Kaskus

Entertainment

act.idAvatar border
TS
act.id
Relawan MRI-ACT pun Jadi Korban Keganasan Sinabung
Relawan MRI-ACT pun Jadi Korban Keganasan Sinabung


SUMUT – Bencana tak mengenal korban. Siapapun yang berada di wilayahnya, akan dilibas. Begitu pun bencana erupsi Sinabung, Tana Karo, Sumatera Utara. Rumah aktivis Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Tana Karo, Susanto Ginting, tinggal bara api, ditelan awan panas yang meluncur dari Gunung Sinabung. Berikut tuturan Susanto Ginting kepada ACTNews, Rabu (13/5/2015), mengenai rumahnya yang terbakar pada Selasa, 28 April 2015 yang lalu.

Sore hari, hujan deras mengguyur seputar Sinabung dari pukul 15.00 sampai pukul 18.00 WIB. Saat itu saya beserta relawan yang lain, seperti biasanya berkumpul di mushala untuk berdiskusi sembari menunggu arahan dari pihak BPBD Kabupaten Karo, karena curah hujan waktu itu cukup tinggi.

Pada pukul 17.00, saya beserta relawan yang lain dapat info dari radio bahwa sedang terjadi luncuran awan panas Sinabung. Seketika kami mengevakuasi warga yang ada di sekitar simpang Bintun untuk dipindahkan sementara ke Dusun Jambur, Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung. Tanpa disadari, pada pukul pukul 18.30, luncuran awan panas yang ketiga kali sangat besar. Kami panik, khususnya saya karena teringat orang tua saya belum dievakuasi di hunian sementara, tidak jauh dari simpang Bintun.

Spontan saya bergerak untuk menjemput orang tua saya dan membawanya ke Jambur. Pada pukul 19.00 kami melihat nyala api begitu besar dari arah kampung kami Desa Gurukinayan. Sejenak tak percaya, bara api yang begitu besar itu seperti berasal dari rumah orangtua saya.

Penuh penasaran pada pukul 20.00, saya ditemani kepala desa berusaha masuk ke Desa Gurukinayan untuk memastikan bahwa api yang nyala itu bukan dari rumah yang kami huni. Sampai di lokasi kami tersentak melihat api menyala ternyata di rumah yang kami huni.

Seketika air mataku yang tak bisa kubendung. Kami merasa tidak sanggup untuk memadamkan api. Kobaran api yang kemeretak melahap tiap bagian rumah, betul-betul terasa menyayat-nyayat hatiku. Sebisa-bisanya kami meminta tolong masyarakat dan relawan lain. Tujuan yang utama satu, yakni mencegah kobaran api itu memakan rumah warga yang lain. Kalau menyelamatkan rumah kami, sudah mustahil melihat amukan si jago merah yang mengerikan menghabisi rumah kami.

Kendati api sudah mati-matian kami isolasi supaya tak menjalar ke rumah lain, tetap saja terbakar. Jadilah empat rumah dan dan rumah-rumah tetangga kami satu persatu habis oleh sambaran api. Rumah saya? Rata dengan tanah, tinggal bara dan menyisakan asap yang membubung ke langit.

Namun kami melanjutkan penyiraman sampai Rabu (29/4/2015) pukul 03.00 WIB, menjaga agar api tidak menyebar ke rumah warga yang lain, sejauh yang bisa kami selamatkan.
Sumber

Istana saya, tempat bercanda tawa, tempat bercengkerama dengan keluarga, kini telah lenyap akibat terjangan awan panas Sinabung. Kuasa hanya milikNya semata.
0
985
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan