- Beranda
- Komunitas
- News
- Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
Sentul City Bagikan Deviden Tunai 7 Triliun


TS
adidananto.88
Sentul City Bagikan Deviden Tunai 7 Triliun

PT Sentul City Tbk (BKSL) akan membagikan dividen tunai kepada para pemegang sahamnya sebesar Rp7.849.226.252,50,- atau Rp0,25,- per saham. Adapun cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 29 Mei-1 Juni 2015 dan di pasar tunai 4-5 Juni 2015 dan DPS hingga 4 Juni 2015.
Sepanjang tahun 2014, BKSL harus puas hanya membukukan laba bersih sebesar Rp53,27 miliar di tahun lalu, atau turun drastis 91,19 persen dari posisi laba sebesar Rp605,15 miliar di akhir 2013. Penurunan kinerja tersebut disebabkan pendapatan perseroan yang anjlok di tahun lalu menjadi Rp712,47 miliar, dari posisi pendapatan sebesar Rp961,98 miliar di akhir 2013.
Penyebab penurunan pendapatan tersebut karena tidak adanya block sales atau penjualan tanah dalam jumlah besar pada 2014 dan tidak dibukukannya pendapatan dari JungleLand yang telah dijual oleh perseroan kepada Bakrieland. Sebagai catatan, perseroan membukukan block sales sebesar Rp216,16 miliar pada 2013. Akan tetapi, jika dilihat dari setiap sektor pendapatan perseroan maka sektor pendapatan properti secara retail (tanpa block sales) tumbuh 15,21%. Pertumbuhan ini disebabkan oleh delivery produk properti yang meningkat dan juga pengakuan pendapatan atas progress pembangunan Sentul Tower Apartment dan Alana AhPoong Condotel.
Sementara pada pos beban pokok alami penurunan menjadi Rp388,28 miliar di tahun lalu, dari posisi beban pokok sebesar Rp597,06 miliar di akhir 2013. Sehingga Laba usaha menjadi Rp180,98 miliar di akhir 2014, atau naik dari posisi laba sebesar Rp68,82 miliar di 2013. Laba sebelum pajak menjadi Rp68,51 miliar di akhir 2014, atau turun dari posisi sebesar Rp640,13 miliar di 2013. Laba sebelum pajak yang turun karena tidak tercatatnya laba kepemilikan atas investasi dan goodwill. Adapun posisi aset Sentul City menjadi Rp9,79 triliun di 2014, atau turun dari posisi aset sebesar Rp10,66 triliun di akhir 2013.
Untuk tahun ini, BKSL menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 750 miliar. Dana tersebut akan mengalir untuk membiayai sejumlah proyek, seperti pembangunan super blok dan hotel. Disebutkan, anggaran belanja modal BKSL tahun 2015 lebih besar 25% dari anggaran tahun lalu yang senilai Rp 600 miliar. Perseroan juga menargetkan penjualan sebesar Rp 1,94 triliun. Maka untuk memenuhi target marketing sales tersebut, perseroan meluncurkan 14 produk properti baru. Disebutkan, produk baru yang akan diluncurkan terdiri dari rumah tapak (landed house), ruko maupun gedung bertingkat (highrise).
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada Senin (25/5/15) saham BKSL dibuka pada level 106 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 107 dan bergerak dalam kisaran 101 – 108 dengan volume perdagangan saham mencapai 19,5 juta lembar saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BKSL sejak awal November terpantau mengalami pelemahan tajam dan saat ini berada dalam potensi mendapatkan tumpuan rebound. Terpantau indikator MA sudah bergerak naik dan pola Hammer terbentuk pada Middle Bolinger Band. Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area tengah setelah sebelumnya berada pada area jenuh jual.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak naik yang menunjukan pergerakan BKSL dalam potensi koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju BKSL masih akan dalam koreksi terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan BKSL. Rekomendasai Trading pada target level support di level Rp85 hingga target resistance di level Rp135.
Sumber http://securitiesacademy.co.id/2015/...nai-7-triliun/
0
803
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan