Assalamu'alaikum wr. wb..
Permisi agan/sist, maaf jika mengganggu aktifitas sekalian..
To the point aja ya..
Quote:
Pada suatu pagi di Kost Melati, terdapat 2 onggok Pria yang diragukan baru bangun dari Seeping beauty nya, Layaknya hal yang biasa dilakukan manusia ada 3 hal yang wajib di lakukan ketika bangun tidur,
1. Ambil Hp
2. Boker
3. Sarapan
Berhubung nomer 1 dan 2 telah dilakukan oleh kedua pria ini, maka tersisa No.3 yg belum dilakukan, Ya betul sekali 'Sarapan'..
Namun penyakit mager melanda kedua pria ini, akhirnya mereka hanya selonjoran berharap ada tukang sarapan lewat..
Tak lama kemudian, datanglah Tukang bubur dari negara api yang tentunya mengeluarkan bunyi yang khas dari mangkuk yang di ketuk oleh sendok, 'Ting..ting..bukan permen..ting..ting..bukan biskuit..' kurang lebih seperti itu bunyinya.. mereka pun langsung bergegas lari keluar untuk membeli bubur ayam tersebut, sebut saja nama mereka Joko dan Adi,,
J=Joko
A=Adi
TB=Tukang Bubur
J : Bang berenti bang!!
TB: Kampret! Baru juga jualan udah di suruh berenti aja, anak bini gua mao makan pake apaan kalo gua berenti dagang! (Ngedumel, sambil tetap jalan)
A : Bang berenti, gua mao beli..
TB : Oooohh, lu mao beli? ngomong donk dari tadi.
J : Dua ya bang.
TB : Oke..
(10 menit kemudian)
TB : Nih de..
J : ayo makan brew
A : Ayo...!
J : Brew kok lu makan bubur diaduk sih?
A : Emank kenapa brew?
J : Lu makan bubur apa lagi bikin dodol? pake diaduk segala..
A : Bawel lu kaga tau orang lagi laper?!! (ambil gerobak tukang bubur, lempar ke mukanya si joko)
Quote:
Dari percakapan di atas sudah jelas hidup itu banyak sekali perbedaan, Seperti Air dan api, Api dan Air, Hitam dan putih, serta Putih dan Hitam..
Ane sendiri penyuka bubur yang diaduk..
Jadi menurut ane
Istilah bubur tidak dapat di analogikan seperti strata kehidupan, Kalaupun harus dikaitkan dengan strata kehidupan maka ane pilih bubur yang di aduk..kenapa?
Berikut alasan singkatnya:
*Bubur yang tidak diaduk ibarat strata kehidupan yang memiliki peranannya masing2 dan seolah-olah tidak saling membutuhkan satu sama lain, Jika kalangan Atas (Kerupuk, Ayam, kecap, kacang, kaldu dkk) telah berhasil sampai tujuannya (perut) maka kalangan bawah (bubur) sering terlupakan (tidak habis) karna tidak ada dukungan dari kalangan atas.
*Bubur yang diaduk walaupun terlihat tidak sempurna namun mereka sangat terlihat membutuhkan satu sama lain sehingga menjadi keselarasan dari semua kalangan atas maupun bawah, Kalaupun ada yg tidak sampai tujuan (perut) Namun kalangan bawah tidak sendirian, tetap ada kebersamaan dari kalangan atas yang mau berbaur sehingga akan tetap selaras dalam sebuah kebersamaan.
Mohon maaf jika ada yang tersinggung, Ini hanya pendapat ane kok, Beda pendapat itu hal yg wajar
