Merdeka.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Taufiequrachman Ruki, menyatakan saat ini ada beberapa jabatan kosong di KPK. Dia pun sudah menawarkan jabatan itu kepada publik dan dapat diisi oleh berbagai kalangan mulai dari akademisi, penegak hukum, dan pegawai negeri sipil.

"Posisi yang kosong itu Direktur Penyidikan, Direktur Pengawasan Internal, Biro Hukum, dan Biro Humas," tulis Ruki melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis (7/5).

Menurut Ruki, ada pula beberapa posisi bakal ditinggalkan, antara lain Deputi Penindakan saat ini dijabat Warih Sardono. Warih akan kembali ke Kejaksaan Agung buat mengikuti pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional.

"Deputi Pencegahan juga akan kosong karena Pak Johan Budi jadi pimpinan (KPK)," tambah Ruki.

Ruki menyatakan, posisi-posisi itu sudah ditawarkan ke kalangan kampus, lembaga penegak hukum, kementerian dan lembaga, serta kepada publik.

"Kalau ada yang berminat silakan apply (daftar) melalui website KPK," sambung Ruki.

Terkait dengan posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) yang disebut-sebut akan diisi oleh anggota TNI, Ruki berpendapat tidak ada salahnya jika ada anggota TNI bergabung dengan KPK. Asal, lanjut dia, orang itu benar-benar memenuhi kompetensi dan direkrut berdasarkan proses seleksi yang sama dengan kandidat lainnya.

"Kalau itu sampai terjadi tentu yang bersangkutan harus alih status menjadi PNS karena TNI kan tidak bisa bertugas di luar 10 instansi yang diatur dalam Undang-Undang TNI," imbuh Ruki.

(mdk/ary)