
Para pemain Pahang FC yang tertidur di Bandara saat menunggu pegawai PSSI. Twitter.com
TEMPO.CO, Jakarta- Laga Persipura Jayapura melawan Pahang FA gagal terlaksana di Stadion Mandala, Papua, hari ini, 26 Mei 2015. Pahang memilih pulang sebelum meneruskan babak 16 besar Piala AFC tersebut.Itu lantaran tiga pemain asingnya tertahan di bandara karena tak mendapatkan visa masuk ke Indonesia.
Ketiganya adalah Dickson Nwakaeme (Nigeria), Zesh Rehman (Pakistan), dan Damion Delano Stewart (Jamaika).
Tempo berhasil mewawancarai CEO Pahang FA Fahrizal Hasan melalui sambungan telepon, Selasa sore, 26 Mei 2015. Berikut petikan wawancaranya :
Bagaimana masalah visa pemain asing Pahang FA ini bermula?
Kami meminta PSSI membantu mendapatkan visa untuk pemain asing di Kedutaan Indonesia untuk Malaysia. Namun surat yang mereka kirim tak bisa proses karena tidak lengkap. Nama para pemain yang harus mendapatkan visa tidak tercantum dalam surat.
Apakah berkoordinasi lagi dengan PSSI setelah itu?
Kami hubungi pihak PSSI. Kami ingin sampaikan soal proses visa jangan main-main, tapi tidak ada kabar setelah itu. Tidak ada juga perbaikan surat hingga sehari sebelum kami berangkat. Namun, kami tetap ke Indonesia karena harus bertanding melawan Persipura Jayapura.
Setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, apakah disambut PSSI?
Tidak. Tim kami coba telepon orang PSSI, mereka cuma bilang on the way, on the way. Kami tunggu, tapi tidak ada yang datang.
Mereka tidak membantu kami.
Nasib tiga pemain asing itu bagaimana?
Mereka dibawa pegawai Imigrasi ke dalam tahanan dan diarahkan untuk kembali ke Malaysia. Sebagai klub, kami juga tak mungkin meninggalkan mereka di sana. Makanya tim juga memutuskan tinggal di bandara.Baca:Begini Pemain Pahang FA Dijebloskan ke Sel Soekarno-Hatta
Apakah Pahang FA tidak tahu PSSIdibekukan pemerintah Indonesia?
Persoalan PSSI tidak berkaitan dengan kami. Kami tidak tahu apa itu BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) dan lainnya.
Bagi kami, PSSI adalah anggota AFC yang harus bertanggung jawab atas kedatangan tim kami, tapi mereka tidak melakukannya.
Apakah akan membawa masalah ini ke AFC?Kami sudah melaporkan masalah ini ke AFC. Kami juga akan menuntut PSSI karena cost yang disediakan untuk terbang ke Indonesia cukup tinggi. Kami juga melakukan banyak latihan dan persiapan sebelum ke Indonesia.
Apakah Persipura juga harus dikenai sanksi karena masalah ini?
Persipura adalah sahabat kami, kami tak masalah menjadwal ulang pertandingan dengan mereka. Persoalan ini letaknya ada di PSSI.
Tambahan :
Menpora Ingatkan Ketua Harian Persipura Tidak Umbar Fitnah
Pernyataan Ketua Harian Persipura, La Siya yang menyebutkan bahwa pihaknya "dikerjai" Menpora yang menyebabkan batalnya pertandingan antara Persipura melawan Pahang FC, sontak Menpora Imam Nahrawi angkat bicara. Cak Imam, panggilan akrab Imam Nahrawi, mengingatkan agar La Siya tidak asal mengumbar tuduhan dan fitnah. Karena pihaknya sudah berkomitmen untuk membantu dan mempermudah klub-klub yang akan melakukan pertandingan internasional, dan juga telah memberikan perintah kepada BOPI (Badan Olahraga ProfesionalIndonesia) untuk memberikan rekomendasi sejak beberapa waktu lalu.
"Hati-hati dengan tuduhan yang tidak manusiawi ini, kita sudah bantu malah menuduh. Setahu saya BOPI juga sudah merekomendasikan itu. Silahkan konfirmasi langsung ke BOPI agar tidak ada fitnah. Biar BOPI membeberkan semua fakta-faktanya agar masyarakat tahu siapa yang salah dan siapa tukang fitnahnya," tegas Cak Imam menanggapi tuduhan La Siya tersebut.
