Jakarta - Pemprov DKI Jakarta dituding tidak berpihak kepada warga miskin. Salah satu indikasinya adalah biaya transportasi umum yang mahal di Jakarta. Menurutnya, para pekerja yang menggunakan angkutan umum harus mengeluarkan hingga 40 persen dari gajinya hanya untuk biaya transportasi.

"Padahal, idealnya hanya 10 persen dari gaji. Lalu, ke mana subsidi Pemprov DKI?" ujar Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan di Jakarta, Senin (4/5).

Menurut data Fakta, sebanyak 30-40 persen warga Jakarta merupakan warga miskin. Jika pendapatan rata-rata warga Jakarta adalah Rp 4-5 juta per bulan, mereka hanya bisa mendapat Rp 2-3 juta per bulan, karena sisanya dikeluarkan untuk biaya transportasi umum.

Azas mengatakan dengan pendapatan sebesar itu akan sulit untuk warga miskin mengembangkan kualitas hidupnya karena tidak ditunjang dengan pembangunan serta akses yang merata.

"Perbaiki transportasi dan hentikan penggusuran. Sebenarnya Pemprov DKI bisa fokus kepada pengembangan UKM (Usaha Kecil Menengah) karena itu yang selama ini dijalankan kelas bawah. Mereka itu justru lebih hebat dari kalangan atas karena bisa membuka lapangan pekerjaan dan memiliki modal sendiri," kata Azas.

sumber

gede juga ya pendapatan warga jakarta 4-5 juta