- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
9 Tahun Lumpur Lapindo, Warga Bakal Arak Ogoh-ogoh Bakrie
TS
bonta87
9 Tahun Lumpur Lapindo, Warga Bakal Arak Ogoh-ogoh Bakrie
Beberapa warga korban lumpur panas Lapindo mulai mempersiapkan diri memperingati 9 tahun bencana nasional itu. Selasa, 26 Mei 2015, mereka berkumpul di titik 21 tanggul dan membuat atap jerami.
Atap-atap jerami tersebut nantinya dibuat sebagai atap gubuk dari jerami yang diletakan di tengah area lumpur panas yang telah mengering. "Ini untuk acara hari Kamis, 28 Mei dengan tema Pulang Kampung," kata Hartono, salah seorang warga yang memasang atap jerami tersebut.
Pada 28 Mei 2006 terjadi semburan lumpur panas di persawahan Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Lokasi semburan sekitar 150 meter barat daya sumur Banjar Panji 1 yang dikerjakan oleh Lapindo Brantas Inc. Ini merupakan anak perusahaan PT Energi Mega Persada yang saham terbesarnya dikuasai Grup Bakrie.
Pada tiga bulan pertama, lumpur yang keluar rata-rata 50.000 meter kubik seharinya. Lumpur ini diduga berasal dari formasi geologi yang disebut Kalibeng pada kedalaman 6.100 sampai 8.500 kaki.
Hingga saat ini lumpur masih menyembur dengan volume yang makin berkurang. Lumpur itu telah menggenangi puluhan desa dan pabrik dan fasilitas publik lainnya. Ribuan warga telah mengungsi dan mendapat ganti rugi. Namun masih banyak warga yang terkena dampak lumpur itu yang belum menerima ganti rugi.
Pada 26 Mei 2015, mereka akan memperingati 9 tahun lumpur Lapindo dengan mengadakan Festival Pulang Kampung dengan mengarak ogoh-ogoh wajah Aburizal Bakrie. Selain itu ada teatrikal. "Semuanya dilaksanakan disini," ujar Hartono.
Mahmudah, salah seorang koordinator warga korban lumpur Lapindo menambahkan bahwa hari Jumatnya, warga akan menggelar istighosah bersama di tanggul lumpur. Istighosah tersebut dilakukan agar pembayaran ganti rugi lumpur Lapindo dapat segera diterima oleh warga. "Kami semua akan berdoa agar dapat ganti ruginya dapat segera dibayarkan oleh pemerintah," ujar dia.
Dalam peringatan 9 tahun lumpur Lapindo tersebut semua tokoh masyarakat diundang, termasuk Bupati Sidoarjo Syaiful Ilah. Mahmudah meminta para anggota DPRD Sidoarjo untuk hadir. "Mereka harus menunjukan rasa empatinya kepada para warga korban lumpur," kata mantan Lurah tersebut.
http://nasional.tempo.co/read/news/2...ce=twitterfeed
Untung gak ada ogoh ogoh wiwi....selamet selamet
Atap-atap jerami tersebut nantinya dibuat sebagai atap gubuk dari jerami yang diletakan di tengah area lumpur panas yang telah mengering. "Ini untuk acara hari Kamis, 28 Mei dengan tema Pulang Kampung," kata Hartono, salah seorang warga yang memasang atap jerami tersebut.
Pada 28 Mei 2006 terjadi semburan lumpur panas di persawahan Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Lokasi semburan sekitar 150 meter barat daya sumur Banjar Panji 1 yang dikerjakan oleh Lapindo Brantas Inc. Ini merupakan anak perusahaan PT Energi Mega Persada yang saham terbesarnya dikuasai Grup Bakrie.
Pada tiga bulan pertama, lumpur yang keluar rata-rata 50.000 meter kubik seharinya. Lumpur ini diduga berasal dari formasi geologi yang disebut Kalibeng pada kedalaman 6.100 sampai 8.500 kaki.
Hingga saat ini lumpur masih menyembur dengan volume yang makin berkurang. Lumpur itu telah menggenangi puluhan desa dan pabrik dan fasilitas publik lainnya. Ribuan warga telah mengungsi dan mendapat ganti rugi. Namun masih banyak warga yang terkena dampak lumpur itu yang belum menerima ganti rugi.
Pada 26 Mei 2015, mereka akan memperingati 9 tahun lumpur Lapindo dengan mengadakan Festival Pulang Kampung dengan mengarak ogoh-ogoh wajah Aburizal Bakrie. Selain itu ada teatrikal. "Semuanya dilaksanakan disini," ujar Hartono.
Mahmudah, salah seorang koordinator warga korban lumpur Lapindo menambahkan bahwa hari Jumatnya, warga akan menggelar istighosah bersama di tanggul lumpur. Istighosah tersebut dilakukan agar pembayaran ganti rugi lumpur Lapindo dapat segera diterima oleh warga. "Kami semua akan berdoa agar dapat ganti ruginya dapat segera dibayarkan oleh pemerintah," ujar dia.
Dalam peringatan 9 tahun lumpur Lapindo tersebut semua tokoh masyarakat diundang, termasuk Bupati Sidoarjo Syaiful Ilah. Mahmudah meminta para anggota DPRD Sidoarjo untuk hadir. "Mereka harus menunjukan rasa empatinya kepada para warga korban lumpur," kata mantan Lurah tersebut.
http://nasional.tempo.co/read/news/2...ce=twitterfeed
Untung gak ada ogoh ogoh wiwi....selamet selamet
0
807
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan