(sumber: tonfeb.com)

SUNGGUH mengesankan melihat episode Mata Najwa kemarin malam, 20 Mei 2015, yg berjudul Darah Muda. Bagaimana tidak? Anak-anak muda penuh inspirasi, menggemakan kebangkitan nasional dgn cara mereka sendiri. Memang mereka bukan orang-orang yg memiliki beragam inovasi, atau jatuh bangun mengembangkan bisnis/usaha sendiri. Akan tetapi, mereka terlibat dalam berbagai bidang pekerjaan yg menuntut nyali, dedikasi, dan tanggung jawab yg tinggi. Bersama-sama mereka menjadi agen perubahan negeri ini dan mengabdikan dirinya demi ibu pertiwi.



(sumber: news.metrotvnews.com)

PADA awal acara, Bima Arya Sugiarto, Walikota Bogor, mengungkapkan ada 3 tipikal anak-anak muda jaman sekarang. Mereka yg masih asyik dgn dirinya, mereka yg telah selesai dgn dirinya, dan mereka yg masih bingung dgn dirinya. Para narasumber semalam adalah mereka yg telah selesai dgn dirinya dan melakukan hal-hal yg memberikan pengaruh serta manfaat secara lingkungan dan sosial bagi orang lain. Dan menurut dia, tren anak muda yg ingin mengerjakan sesuatu sesuai dgn passion masing-masing itu sekarang meningkat.


BASARNAS SPECIAL GROUP

(sumber: abarky.blogspot.com)

DIMULAI dari Charles Batlajery dan Aswandi, anggota Basarnas Special Group, yg kemarin melakukan misi penyelamatan pesawat Air Asia. Mereka mempertaruhkan jiwa dgn menyelam hingga kedalaman 35 m utk mencari korban. Kata mereka, rasa takut itu sesuatu yg wajar. Namun, saat diimbangi dgn niat utk menolong orang lain, pengetahuan mengenai keamanan alat-alat yg mereka gunakan, dan keyakinan mengenai tugas yg mereka hadapi, maka ketakutan itu akan berkurang. Dan menurut mereka, menjadi anggota Basarnas itu awalnya bukan sebagai cita-cita. Namun, seiring perjalanan berbagai misi penyelamatan yg telah dituntaskan, mereka sekarang menganggapnya sbg panggilan jiwa.


SATGAS ILLEGAL FISHING KKP RI

(sumber: news.detik.com)

ADA juga 2 perempuan yg masih muda dan cantik, sarjana hukum dari UI yg tergabung dlm Satgas Illegal Fishing KKP RI, yaitu Aldilla Stephanie Swana dan Fadilla Octaviani. Sulit membayangkan mereka berdua berada di geladak kapal melakukan inspeksi, di tengah panas dan terik matahari. Namun, mereka melihat sebuah fakta yg membuat mereka berpikir kritis. Indonesia dgn kekayaan laut sedemikian rupa, akan tetapi nelayannya belum bisa dikatakan sejahtera, karena banyaknya pelanggaran yg meraja lela. Kegundahan inilah yg mendorong mereka ikut serta mengaudit kapal dari sisi legalitas dan operasional, serta meningkatkan efektivitas penindakan hukum di laut.


PENCERAH NUSANTARA

(sumber: pencerahnusalindu.blogspot.com)

HADIR pula seorang perawat yg diterjunkan ke daerah pelosok Sulawesi, Nahla Jovial Nisa. Ditempatkan di sebuah daerah tanpa listrik dan sinyal telepon, dgn medan penuh jurang yg tak kalah menegangkan utk dilewati. Nahla tergabung dlm Pencerah Nusantara, yg ditugaskan utk mendampingi masyarakat agar bisa mandiri dlm menjaga kesehatan. Tujuan utama mereka adalah menciptakan local hero yg nantinya akan meneruskan tugas mereka, saat penugasan mereka telah selesai. Menurut pengalamannya, jika kita tidak melihat dan mengenal bangsa kita secara langsung, kita tidak akan bisa melakukan intervensi dgn tepat.


INDONESIA MENGAJAR

(sumber: selasar.com)

TERAKHIR adalah Rahmat Danu Andika, seorang relawan dari Indonesia Mengajar yg bertugas di Maluku. Mengajar di SD yg lokasinya sangat terpelosok, menanamkan inspirasi kepada anak-anak di sana, termasuk juga menjadi penggerak kegiatan masyarakat setempat. Satu hal yg membekas di kepalanya, pemikiran bahwa semua masalah di Indonesia itu bisa dicarikan pemecahannya di Jakarta dan dikirim ke berbagai pelosok, adalah salah. Dinamika yg terjadi di lapangan begitu variatif, sehingga perlu pengalaman akar rumput yg intensif utk memperkaya pengalaman.

DICONTOHKAN ada sekolah di sana mendapatkan bantuan alat peraga yg canggih, tetapi tdk pernah digunakan karena mereka merasa tanpa menggunakan itu pun kegiatan belajar mengajar tdk bermasalah. Ada juga sekolah yg mendapatkan bantuan berupa laptop beserta proyektornya, namun masih terbungkus rapi karena tdk ada yg bisa mengoperasikan. Jadi, harus ada pendekatan yg komprehensif utk memecahkan semua masalah di negeri ini.



(sumber: article.wn.com)

MENURUT penjelasan Rhenald Kasali, Guru Besar FE UI, ada orang-orang yg bertipe Passengers, yaitu mereka yg hanya berpikir utk bekerja. Tipe orang seperti ini dibagi 2 lagi, ada Good Passengers yg bersyukur dgn pekerjaan dan hal-hal yg dia terima, ada pula Bad Passengers yg suka mengeluh dgn keadaan. Menjadi Passengers bukannya jelek, tetapi bangsa ini membutuhkan lebih banyak anak muda yg bisa menjadi penggerak lingkungannya.

SEDANGKAN anak-anak muda yg diceritakan di atas termasuk dlm kelompok Drivers, yaitu orang-orang minoritas yg tdk mencari pekerjaan semata, tetapi ingin mendapatkan kebahagiaan dan memiliki hidup yg bermakna. Mereka mengenali masalah, mencari tahu solusinya, lalu menuntaskan pemecahannya. Mereka tahu kemana arah tujuannya, dan tahu bagaimana caranya utk mencapai kesana. Mereka ikut menggerakkan perubahan di segala bidang, dan menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitarnya.

BIMA Arya juga menambahkan, orang-orang seperti itu memiliki 2 hal yg saling berkaitan. Dan tdk banyak orang yg memiliki kedua hal tersebut. Pertama adalah Push Trigger, yaitu panggilan hati dari dirinya sendiri. Dan kedua, hal itu dihubungkan dgn Pull Trigger, berupa tokoh inspiratif yg menjadi idola mereka atau pengalaman masa lalu yg membentuk diri mereka. Saat kedua hal ini bertemu dlm diri seseorang, muncullah sosok inspiratif seperti anak-anak muda di atas.



(sumber: youtube.com)

AKHIRNYA kesimpulan dari acara ini selaras dgn talkshow inspiratif yg tayang beberapa jam sebelumnya, yaitu Hitam Putih yg menampilkan seorang kakek di Surabaya yg menambal lubang di jalan tanpa mengharapkan imbalan. Meski di usia renta, kakek itu mau-maunya menambal lubang di jalan, bahkan sampai diejek oleh orang-orang di sekitarnya. Alasan kakek itu sederhana, dia merasa kasihan jika ada seseorang yg melewati lubang tersebut dan nantinya celaka. Di penghujung acara, Deddy Corbuzier memberikan kata-kata bijaknya :

”Menjadi pahlawan itu sederhana..
When you do something, that other people won’t do, to help other people..
THAT MAKES YOU A HERO..”


BANGKITLAH INDONESIA MUDA!!!



Ditunggu yach agan2..
Jgn lupa juga..