ACTNews, JAKARTA - Putri Nurul namanya. Teman-temannya biasa panggil dia, Uty. Mahasiswi London School of Public Relation (LSPR) Jakarta ini aktif di Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Jakarta Raya, di tengah kesibukannya kuliah demi raih gelar magister di LSPR, dengan konsentrasi studi International Relation.

Ditilik aktivitasnya sejak SMP, Uty adalah sosok remaja rajin belajar dan penyuka kegiatan yang mengasah ketrampilan dan kemampuan sosial.

“Sejak SMP saya sudah mulai aktif mengikuti beberapa ekskul di luar ataupun di dalam sekolah, kemampuan saya di bidang seni membuat saya memilih ekskul seperti marching-band, tari, dan memainkan piano,” tutur anak keempat dari empat bersaudara, dari Sukarty Dainus (almarhum) dan Gusniza Dainus.

Masuk SMA pun, Uty langsung aktif di berbagai kegiatan seperti menjadi pelopor tari dan cheerleader, modelling dan lain-lain.

“Saya aktif OSIS. Selain di bidang seni saya juga aktif di bidang sosial seperti menjadi ketua penelitian suku pedalaman dari kelas dua sampai dengan kelas tiga SMA, saya sudah mengunjungi beberapa suku tertinggal yang ada di Riau dan meneliti adat, budaya, agama serta berbaur dengan masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Selama menempuh S1, Uty aktif di bidang penyiaran radio sebagai announcer di LSPR Radio, dan anggota dari LSPR 4C (Climate Change Champions Club) dan terakhir menjadi founder & Vice-President LSPR Federation of Moslem Student (LSPRFOMS) yang merupakan organisasi Rohani Islam (Rohis) di kampus LSPR, tahun 2013.

“Sejak itu saya mulai memfokuskan kegiatan saya di ranah agama dan kemanusiaan, saya mulai mengikuti seminar-seminar kemanusiaan, membantu dalam kegiatan-kegiatan di lembaga sosial, mengunjungi panti-panti asuhan dan lain kegiatan sosial atau kemanusiaan lainnya,” tuturnya.

Minatnya di bidang sosial-kemanusiaan menakdirkannya bertemu dengan ACT. Bermula dari sharing tentang ketertarikan Uty di bidang sosial dengan Manajer HRD ACT Yhogi Gunawan, mengantarkan Uty masuk ke dalam MRI Jakarta Raya.

Sekarang Uty menjabat sebagai tim medsos di Masyarakat Relawan Pusat, setiap harinya aktif di berbagai media online dalam menyebarkan pesan-pesan kemanusiaan.

“Saya juga mulai belajar menulis artikel atau berita yang berhubungan dengan kemanusiaan. Saya berharap ke depannya saya dapat lebih aktif dan serius, dan meluangkan waktu lebih banyak dalam ranah kemanusiaan dan lebih bermanfaat untuk orang banyak,” harap Uty, yang baru saja mengikuti Pelatihan Jurnalistik Bertema Menjadi Relawan Multitasking, yang digelar Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ciputat, pekan lalu. (ajm)

Sumber