Angka kehamilan remaja di luar nikah terus meningkat setiap tahunnya. Pihak Pengadilan Agama melansir, ratusan permintaan izin nikah di bawah umur hampir semuanya dalam kondisi sudah hamil. Berawal dari status pacaran hingga berani melakukan seks bebas.

Sejumlah remaja yang telah berhubungan seksual mengaku melakukannya di tempat wisata, indekos, penginapan kelas melati, dan guest house dengan sewa sekitar Rp 100.000 sehari.

De, remaja berusia 16 tahun ini mengaku berhubungan badan dengan kekasihnya sejak tahun lalu. De beralasan dipaksa sang pacar hingga rela menyerahkan kegadisannya.

"Saya pacaran sejak tahun lalu. Umurnya (pacar) lebih dewasa dan telah bekerja, dia cinta pertama saya. Awalnya berjalan normal, tetapi selanjutnya pacar saya minta untuk itu (berhubungan badan). Awalnya saya menolak, tapi dia memaksa, jika tidak akan diputuskan. Saya sudah telanjur sayang akhirnya saya mau," kata De dengan wajah malu-malu, saat ditemui di sebuah mal Balikpapan, pekan lalu.

Siswi SMK di Balikpapan ini mengatakan, setelah lulus nanti dijanjikan akan dinikahi.

"Saya tidak akan melepaskan dia (pacar) soalnya kita hubungannya sudah seperti itu. Pacar saya juga sudah bekerja. Saya sudah minta setelah saya lulus langsung menikahi saya," ujar De.

Alasan berpacaran, kata De, karena tak dapat perhatian orangtua dan sejak kecil dirawat pengasuh.

"Saya sebenarnya orang berada, apa yang saya mau selalu terpenuhi, tetapi orangtua saya terlalu sibuk mengurusi pekerjaan. Untuk berada di rumah sangat jarang, sejak kecil saya diasuh baby sitter hingga akhirnya besar seperti sekarang," ungkapnya.

Setiap pulang ke rumah, kata De, hanya ada pembantu.

"Kedua orangtua saya saat malam hari baru ada di rumah, jadi saya merasa kesepian," ujarnya.

Selain guest house, tempat favorit yang kerap dipakai berpacaran lokasi wisata. Kamis (21/5/2015), Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network) melakukan penelusuran ke Pantai Segara Sari, Manggar, Balikpapan.

Saat itu, waktu menunjukkan pukul 10.00 Wita, namun beberapa pasangan muda-mudi yang mengenakan seragam sekolah tampak berseliweran di tempat tersebut.

Pasangan itu menumpangi sepeda motor lalu mencari lokasi tersembunyi untuk berduaan, yang tertutup rimbunan pohon dan rerumputan tinggi sehingga tak terlihat ada aktivitas. Area ini memang cukup luas dan dihuni pohon-pohon besar yang rimbun.

Sapto, pedagang di kawasan pantai ini mengatakan setiap hari selalu ada pelajar yang berkunjung saat jam-jam sekolah.

"Biasanya datang pakai motor, terus mereka berduaan di tempat sepi. Ada yang cuma duduk ngobrol biasa, ada juga yang sambil pelukan, mesra-mesraan. Tapi kalau didatangi ya mereka santai aja dan pura-pura ngobrol biasa, kadang kita nggak dihiraukannya," katanya.

Sapto mengisahkan, warga Manggar pernah mendapati sepasang remaja memadu kasih di pondok dekat bibir pantai. Bukan dirinya saja, pengunjung yang lain juga melihat hal itu, lantas menyoraki pasangan tersebut. Keduanya hanya memalingkan wajah tanpa meninggalkan tempat.


SUMBER