- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ganjar Pranowo : Saya Ini Gubernur GauL


TS
azfargilang
Ganjar Pranowo : Saya Ini Gubernur GauL
Quote:

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Kamis, 23 April 2015 | 19:43 WIB
SOLO, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan pentingnya komunikasi dalam pola penyelesaian setiap persoalan. Dia mencontohkan, komunikasi yang dilakukannya secara intens dengan medium teknologi itu menobatkan dirinya sebagai pejabat yang melek teknologi. Dia mengaku bersama dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terpilih sebagai pejabat yang mau membuka diri dengan kritik.
Melalui akun Twitter, misalnya, Ganjar mengaku terus mendengarkan masukan, kritik, bahkan mendengarkan protes dari masyarakat yang tidak suka dengan kebijakannya memimpin Jawa Tengah.
“Saya ini gubernur gaul. Saya bukan gubernur yang tidak bisa disentuh. Melalui teknologi, komunikasi saya dengan masyarakat bisa berjalan baik,” ungkap Ganjar saat berdiskusi dengan para mahasiswa Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta, di kantin kampus setempat, Kamis (23/4/2015).
Di depan para mahasiswa itu, Ganjar mengajak mereka berdiskusi panjang soal persoalan di Jawa Tengah. Ganjar ingin menggali kemampuan dan kepedulian mahasiswa untuk membantu menyelesaikan persoalan.
Pada intinya, politisi PDI-P itu ingin agar mahasiswa mau diajak berpikir jernih sebelum bertindak. Mahasiswa jangan terjebak dengan wacana dibangun tanpa dibarengi dengan pengetahuan secara ilmiah.
“Saya itu dulu di-bully, gubernur kok ngurusjalan rusak. Lho, memang begitu kerjanya yang kecil-kecil. Saya ingin ubah paradigma orang bahwa itu tugas gubernur. Kalau dulu pas mahasiswa, pasti ada tiga kunci saya : buku, pesta, dan cinta,” tandas suami Siti Atiqoh ini.
Mantan Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu hendak menegaskan bahwa belajar secara ilmiah penting untuk menangkal ilmu "pokoke".
Mahasiswa harus menjelaskan secara ilmiah. Untuk itu, kritikan harus disertai rujukan ilmiah agar bisa akurat.
Ganjar sendiri mengapresiasi kepedulian bersama. Aktivitas itu penting untuk mengalahkan sikap pragmatisme dan memunculkan sikap voluntarisme. “Nah, kalau banjir di Solo ini, mahasiswa UNS pada ke mana. Boleh misalnya ke Rembang, tapi juga banjir, harus bantu banjir. Selain itu, buatlah komunitas mahasiswa antikorupsi.
Kalau ada kasus misalnya, teliti, secara ilmiah itu sangat bagus,” pungkasnya.
'
http://regional.kompas.com/read/2015....Gubernur.Gaul'
pokoke sipdeeh...

Diubah oleh azfargilang 24-04-2015 09:19
0
1.2K
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan