Merdeka.com - Keisengan enam pelajar SMA berbuntut panjang. Enam siswa SMA 2 Makassar dan satu pelaku berasal dari siswa SMA 17 Makassar dibekuk polisi pada Senin (27/4) lalu karena menembak seorang waria di depan kantor 911 Jalan Chairil Anwar, Kecamatan Ujung Pandang Makassar pada Minggu (26/4) dini hari.

Korban Zulfikar alias Aurel tertembak di bagian perut dari jarak dekat akibat enam pelajar tersebut bermain dengan senjata api. Terluka parah, Zulfikar pun harus dirujuk ke RS Regional Wahidin Sudirohusodo untuk dilakukan dioperasi.

Kini para pelaku IA (16), MA (15), MK (15), MR (15), AT (15) dan MW (16) sudah diamankan polisi dan terpaksa harus bolos untuk mengikuti proses hukum. Diketahui senjata api yang digunakan untuk menembak adalah kepunyaan ayah IA.

"Saya tidak menampik kalau dia (IA) anakku, memang saya yang melahirkannya. Apapun konsekuensi hukum yang akan diambil oleh pihak terkait saya akan terima," ujar ibu IA,
Shinta Masita Molina dikutip Antara, Kamis (30/4).

Shinta menyebutkan jika penembakan yang dilakukan anaknya IA (16) adalah suatu keisengan belaka seorang remaja bersama teman-temannya. Legislator Partai Hanura ini pun menampik bahwa anaknya yang meletuskan peluru saat itu.

"Saya dan Bapaknya, sudah keras dalam melakukan penjagaan dan pengawasan tetapi pergaulannya bersama teman-teman sekolahnya itu tidak bisa saya hindari. Ini kenakalan remaja," kata dia.

Sementara Kepala Sekolah SMAN 2 Makassar Masyitah mengancam mengeluarkan anak-anak didiknya yang terlibat penembakan waria. Apalagi tindakan siswanya telah merusak citra SMAN 2 Makassar sebagai sekolah unggulan.

"Jika sampai 15 hari mereka tidak masuk sekolah, pasti akan kami panggil orang tuanya. Banyak pertimbangan yang diambil sebelum membuat keputusan," katanya.