Seperti diketahui, Pahang FC memutuskan kembali ke Malaysia karena tiga pemain asingnya tidak mendapatkan visa dari imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (24/5) pagi. Mereka sedang dalam perjalanan menuju Jayapura untuk memainkan laga pertama babak 16 besar Piala AFC melawan Persipura, 26 Mei mendatang. Atas kejadian itu Ketua Harian Persipura, La Siya, menyebut pihaknya "dikerjai" Menpora sebagai pemilik negara dan karena Pahang batal tanding, Persipura terancam sanksi AFC. Menpora menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak ada pikiran dan niat untuk sengaja melakukan ganjalan teknis menghalangi laga Persipura versus Pahang FC. “Urusan teknis perijinan atau rekomendasi sudah diberikan ke BOPI. Saya juga sudah memberi perintah kepada BOPI untuk memberikan kemudahan rekomendasi tersebut,” tambah mantan Sekjen PKB ini.
Terkait masalah ini, Sekretaris Jenderal BOPI Heru Nugroho menyatakan bahwa pihaknya sudah merespon cepat permintaan rekomendasi dari Persib dan Persipura sejak surat permohonan rekomendasi dari kedua klub yang akan menjalani laga AFC itu diberikan pada Jumat (22/5). Sambil menunjukkan surat-surat terkait masalah ini, Heru membeberkan kronologi pemberian rekomendasi yang dijelaskan oleh Rubby Saputra sebagai staf bidang organisasi di BOPI, yang melakukan komunikasi dengan pihak Persib dan Persipura.
Rubby memberikan kronologis sebagai berikut :
1. Persib mengirim surat permohonan ke BOPI untuk penerbitan visa klub tamu pada hari Jumat 22 Mei sekitar jam 14.00. Disusul oleh pihak Persipura yang mengirim email jam 16.00.
2. Pihak Persipura (Rocky Bagbena) juga sudah komunikasi dengan pihak BOPI (Rubby Saputra) melalui telepon dan sms.
3. Surat segera diteruskan ke Ketum BOPI melalui Kadiv Organisasi dan langsung diberikan persetujuannya, karena ini menyangkut komitmen Menpora untuk tetap mendukung kiprah Persib dan Persipura di AFC Cup.
4. Sabtu 23 Mei 2015 siang, surat rekomendasi untuk Persib dan Persipura sudah ditanda tangani oleh Ketum BOPI. Langsung discan dan siap didustribusikan melalui email.
5. Email langsung dikirimkan ke pihak Persib dan juga pihak Persipura (email: persipurapapua63@yahoo.com) lengkap dengan surat rekomendasi terlampir.
Dikirim Sabtu 23 Mei 2015 jam 13.58. Ternyata ada kesalahan dalam melampirkan file, dimana rekomendasi yang dikirim untuk Persipura ternyata yang versi belum ada tanda tangannya.
6. Ada konfirmaai justru dari Yudiana (pihak Persib) yang menyebutkan bahwa surat rekomendasi untuk Persipura yang dikirim belum ada tanda-tangannya, dan meminta dikirim ulang.
7. Rubby selaku pihak BOPI segera mengirim email ulangpada jam 15.01 berisi lampiran surat rekomendasi visa bagi Pahang FC yang sudah ditanda-tangani Ketum BOPI.
“Dengan sudah dikirimkannya rekomendasi BOPI, maka prosedur selanjutnya sudah menjadi tugas dan tanggung jawab manajemen Persipura. Menpora dan BOPI telah memberikan dukungan dan persetujuannya melalui Surat Rekomendasi yang diberikan,” tutur Heru.
Sumber :
http://m.tempo.co/read/news/2015/05/...perlakuan-pssi
http://m.padek.co/detail.php?news=27325
Gini kok yg kena imbas BOPI dan Menpora dituduh ga kasih rekom visa pemain Pahang, taunya PSSI yg sengaja sabotase

Tempat komen agan-agan :
Quote:
Original Posted By windnight►
dan yang menghentikan liga juga PSSI, pake alesan force majure, tapi di TVkuning, apalagi wkt di ILC kemaren, digiring opini seolah-olah Kemenpora yang membuat klub/pemain terlantar.
Quote:
Original Posted By aghilfath►
Itu kan karena ente terlalu polos atau pura2 polos dalam melihat masalah ini, Persipura ajukan rekomendasi visa ke Bopi dlm waktu last minute, silahkan baca2 ini ya, moga sedikit pinter analisanya :
Liputan6.com, Jakarta: Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia(BOPI) Noor Amman menolak pihaknya pantas disalahkan atas batalnya Pahang FA untuk bertanding melawan Persipura Jayapura, besok (26/5). Dia mengatakan, pihaknya tidak lalai dalam mengurus visa pemain Pahan FA.
Kasus gagal keluarnya visa lawan Persipura di Piala AFC itu diketahui usai kekesalan CEO Pahang FA, Fahrizal Hasan yang dituang dalam akun Twitter-nya. Pahang FA harus terkatung-katung di bandara semalaman akibat menunggu visa turun untuk tiga pemain asingnya, atas persetujuan atau rekomendasi BOPI.
BOPI menyanggah dengan membeberkan kronologi terbitnya surat rekomendasinya. Pada Jumat (22/5) Persipura mengirim surat permohonan rekomendasi kepada BOPI untuk mempermudah pengurusan empat pemain asing Pahang, yakni Dickson Nwakaeme (Nigeria), Zesh Rehman (Pakistan), Domion Delano (Jamaica), dan Matias Ruben (Argentina).
Namun, saat wakil Malaysia itu tiba di bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (23/5) malam, hanya Matias Ruben yang lolos mendapat visa dari Direktorat Jenderal Imigrasi. Negara asal Ruben merupakan salah satu dari 64 negara yang bisa menerima Visa onArrival (VoA), yakni dokumen izin masuk seseorang yang bisa diperoleh di negara tujuan, langsung di perbatasan negara atau bandara .
Sebaliknya, Nwakaeme, Rehman, dan Delano mesti mendapat Calling Visa karena negara tersebut dalam kondisi atau keadaan yang dinilai mempunyai tingkat kerawanan tertentu. Ketiganya harus melalui proses panjang seperti meminta rekomendasi dari kedutaan masing-masing negara di Indonesia beberapa hari sebelumnya.
"Batalnya pertandingan Pahang FA dengan Persipura besok (26/5) adalah kasus yang memalukan akibat kebodohan. Sebenarnya tidak ada masalah sama sekali, karena BOPI mengeluarkan rekomendasi sesuai dengan surat permohonan Persipura per tanggal 22 Mei," kata Noor Amman.
"Pada hari yang sama kami juga menerima surat dari Persib Bandung. Ada perbedaan dari kedua ini karena Persib rupanya sudah melakukan komunikasi dengan AFC tanggal 14 Mei. Mereka semua sudah mengurus visa di kedutaan Indonesia di Hong Kong," kata purnawirawan TNI itu menambahkan.
"Dalam surat dari Persatuan Bola sepak Malaysia (PSSI-nya Malaysia) kepada Azwan Karim (Sekjen PSSI) mengatakan mereka tidak mengurus visa di kedutaan besar Indonesia di sana, karena sudah diberi jaminan untuk mendapat Visa on Arrival dari PSSI," tuturnya lagi.
http://m.liputan6.com/bola/read/2239...visa-pahang-fa
VIVA.co.id- Klub Malaysia, Pahang FA, bakal melaporkan insiden batalnya laga babak 16 Besar AFC Cup lawan Persipura Jayapura kepada Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) dan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).
Seperti diberitakan sebelumnya, laga yang seharusnya dilaksanakan pada 26 Mei mendatang itu batal terlaksana karena Pahang FA memilih kembali ke Malaysia. Ini buntut dari tidak dikeluarkannya visa untuk pemain asing Pahang.
Pihak Pahang FA menuding Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai pihak yang bermasalah. "Kami juga dijanjikan semuanya akan diselesaikan dan pemain diberikan visa setibanya di sana, tapi malangnya pemain terdampar di bandara dan kami memutuskan untuk kembali ke tanah air," ujar Sekretaris Pahang FA, Fuzeimi Ibrahim, seperti dilansir Berita Harian.
"Kami akan membuat laporan resmi kepada Persatuan Sepakbola Malaysia (FAM) dan Konfenderasi Sepakbola Asia(AFC), Senin besok," ia menambahkan.
Pernyataan Ibrahim ini sedikit mengejutkan. Pasalnya, di beberapa media sudah tersebar surat teguran dari pihak AFC kepada PSSI terkait masalah ini.
PSSI pun diminta untuk menyelesaikan masalah ini. Dalam surat tersebut, AFC juga menegaskan bahwa pihak Persipura akan terancam sanksi berat. (ren)
Nah PSSI sama Persipura lantas goreng nih kejadian jadi kesalahan Bopi/Menpora

Quote:
Original Posted By Jordan2010►
Kalo gitu harusnya persipura yg bereskan masalah ini dari pertama, dia kan yg mau jadi tuan rumah, harusnya mereka dah ngerti kekisruhan di PSSI, dan sudah harus mengurus visa pemain2 yg memerlukan dari jauh hari, bukan sampe last minute, dan membiarkan mereka terkatung2 dilapangan, mereka mau ngurus ke PSSI, BOPI atau lgs ke menpora juga pasti mereka lebih ngerti
Quote:
Original Posted By victimofgip21►
Bisa saja pssi hongkong, dubai, atau pssi antah berantah. Karena tidak jelas keterangan yang diberikan oleh pihak pahang. Parah ente nggak ngerti juga.
Quote:
Original Posted By kakidal27►
salah nya pssi gak bilang kalo dia gak punya wewenang krn sudah masuk kulkas.
dan yg paling salah krn otw gak datang2 ke bandara
kl ente bilang sapa org pssi yg di hubungi? ya masak sih ada yg ngaku2 jadi pihak pssi, or pahang dpt CP pssi nanya kang ojek depan bandara?
Quote:
Original Posted By bukan.joko►
lah??? dia dapet no kontak itu dari mana?? database FIFA?? database PSSI? database AFC??? database Menteri??? database BOPI??? dari Kaskus mungkin??? Facebook??? atau Persipura sendiri??? masa dia punya no. telpon tapi ga tau namanya????
contoh: 087564xxxxx -----> Mr X PSSI.
Halo PSSI, tim ogut mau sparing lawan Persipura. tolong urusin visanya ya.
Maaf om. asumsi ente 100% failed.
Quote:
Original Posted By NIRVANA..►
1. Eng ing eeng ...ada hal besar yg akan terjadi jika Menpora tetap tak mau mencabut SK pembekuan PSSI. Menpora akan diserang dari sgl sudut
2. Bukan hanya Menpora @imam_nahrawi, tetapi juga BOPI. Mengapa? Karena BOPI yang sekarang beda dgn BOPI jaman Haryo dulu hehehe
3. Di BOPI era Haryo, rekomendasi klub tetap diberikan. Tetapi, tak ada verifikasi yang dilakukan. Semua bekerja gaji buta
4. Ketika itu,jika klub akan mengajukan rekomendasi sbg syarat ikut liga, berkas ditaruh pagi, sore sdh kelar. Karena CUMA hanya di-ttd !!
5. Itulah kenapa di era Noor Aman ini PSSI & klub kelabakan, karena BOPI benar-2 verifikasi walaupun BELUM maksimal
6. Harusnya jika BOPI benar-2 verifikasi maksimal, hanya 3-5 klub yang benar-benar penuhi syarat professional. Cth: Persib & Sriwijaya FC
7. Kembali ke topik, nah atas dasar inilah mengapa PSSI & klub-klub dalam lingkaran setan tsb sgt benci thd Menpora & BOPI
8. Termasuk Persipura yang secara sengaja memperlambat proses pengurusan visa pemain Pahang & bikin seolah-2 salah BOPI & Kemenpora
9. Ini bukti bahwa Persipura mengirimkan surat ke BOPI pd tgl 22 Mei, Jumat siang ...
10. Padahal, Pahang telah mengirim surat kepada Persipura untuk diusahakan pengurusan visa pada tanggal 15 Mei. Salah siapa?
