Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya di Ambon, Maluku, Kamis (7/5/2015).
Jumat, 8 Mei 2015 | 09:14 WIB
MALUKU UTARA, KOMPAS.com - Gubernur Provinsi Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba menganggap Presiden Joko Widodo sebagai penerus cita-cita mendiang Presiden Soekarno. Kata dia, Soekarno pernah bercita-cita menjadikan Kecamatan Oba (kini Sofifi) sebagai Ibu Kota Irian Barat dan membangunnya.
"Waktu itu, tahun-tahun yang sulit, saat Bung Karno atau Ir Soekarno, Presiden RI pertama, ingin mempersatukan wilayah Indonesia dari Barat ke Timur, dan menjadikan Kecamatan Oba, Kabupaten Kepulauan Tidore, menjadi Ibu Kota dari Irian Barat yang dikuasai Belanda, tetapi gagal karena Irian Barat akhirnya kembali ke pangkuan NKRI," ujar Abdul Ghani saat menyambut Presiden Jokowi dalam acara pencanangan percepatan pembangunan Ibu Kota Maluku Utara di halaman Kantor Gubernur Malut, di Sofifi, Jumat (8/5/2015).
Meskipun Soekarno tak jadi meresmikan, Jokowi hari ini datang untuk mewujudkan cita-citanya.
Dalam sambutannya, Abdul menyebut Jokowi sebagai anak kecil yang waktu itu masih ada di Solo, Jawa Tengah, dan sekarang menjadi Presiden, meresmikan percepatan pembangunan di Ibu Kota Provinsi Malut.
"Kita harapkan Presiden Jokowi bisa terus melanjutkan pembangunan di Malut ini seperti cita-cita Soekarno yang dari Barat ke Timur berusaha mempersatuan wilayah negeri yang terpisah-pisah di tengah-tengah ancaman bangsa lain," ucap mantan anggota DPR Komisi V DPR ini.
Malut tercatat menjadi provinsi baru dan lepas dari provinsi induknya di Maluku pada 16 tahun silam. Adapun pelepasan Ibu Kota Provinsi dari Ternate ke Sofifi sudah dilakukan sejak 2010.
"Namun, sampai kini belum ada jalan hotmix di ibu kota provinsi kami. Oleh sebab itu, Pak Presiden, tolong, ini saya sekalian curhat agar infrastruktur jalan dapat dibangun ribuan kilometer sehingga empat tahun lagi saya selesai bertugas dapat keliling di jalan hotmix dan warga kami bisa juga menikmatinya," kata Abdul berharap.
keren betull...