SIDRAP, PAREPOS - Muhammad Yusran Algazali Amran, bayi berusia empat hari, batal dioperasi di RSU Nene Mallomo (Nemal) Sidrap, karena peralatan di rumah sakit terbatas. Meski sudah empat hari berada di ruang isolasi anak di RSU Nemal, namun, bayi mungil yang mengidap penyakit gastroschisis sejak dilahirkan Kamis, 14 Mei lalu, belum juga menjalani operasi.

Padahal, Yusran harus segera mendapatkan pengobatan, yaitu tindakan bedah untuk mengembalikan organ perut atau usus halus yang berada di luar perut Yusran. Dokter spesialis anak RSU Nemal, dr Nur Maipa, mengaku belum bisa berbuat apa-apa. Jalan satu-satunya , bayi tersebut harus dirujuk ke rumah sakit lain yang memiliki peralatan yang cukup.

"Di sini peralatannya sangat terbatas, sehingga harus ditangani rumah sakit besar, secepatnya akan kami rujuk," ujar dr Nur Maipa, yang ditemui di ruang kerjanya, Senin, 18 Mei.

Terpisah, ibu kandung Yusran, Indahriani Nur, mengaku tak memiliki persedian dana untuk biaya bedah putranya. "Suami saya sudah berusaha pinjam uang tapi tidak dapat," ujar guru sosial di SMPN 6 Pangsid itu. Sebenarnya kata Indahriani, dia dan suaminya, Amran juga sudah berupaya untuk mengurus BPJS kesehatan untuk meringankan beban biaya operasi. Hanya saja, kata dia, pihak BPJS tidak bisa langsung melayaninya dikarenakan dirinya belum tercatat sebagai peserta BPJS kesehatan.

Kepala unit pemasaran BPJS Cabang Parepare yang membawahi Sidrap, Jabbar, menjelaskan, BPJS punya aturan tersendiri. BPJS hanya bisa melayani pasien yang sudah tercatat sebagai peserta. "Kalau untuk BPJS mandiri atau masyarakat bisa, tetapi harus menunggu lagi satu minggu setelah resmi terdaftar. Karena itu, kami imbau yang bersangkutan segera mengurus BPJS," kata Jabbar

sumber : sumber

kebetulan ane dapat gambarnya di FB ayah sang bayi gan