- Beranda
- Komunitas
- News
- Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
Indofood Siapkan 3 Triliun Untuk Ekspansi ICBP


TS
adidananto.88
Indofood Siapkan 3 Triliun Untuk Ekspansi ICBP

Emiten barang konsumer terbesar di Indonesia, PT Indofood Sukses Makmur, Tbk (INDF) berencana menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 9 triliun . Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha seluruh divisi bisnis perseroan serta penambahan kapasitas produksi. Sebanyak 30% atau Rp 2,7 triliun akan digunakan untuk ekpansi PT Indofood Sukses Makmur, tbk (ICBP). Sementara itu divisi bogasari dan agribisnis masing-masing mendapatkan Rp 2,34 triliun (26%). Sisa Rp 1,6 triliun atau 18% akan dibagi rata antara divisi distribusi dan cultivation.
Belum lama ini, INDF tengah membangun pabrik mi instan di kawasan Ain Johra Industrial Estate di Tiflet, Maroko. Pembangunan pabrik tersebut dimulai pada Januari lalu dan diharapkan akan memulai produksi di akhir triwulan ketiga pada tahun ini. Pabrik tersebut akan menjadi pabrik Indomiee terbesar di seluruh dunia di luar Indonesia.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, penjualan bersih INDF terihat datar dimana pada kuartal I-2015 mencapai Rp 15,02 triliun atau turun tipis 0,06% dari kuartal yang sama pada tahun lalu. Meskipun demikian, beban pokok penjualan berhasil diturunkan sebesar 2,56% menjadi 10,91 triliun dari periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai Rp 11,19 triliun sehingga laba kotor meningkat 7,31% menjadi Rp 4,1 triliun dari kurun waktu yang sama pada tahun lalu yang seniliai Rp 3,8 triliun.
Sementara itu, laba sebelum pajak perseroan mengalami penurunan sebesar menjadi Rp 1,09 triliun dari Nilai laba per saham dasar INDF tercatat mengalami penurunan menjadi Rp 20 per saham dibandingkan yang sebelumnya Rp 25 per saham. Total aset INDF hingga Maret 2015 mencapai Rp 88,56 triliun atau meningkat 2,78% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 86,09 triliun.
Di sisi lain ROA dan ROE INDF hingga Maret 2015 tercatat mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya dimana ROA pada kuartal I-2015 sebesar 1,23% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai 2,34% dan ROE pada kuartal I-2015 sebesar 2,65% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,05%. Ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan INDF pada kuartal awal tahun ini tidak begitu baik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham pada hari Senin (11/5), saham INDF dibuka pada level 6675 setelah pada penutupan sebelumnya berada di level 6650 dan bergerak pada kisaran 6675 – 6725 denga volum perdagangan saham INDF mencapai 9779 lot saham. Saat ini saham INDF terpantau di level 6675.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, saham INDF mengalami pergerakan fluktuatif cenderung sideways dari awal tahun. Saham INDF sempat anjlok pada akhir April lalu akibat aksi jual yang cukup masif di bursa namun pada awal Mei ini saham INDF terpantau menguat kembali dan rebound yang didorong oleh aksi bargain hunting. Pada pekan lalu, saham INDF kembali tertekan dengan aksi jual yang kembali terjadi. Indikator Stochastic menunjukkan pergerakan di area jenuh jual. Indikator Average Directional Movement menunjukkan garis –DI di atas garis +DI serta garis ADX yang naik menggambarkan bahwa tren saham INDF berpotensi mengalami pelemahan yang cukup kuat. Dengan kondisi teknikalnya, INDF diperkirakan masih berpotensi melemah dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakkan INDF. Rekomendasi trading hingga akhir hari ini berada di target support di level 6658 hingga resistence di level 6741.
Sumber http://securitiesacademy.co.id/2015/...am-jenuh-jual/
0
883
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan