tersebut, penasihat hukum terdakwa menyatakan pikir-pikir. Sementara JPU juga menyatakan pikir-pikir dengan putusan tersebut.

Vonis ini mengingatkan kepada Mary Jane Fiesta Veloso. WN Filipina itu dijatuhi hukuman mati karena menyelundupkan 2,6 kg heroin lewat Bandara Adisutjipto pada 2011. Mary Jane yang dijadwalkan akan dieksekusi mati pada 28 April lalu tiba-tiba diurungkan karena kesaksiannya dibutuhkan untuk Kristina, orang yang merekrutnya jadi PRT.

Sumur

Bisa bisa nya nih cewe kena rayuan Ni**a
4Kg Lolos dari Maut coy