http://nasional.kompas.com/read/2015...ikasi.Presiden
Quote:
Akhirnya, Jokowi Bentuk Tim Komunikasi Presiden
Senin, 11 Mei 2015 | 17:58 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo menjawab harapan berbagai pihak agar dirinya memiliki juru bicara. Jokowi telah menunjuk dua orang staf khusus yang nantinya akan menjadi tim komunikasi presiden.
"Arahan Presiden, yang dibentuk tim komunikasi presiden. Itu sudah dibentuk," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto seusai acara pelantikan pejabat madya di kantor Sekretariat Kabinet, Jakarta, Senin (11/5/2015).
Andi mengatakan, tim itu akan diisi oleh Teten Masduki dan Sukardi Rinakit. Surat Keputusan Presiden untuk kedua orang itu juga sudah diterbitkan. (Baca: Sudah Saatnya Jokowi Punya Juru Bicara)
Sebelumnya, Teten membantu Andi sebagai staf khusus Sekretaris Kabinet. Sementara Sukardi Rinakit baru ditunjuk sebagai staf khusus Menteri Sekretaris Negara Pratikno. (Baca: "Ring Satu" Dianggap Gagal, Jokowi Disarankan Tunjuk Juru Bicara)
Baik Teten maupun Sukardi Rinakit adalah orang yang sudah cukup lama mendampingi Jokowi. Pada pelaksanaan pemilihan presiden lalu, keduanya kerap membantu menyiapkan naskah pidato Jokowi. Tugas itu berlanjut saat Teten dan Sukardi masuk ke dalam lingkungan Istana.
Dengan jabatan baru sebagai tim komunikasi, Teten dan Sukardi akan mengonsolidasikan segala urusan komunikasi Presiden ke publik. Namun, saat ditanyakan apakah keduanya berarti menjadi juru bicara Presiden Jokowi, Andi tak mau menjawabnya. (Baca: Tiga Deputi Luhut Juga Jadi Juru Bicara Presiden)
"Tanyakan langsung ke mereka berdua karena itu perintah dan mereka langsung bertugas di bawah Presiden. Sudah ya," ucap dia.
Sementara itu, hingga kini Teten belum menjawab pesan singkat ataupun telepon Kompas.com untuk mengonfirmasi informasi ini. (Baca: Ketua DPR Sarankan Jokowi Punya Juru Bicara)
Sebenarnya, sejak awal Presiden Jokowi tidak menginginkan adanya juru bicara. Tak lama setelah Jokowi dilantik, Andi sempat mengutarakan kepada wartawan bahwa Jokowi ingin berbicara langsung kepada media seperti saat menjabat Gubernur DKI Jakarta terdahulu. Namun, enam bulan setelah dilantik, sikap Jokowi berubah.
Sudah waktunya. Semoga mereka bisa membantu komunikasi Presiden ke rakyat, agar makin jelas apa maksud pemerintah.
Khusus untuk Pak Sukardi Rinakit, untung beliau waktu itu menolak jadi komisaris BTN. Tugas ini lebih pas dan lebih produktif ketimbang sekadar jadi komisaris yang cuma duduk mengawasi dan terima duit.
Oiya: untuk jubir, menurut saya keduanya kurang cocok. Ada orang-orang lain yang lebih pas untuk jabatan itu.