Kaskus

Entertainment

act.idAvatar border
TS
act.id
ACT Kirim Tim Kedua untuk Korban Gempa Nepal
ACT Kirim Tim Kedua untuk Korban Gempa Nepal


ACTNews, JAKARTA - Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirim ACTion Team for Nepal Kedua, terdiri dari dua relawan dokter dan satu paramedis. Sebagai komandan Tim, ACT menunjuk Yusnirsyah Sirin yang sebelumnya sudah beberapa kali turun menjalankan misi kemanusiaan ACT ke Myanmar (Rohingya), Suriah, Laos, Kamboja, Vietnam, dan Mesir.

Tim akan berangkat Selasa, 5 Mei 2015, Pukul 06.25 WIB, dengan menumpang pesawat komersial AirAsia. Presiden ACT Ahyudin memimpin pelepasan Tim di Kantor ACT Menara 165, Jakarta Selatan, Senin, 4 Mei 2015.

“ Kami berharap ACT bisa mewakili Indonesia berperan lebih besar lagi untuk membantu para korban gempa di Nepal, dan bantuan kemanusiaan bisa sampai ke tahap recovery (pemulihan-red), setelah fase tanggap darurat selama satu bulan,” ujar Ahyudin.

Sampai saat ini, sekitar 7000 lebih korban meninggal telah dievakuasi. Puluhan ribu lagi korban yang selamat berstatus sebagai pengungsi. Sebagian mengalami luka, baik luka sedang atau berat. Banyak di antara mereka belum mendapatkan layanan kesehatan akibat terbatasnya tenaga medis dan obat-obatan.

Dengan mengirimkan dokter, ACT akan membantu para korban yang terluka. Dokter yang dikirimkan adalah orang-orang yang selama ini telah berpengalaman menjalani misi kemanusiaan di bidang medis di medan bencana.

Mereka adalah dr. Fakhrur Razi, MS, yang pernah turun pada bencana tsunami Aceh di 2004 bersama ACT, serta misi pelayanan kesehatan di Kamp Zatari, Jordania, dr. Faris El Haq, MD, dokter muda yang telah malang melintang di ranah bencana bersama ACT sejak 2012, dan Krisdiyansyah relawan ACT yang berpengalaman di bidang rescue dan pelayanan medis.

Rencana lokasi pelayanan medis ACT antara lain di Jhingate, Desa Taple di Distrik Gorkha, sekitar 150 km barat daya dari Kathmandu. Sebuah wilayah yang relatif belum tersentuh bantuan yang memang masih terkonsentrasi di wilayah Kathmandu.

Hampir semua rumah di Desa Taple hancur oleh gempa. Kehancuran total ini disebabkan karena bangunan yang sangat sederhana berupa susunan batu yang dilapisi tanah liat. Meskipun terlihat beberapa rumah mengalami rusak sedang dan masih dapat ditinggali, namun warga tidak berani kembali ke rumahnya karena gempa susulan yang kerap terjadi.

Ahyudin mengajak semua pihak, termasuk media, untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat terkait bencana gempa Nepal ini serta terus berkiprah menumbuhkan kepedulian Bangsa Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia yang sedang tertimpa kesusahan.

Terkait bencana gempa di Nepal, ACT menemukan fakta di lapangan, bahwa banyak lokasi-lokasi yang terkena bencana belum tersentuh bantuan. Banyak bantuan yang terkonsentrasi di pusat kota, seperti Kathmandu. ACT bertekad sekuat mungkin menyampaikan bantuan kemanusiaan amanat Bangsa Indonesia ke wilayah-wilayah bencana yang belum tersentuh.

“ Sebab, di wilayah seperti itulah kami bekerja,” jelas Ahyudin.

Lebih jauh Ahyudin menjelaskan, Tim kedua ini akan melaksanakan assessment pembangunan Integrated Community Shelter (ICS), atau hunian sementara bagi para korban selamat yang kehilangan rumah.

“Kami berharap pembangunan ICS ini bisa membantu pengungsi yang tinggal di tenda-tenda mendapatkan tempat tinggal lebih nyaman, dan program ini diharapkan menginspirasi pihak lain untuk turut menyalurkan bantuan lebih terintegrasi dan berkelanjutan,” pungkas Ahyudin (deska/ajm).

ACT Kirim Tim Kedua untuk Korban Gempa Nepal

Ayo Berdonasi

Express Donation

0
833
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan