TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Menaggapi volume dan arus kendaraan di Kota Medan yang kian hari semakin padat, Sekretaris Daerah Kota Medan Syaiful Bahri turut mengakui. Ia mengatakan, untuk mengatasi itu dapat diatasi dengan membuat sistem transportasi MRT (Mass Rapid Transit).

"Sekarang solusinya, bangunlah MRT (Metal Rapid Transit), yang melayang itu di atas. Mulai dari Kota Medan. Mulai dari Binjai ke Medan, Medan ke Belawan, Belawan ke arah Sambu, dari Medan ke Pancurbatu," ujar Syaiful, saat ditemui di Balai Kota Medan, Kamis (23/4/2015).
Kata Syaiful, jalur untuk MRT tersebut merupakan lahan PT KAI. Ia enggan ditagih soal kapan hal itu diwujudkan.

"Itu tanah PJKA (sekarang PT KAI) semua. Makanya PJKA harus mau. Jangan berkelahi saja kerjanya. Silakan manajemennya berpikir untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bukan saya!" ketus Syaiful, sambil meninggalkan wartawan.

Sebelumnya dikabarkan, saban hari, tercatat sedikitnya 300 ribu kendaraan dari luar daerah masuk ke Kota Medan.
"Iya, betul, betul itu. Dan cepat perkembangannya. Pada siang hari, setiap hari 600 ribu penduduk luar seputar kota Medan masuk ke Medan. Kalau dia menggunakan kendaraan, kita hitung saja satu kendaraan dua orang, berarti 300 ribu kendaraan yang masuk tiap hari kendaraan," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat.

Rasio ruas jalan dengan volume kendaraan di Kota Medan juga diketahui sudah hampir mendekati titik jenuh, yakni 0,75.
"Ada visi rasio kita, memang sudah mencapai 0,75. Itu perbandingan antara volume kendaraan dengan kapasitas jalan. Itu seperti misalnya gelas. Kalau penuh kan berarti 1. Gelas itu sudah 3/4 dia (terisi). Itu menandakan memang daerah ini sudah macet," kata Renward.
-
sumber: http://medan.tribunnews.com/2015/04/...ankan-buat-mrt
-
emg skr jamannya transport massal yg terjadwal, teratur, dan terpadu, dan terbagi, barang ya barang, orang ya orang