11. Dan surat itu diproses oleh BOPI dalam waktu kurang dari 24 jam. Untuk ukuran sebuah lembaga Negara, ini sdh bagus sekali
12. Harusnya, setelah itu menjadi tanggung jawab PSSI & Persipura untuk mengurus visa pemain Pahang, namun mereka tak pernah datang
13. Simak curhatan boss Pahang kepada wartawan,
14. Ini visa pemain Kitchee saja bisa keluar koq, mengapa? Karena manajemen Persib memang berniat utk bertanding !!
15. Ini memang sudah dikondisikan utk makin memojokkan Menpora & BOPI. Kemudian PSSI melapor ke DPR RI, sudah runtut ...hehe
16. Nah, setelah ini akan ada opsi bahwa Persipura akan menarik pemain-pemainnya yg masuk Timnas U-23 yg akan main di SEA Games. Waduh! hehe
17. Sebenarnya ini strategi lama, strategi ala KPSI 2012 lalu yang akan diterapkan agar wibawa Menpora hancur lebur
18. Padahal, BOPI langsung merespon surat Persipura DI TANGGAL YANG SAMA hehe
19. Jika skenario ini berjalan, maka Menpora & BOPI akan jadi musuh bersama. Opini publik akan terbentuk bahwa BOPI menghalang2i ptd tsb
20. Padahal, di balik itu semua ada usaha utk menjungkalkan @imam_nahrawi yang luar biasa pemberani ini. Waspada bro Imam!
21. Logikanya, jika Menpora & BOPI mempersulit, mengapa Kitchee tak ada masalah ketika hari ini bermain lawan Persib? Mikir dong hehe
22. Itu karena Persib taat aturan ke pemerintah dan ke federasi sbg klub professional, bukan main mafia tabrak aturan kanan kiri
23. Sejak kami ada di PSSI, pengurusan visa kunjungan itu dilakukan 3-5 hari sebelum tim bertanding. Tapi, imigrasi tak dpt laporan apapun
24. Artinya, memang tak ada niatan dari manajemen Persipura utk urus visa pemain. Ada maksud tersembunyi yang runtut dong hehe
25. Percayalah, Menpora & BOPI akan selalu disalahkan. Mungkin juga sore ini ketika Persib kalah, bisa dicatat

)
26. Hingga akhirnya seperti yg kami tulis bhw pemain Persipura di timnas U23 akan ditarik keluar agar opini publik lebih menyalahkan Menpora
27. Saran kami, BOPI harus laporkan fitnah yang dilakukan manajemen Persipura !! Ini sudah termasuk ranah pidana
28. Bukti-bukti yg dimiliki BOPI dan Dirjen Imigrasi sudah cukup utk laporkan penghembus upaya menghasut masyarakat agar anti BOPI & Menpora
29. Dan setelah ini akan masih ada lagi upaya PSSI La Nyalla cs utk membelokkan opini masyarakat agar makin benci ke Imam Nahrawi
30. Sekian dulu twit singkat dari kami, semoga mencerahkan, dan terus LAWAN mafia bola PSSI yg terus hancurkan sepakbola kita !!!
Quote:
Original Posted By sinkin.soon►http://harianterbit.com/m/sport/read...ura-vs-Pahang-
Cuplikannya :
Sebelumnya, Sekretaris Tim Persipura Rocky Bebena mengatakan, awalnya Persipura mengajukan surat rekomendasi visa yang sesuai prosedur.
"Pahang FA seharusnya mendapatkan surat rekomendasi atau jaminan pengajuan visa dari klub dan federasi sepak bola negara yang akan menjamu mereka," kata Rocky.
Namun, kata Rocky, pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah mengedarkan surat, jika rekomendasi untuk visa kerja tim yang akan berkunjung ke Indonesia, harus melalui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), sebagai lanjutan sanksi administrasi yang diberikan kepada PSSI.
"Akhirnya kami meminta surat rekomendasi kepada BOPI dan surat rekomendasi yang diberikan oleh BOPI, kami terima pukul 19.00 atau 20.00 pada Sabtu (23/5). Waktu kami mengajukan ke imigrasi, katanya libur dan tidak bisa memproses," kata Rocky.
===
Nah, Persipura meminta surat rekom itu tanggal berapa ? Mepet-mepet atau jauh hari ?
Proses verifikasi kan ga bisa langsung jadi toh, kalau mepet-mepet maksa harus jadi tapi telat dan tidak bisa diurusi, kenapa menyalahkan pihak lain ?
Quote:
Original Posted By ainzha►yang berbahaya itu membawa opini2 yg menyesatkan seakan-akan menghasut rakyat papua utk memusuhi negara. orang2 ini wajib hukumnya utk diintrogasi pihak berwajib utk dipertanyakan kesetiaannya pada negara dan apa ada hubungannya gak pada gerakan makar
Quote:
Original Posted By ameisolee►
Om itu kirim ulang email cuma beda 1 jam doang, 13.58 ke 15.01, bukan beda hari.