- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Pilih Pantai Samas, Sebagai Pembuka Proyek Listrik 35.000 MW


TS
kodokteotekdung
Jokowi Pilih Pantai Samas, Sebagai Pembuka Proyek Listrik 35.000 MW
Jokowi Pilih Pantai Samas, Sebagai Pembuka Proyek Listrik 35.000 MW
Yogyakarta -Siang ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan dimulainya pembangunan proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW). Uniknya, peresmian proyek tersebut dilakukan di pinggir pantai, yakni Pantai Samas di Bantul, Yogyakarta. Jokowi meresmikan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin) di Yogyakarta berkapasitas 55 MW.
Nantinya di beberapa lokasi, akan dilakukan secara bersama-sama groundbreaking atau pemancangan tiang pertama, beberapa proyek pembangkit listrik dengan kapasitas 10.000 MW, dari total target pembangunan 35.000 MW dalam lima tahun ke depan.
Pembangkit listrik lain yang juga mulai dibangun adalah, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Sumedang, Jawa Barat berkapasitas 2 x 55 MW.
Tidak hanya peresmiaan groundbreaking pembangkit listrik, di Pantai Samas Jokowi akan menyaksikan ratusan penandatangan kerjasama, antara PLN dengan Pertamina, Perusahaan Gas Negara (PGN), dan perusahaan swasta lainnya. Kerjasama ini khususnya soal pasokan energi untuk pembangkit, mulai dari batu bara sampai gas bumi.
Peresmian proyek ini direncanakan pada Pukul 12.00 WIB, Senin (4/5/2015).
Seperti diketahui, Jokowi menargetkan dalam lima tahun ke depan, harus terbangun pembangkit listrik baru dengan kapasitas total 35.000 MW. Ini ditambah 7.000 MW yang sudah dalam tahap pembangunan, sehingga totalnya 42.000 MW.
"Target 35.000 MW bukanlah target yang ringan, tapi harus dicapai dengan kerja keras. Listrik yang cukup adalah kunci bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat," kata Jokowi usai mengunjungi kantor PLN Pusat beberapa waktu lalu.
Saat ini kapasitas listrik nasional hanya sekitar 52.000 MW. Jumlah tersebut masih kurang, mengingat masih banyak warga di Indonesia belum menikmati listrik, dan banyak daerah yang mengalami pemadaman listrik, akibat defisit alias kekurangan listrik.
Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan, untuk membangun listrik sebanyak 35.000 MW bukan merupakan keharusan tetapi kebutuhan. Dibutuhkan dana kurang lebih Rp 1.189 triliun untuk membangun pembangki sebanyak itu. Di mana sekitar Rp 609 triliun dari PT PLN (Persero), sisanya Rp 580 triliun dari pihak swasta atau IPP.
"Dana tersebut untuk membangun pembangkit kapasitas total 35.000 MW, 46.597 kms jaringan transmisi, 109 giga volt amper (GVA) gardu induk, bukan pekerjaan yang mudah, tapi harus dilakukan," tutup Sudirman.
http://finance.detik.com/read/2015/0...strik-35000-mw
hebat jokowi
ups ternyata ditahun 2013 di media yg sama
Investor AS Bangun Listrik Tenaga Angin Pertama RI di Yogyakarta
akarta -Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mempunyai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berbahan bakar angin pertama di Indonesia. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X memastikan itu usai menyetujui investor asal Amerika Serikat membangun PLTB di Yogyakarta.
"Jadi ada investor dari Amerika Serikat akan melakukan investasi Bayu Energi (Energi angin) karena ini masuk energi terbarukan. Sehingga pemerintah ingin dipercepat," ungkap Sri Sultan saat ditemui di Gedung ESDM, Jakarta, Rabu (15/05/2013).
Nantinya PLTB ini akan dibangun di kota Bantul Yogyakarta dengan kapasitas listrik yang akan dihasilkan sebesar 50 megawatt (MW).
"Ini di Bantul Yogyakarta untuk menghasilkan 50 MW di Pantai Selatan. Mereka sudah melakukan pengkajian sudah 5 tahun yang lalu dan membuat percobaan. Kita akan memfasilitasi. Pak Jero memproses dan ESDM membentuk tim energi terbarukan. Tinggal aspek teknis saja untuk proses di BKPM-nya (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Nantinya listrik bakal dibeli PLN," tuturnya.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Kelembagaan dan Perencanaan Strategis Kementerian ESDM Wiraatmaja Puja menjelaskan, PLTB ini akan dibangun bulan September 2013. Dikatakan dia, investor asal Amerika Serikat tersebut adalah UPC.
"Sri Sultan sudah hibahkan tanahnya untuk PLTB, luasan tanahnya saya lupa tapi cukup luas, di daerah Samas, Bantul. Investasi belum bisa saya katakan namun tahun 2014 proyek ini jadi. September 2013 mulai dibangun dengan investor UPC dan dengan mitra lokal juga," katanya.
Menurut rencana, nantinya akan dibangun 20-25 tower angin dengan kekuatan listrik yang dihasilkan sebesar 2 megawatt/tower. Untuk harga per kwh, ia mengaku lebih mahal dari harga listrik biasa karena ini pertama di Indonesia.
"Karena ini baru dan menjadi pioneer harganya lebih tinggi dari listrik biasa. Komposisi pembangunan tiang angin ini 35% dari kandungan lokal jadi masih ada 65% kandungan produksi luar negeri," jelasnya.
http://finance.detik.com/read/2013/0...-di-yogyakarta
Yogyakarta -Siang ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meresmikan dimulainya pembangunan proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW). Uniknya, peresmian proyek tersebut dilakukan di pinggir pantai, yakni Pantai Samas di Bantul, Yogyakarta. Jokowi meresmikan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin) di Yogyakarta berkapasitas 55 MW.
Nantinya di beberapa lokasi, akan dilakukan secara bersama-sama groundbreaking atau pemancangan tiang pertama, beberapa proyek pembangkit listrik dengan kapasitas 10.000 MW, dari total target pembangunan 35.000 MW dalam lima tahun ke depan.
Pembangkit listrik lain yang juga mulai dibangun adalah, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Sumedang, Jawa Barat berkapasitas 2 x 55 MW.
Tidak hanya peresmiaan groundbreaking pembangkit listrik, di Pantai Samas Jokowi akan menyaksikan ratusan penandatangan kerjasama, antara PLN dengan Pertamina, Perusahaan Gas Negara (PGN), dan perusahaan swasta lainnya. Kerjasama ini khususnya soal pasokan energi untuk pembangkit, mulai dari batu bara sampai gas bumi.
Peresmian proyek ini direncanakan pada Pukul 12.00 WIB, Senin (4/5/2015).
Seperti diketahui, Jokowi menargetkan dalam lima tahun ke depan, harus terbangun pembangkit listrik baru dengan kapasitas total 35.000 MW. Ini ditambah 7.000 MW yang sudah dalam tahap pembangunan, sehingga totalnya 42.000 MW.
"Target 35.000 MW bukanlah target yang ringan, tapi harus dicapai dengan kerja keras. Listrik yang cukup adalah kunci bagi terciptanya pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat," kata Jokowi usai mengunjungi kantor PLN Pusat beberapa waktu lalu.
Saat ini kapasitas listrik nasional hanya sekitar 52.000 MW. Jumlah tersebut masih kurang, mengingat masih banyak warga di Indonesia belum menikmati listrik, dan banyak daerah yang mengalami pemadaman listrik, akibat defisit alias kekurangan listrik.
Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan, untuk membangun listrik sebanyak 35.000 MW bukan merupakan keharusan tetapi kebutuhan. Dibutuhkan dana kurang lebih Rp 1.189 triliun untuk membangun pembangki sebanyak itu. Di mana sekitar Rp 609 triliun dari PT PLN (Persero), sisanya Rp 580 triliun dari pihak swasta atau IPP.
"Dana tersebut untuk membangun pembangkit kapasitas total 35.000 MW, 46.597 kms jaringan transmisi, 109 giga volt amper (GVA) gardu induk, bukan pekerjaan yang mudah, tapi harus dilakukan," tutup Sudirman.
http://finance.detik.com/read/2015/0...strik-35000-mw
hebat jokowi

ups ternyata ditahun 2013 di media yg sama

Investor AS Bangun Listrik Tenaga Angin Pertama RI di Yogyakarta
akarta -Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan mempunyai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berbahan bakar angin pertama di Indonesia. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X memastikan itu usai menyetujui investor asal Amerika Serikat membangun PLTB di Yogyakarta.
"Jadi ada investor dari Amerika Serikat akan melakukan investasi Bayu Energi (Energi angin) karena ini masuk energi terbarukan. Sehingga pemerintah ingin dipercepat," ungkap Sri Sultan saat ditemui di Gedung ESDM, Jakarta, Rabu (15/05/2013).
Nantinya PLTB ini akan dibangun di kota Bantul Yogyakarta dengan kapasitas listrik yang akan dihasilkan sebesar 50 megawatt (MW).
"Ini di Bantul Yogyakarta untuk menghasilkan 50 MW di Pantai Selatan. Mereka sudah melakukan pengkajian sudah 5 tahun yang lalu dan membuat percobaan. Kita akan memfasilitasi. Pak Jero memproses dan ESDM membentuk tim energi terbarukan. Tinggal aspek teknis saja untuk proses di BKPM-nya (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Nantinya listrik bakal dibeli PLN," tuturnya.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Kelembagaan dan Perencanaan Strategis Kementerian ESDM Wiraatmaja Puja menjelaskan, PLTB ini akan dibangun bulan September 2013. Dikatakan dia, investor asal Amerika Serikat tersebut adalah UPC.
"Sri Sultan sudah hibahkan tanahnya untuk PLTB, luasan tanahnya saya lupa tapi cukup luas, di daerah Samas, Bantul. Investasi belum bisa saya katakan namun tahun 2014 proyek ini jadi. September 2013 mulai dibangun dengan investor UPC dan dengan mitra lokal juga," katanya.
Menurut rencana, nantinya akan dibangun 20-25 tower angin dengan kekuatan listrik yang dihasilkan sebesar 2 megawatt/tower. Untuk harga per kwh, ia mengaku lebih mahal dari harga listrik biasa karena ini pertama di Indonesia.
"Karena ini baru dan menjadi pioneer harganya lebih tinggi dari listrik biasa. Komposisi pembangunan tiang angin ini 35% dari kandungan lokal jadi masih ada 65% kandungan produksi luar negeri," jelasnya.
http://finance.detik.com/read/2013/0...-di-yogyakarta
Diubah oleh kodokteotekdung 05-05-2015 08:28
0
1.6K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan