- Beranda
- Komunitas
- News
- Forex, Option, Saham, & Derivatifnya
Indonesia Masih Bergantung Dengan Jepang, Utangpun Terus Bertambah


TS
adidananto.88
Indonesia Masih Bergantung Dengan Jepang, Utangpun Terus Bertambah

Harus dipahami bahwa utang merupakan bagian dari Kebijakan Fiskal (APBN) yang menjadi bagian dari Kebijakan Pengelolaan Ekonomi secara keseluruhan. Utang terutama merupakan konsekuensi dari postur APBN (yang mengalami defisit), dimana Pendapatan Negara lebih kecil daripada Belanja Negara. Dan yang harus dipahami juga adalah pembiayaan APBN melalui utang merupakan bagian dari pengelolaan keuangan negara yang lazim dilakukan oleh suatu negara.
Harus dipahami bahwa utang pemerintah pusat dapat berbentuk pinjaman maupun penerbitan SBN. Hingga akhir Maret 2015 total utang Indonesia berjumlah Rp 2,795.84 Triliun. Adapun didalamnya termasuk pinjaman luar bilateral, penerbitan multilateral, suppliers, dan komersial. Berdasarkan data yang tersedia pada website DJPU hari ini (6/5/2015), total pinjaman bilateral tercatat sebesar Rp 342.99 triliun (naik 12.3%) dan pinjaman multilateral sebesar Rp 303.78 triliun (naik 10,9%). Sementara itu dana hasil penerbitan SBN sebesar Rp 2,099.35 triliun (naik 75,1%).
Sebagai informasi aja, bahwa sejak tahun 2005 SBN menjadi instrumen utama pembiayaan APBN. Kenaikan SBN periode 2010-2014, antara lain untuk refinancing utang lama yang jatuh tempo, dan refinancing dilakukan dengan utang baru yang mempunyai terms & conditions yang lebih baik. Meski porsi pembiayaan melalui utang pada APBN-P 2015 cukup tinggi, namun ternyata defisit anggaran Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan dengan defisit di negara lain. Berdasarkan UU No 17/2003 tentang Keuangan Negara membatasi defisit nasional 3% dari PDB, dengan demikian tambahan utang untuk pembiayaan defisit juga dibatasi.
Dapat dilihat bahwa per 31 Maret 2015 lalu jumlah utang pemerintah pusat tidak mengalami penambahan yang signifikan. Posisi utang Indonesia-Jepang masih menduduki peringkat teratas dengan nominal sebesar Rp 219.67 triliun (naik 31,5%) lalu disusul oleh utang Indonesia-Perancis yang tercatat sebesar Rp 24,98 triliun (naik 3,6%) dan utang Indonesia-Jerman yang tercatat sebesar Rp 20,42 triliun (naik 2,9%).
Sementara itu jika dilihat dengan lembaga kreditur, utang Indonesia-Word Bank masih menduduki peringkat teratas yaitu sebesar Rp 182.81 (naik 26,2%) dan utang Indonesia-ADB yang tercatat sebesar Rp 110.47 (naik 15,9%). Pinjaman Luar Negeri dari multilateral (World Bank, ADB) dan bilateral (Jepang) merupakan alternatif sumber pembiayaan yang relatif murah dan jangka panjang.
Sumber http://vibiznews.com/2015/05/07/indo...rus-bertambah/
0
778
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan