- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Sniper SPR 2 senjata Buatan PINDAD mampu tembus tank baja!


TS
jaunfuat
Sniper SPR 2 senjata Buatan PINDAD mampu tembus tank baja!


Awal kata sniper dulunya bermula di kalangan prajurit kolonial Inggris di India. Barang siapa mahir memburu burung snipe yang konon sulit ditembak, maka ia berhak mendapat julukan 'sniper'. Seiring berlalunya waktu, sniper mengalami pergeseran arti. Yakni, prajurit infanteri yang secara khusus terlatih untuk mempunyai kemampuan membunuh musuh secara tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan.
Quote:
Senapan runduk SPR adalah singkatan dari Senapan Penembak Runduk produksi PT. Pindad, Indonesia. Senapan ini memungkinkan penembak untuk mengatur ketinggian posisi dan stabilitas senapan dengan cara mengatur bipod pada bagian bawah depan laras, melihat sasaran dengan alat bidik tipe teleskop menjadikannya senapan runduk dengan akurasi yang tinggi. Senapan runduk ini tersedia dalam tiga varian yaitu SPR-1 dan SPR-3 diisi dengan peluru kaliber 7,62 x 51 mm, sedangkan SPR-2 diisi dengan peluru kaliber .50 BMG atau 12,7x99mm.
Senapan ini diciptakan untuk menjawab kebutuhan militer Indonesia akan jenis senapan runduk dengan kemampuan tinggi dan harga yang lebih terjangkau [2] jika dibandingkan senapan runduk seperti senapan runduk Zastava M93 Black Arrow buatan Yugoslavia.
Indonesia baru kehilangan sniper legendaris yang diakui dunia, Tatang Koswara, yang meninggal dunia pada 3 Maret 2015. Namun, Bumi Pertiwi menghasilkan kebanggaan yang lain, senapan penembak runduk (SPR) yang diproduksi PT Pindad: SPR 2.
SPR ini bukan sembarang senjata. Pelurunya bisa menembus tank baja. Dan bahkan, ada peledak di balik munisi tersebut yang bisa menghancurkan kendaraan tempur dalam sekejap. Lebih hebat lagi, SPR 2 juga memiliki jangkauan tembak hingga 2 kilometer (km). Kemunculannya menggemparkan dunia sniper.



Spesifikasi dasar dari senapan SPR-2 hampir sama dengan tipe SPR-1 dengan masih mengadopsi sistem mekanisme bolt action akan tetapi memiliki fitur yang lebih baik dari versi sebelumnya antara lain memiliki magazine chamber, posisi popor yang dapat diatur, dan kemampuan menembus plat baja setebal dua sentimeter dalam jarak 1000 meter. Hal ini dimungkinkan karena SPR-2 menggunakan peluru kaliber .50 BMG sebagaimana yang digunakan oleh "Heavy Sniper Rifles" atau "Anti Material Rifles" lainnya. Dengan berat sekitar 16 Kg[5], senapan ini juga memiliki dimensi yang sangat besar. Kendati terilhami produk-produk senapan antimaterial yang sudah ada, kehadiran SPR-2 cenderung desain sendiri dari PT Pindad. Walaupun pada sebagian sosok, masih mengambil desain dari senapan Zastava Black Arrow M93 buatan Serbia dan Denel NTW-20 buatan Afrika Selatan.
"Senjata yang mendunia, kalau kita fokus ke senjata, kita punya SS-1, SS-2 dan beberapa varian. Kita juga punya SPR-2 yang baru kita launching dan langsung dibeli oleh Kopassus," kata Direktur PT Pindad Silmy Karim kepada Liputan6.com.
Mantan Staf Ahli Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) itu menambahkan, senjata-senjata yang merupakan produk unggulan Pindad, kualitasnya sudah teruji. Siap digunakan di medan tempur. "Dan ternyata memang bisa diterima dan malah lebih unggul dari pada produk impor," ujar dia.
Secara rinci, Spesifikasi SPR 2 berkaliber 12,7 mm x 99 mm, panjang senapan 1.755 mm, berat keseluruhan 19,5 kg, panjang barel 1.055 mm, kapasitas peluru antara 5-10 butir. Rifling atau alur spiral berulir pada bagian dalam laras senjata api ini yakni 8 grooves, RH 381 mm (15”) twist. Kecepatan rata-rata lesatan peluru 900 meter per detik dan jangkauan 2 km.
Menurut Silmy, keistimewaan SPR 2 ini dibanding senapan dari negara adalah terletak pada jangkauan, ketepatan, dan silencer atau peredam suara hentakan dari tembakan.
Silencer yang dipasang bisa menurunkan hentakan suara tembakan sekitar 20-30 desibel. Senjata ini juga dilengkapi perangkat night vision dan teleskop dengan pembesaran ukuran 5-25 kali.
"Senjata kita ini ada peredam dari recoil-nya (hentakan), yang ini cukup membuat kesulitan bagi produsen lain dalam mendesain produk yang digunakan oleh sniper. Di samping itu, senjata sniper ini relatif sangat khusus. Dalam arti tidak massal di mana tingkat ketelitiannya harus maksimal," ungkap dia.
Direktur Pindad ini mengakui manfaat ekonomis dari pembuatan SPR 2 ini sebenarnya tidak terlalu besar. Tapi ia menekankan, keberhasilan pembuatan senapan runduk tersebut membuktikan bahwa Indonesia mampu menciptakan alutsista yang inovatif dan mutakhir.
"Untuk membuat sniper ini, effort-nya (usahanya) banyak, tetapi secara ekonomis, manfaatnya tidak terlalu banyak. Tetapi kita dalam hal ini melakukan dalam konteks kemandirian. Dalam konteks kita mampu membuat senjata yang dapat digunakan oleh sniper," kata Silmy.
Kepada Liputan6.com, teknisi Pindad Diding Sumardi menunjukkan wujud senapan SPR 2, aksesoris, dan berbagai pelurunya. Ada tiga jenis peluru yang bisa digunakan, yakni MU3 M yang dipakai untuk latihan menembak, MU 3 SAM yang bisa menembus kendaraan, dan MU 3 BLAM yang tidak hanya menembus kendaraan tapi juga bisa meledakkan target.
Atas kemampuannya yang luar biasa, Sniper SPR 2 mendapat pengakuan dari dunia internasional. Terbukti, senapan jitu ini masuk rekomendasi di situs alat utama sistem senjata (alutsista) Weaponsystems.net, bersanding dengan senjata canggih lainnya dari penjuru dunia, seperti senapan runduk Zastava M93 Black Arrow buatan Serbia.
Bahkan, tentara Singapura pernah melontarkan pujian untuk SPR 2. "Good!", ujar seorang penembak kontingen Angkatan Darat Singapura, sambil terus memandangi dan melihat detail fitur senapan runduk anti material versi SPR-2, yang dipajang di stand PT Pindad di sela-sela kejuaraan tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-21, di Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, dengan adanya SPR 2 ini, Indonesia bersanding dengan tiga negara lainnya yang mampu membuat senapan runduk serupa, yakni Amerika Serikat (AS) dan dua negara di Eropa.
Dunia militer Indonesia naik tingkat dari sebelumnya. Meski begitu, PT Pindah belum menjualnya kepada negara lain. Sejauh ini, baru Komando Pasukan Khusus (Koppasus) TNI AD yang sudah mengoperasikannya. Mengenai harga per unitnya, SPR 2 ini dibanderol sekitar Rp 200 juta per pucuknya.


Senapan ini diciptakan untuk menjawab kebutuhan militer Indonesia akan jenis senapan runduk dengan kemampuan tinggi dan harga yang lebih terjangkau [2] jika dibandingkan senapan runduk seperti senapan runduk Zastava M93 Black Arrow buatan Yugoslavia.
Indonesia baru kehilangan sniper legendaris yang diakui dunia, Tatang Koswara, yang meninggal dunia pada 3 Maret 2015. Namun, Bumi Pertiwi menghasilkan kebanggaan yang lain, senapan penembak runduk (SPR) yang diproduksi PT Pindad: SPR 2.
SPR ini bukan sembarang senjata. Pelurunya bisa menembus tank baja. Dan bahkan, ada peledak di balik munisi tersebut yang bisa menghancurkan kendaraan tempur dalam sekejap. Lebih hebat lagi, SPR 2 juga memiliki jangkauan tembak hingga 2 kilometer (km). Kemunculannya menggemparkan dunia sniper.
Spoiler for SSR-2:



Quote:
PINDAD SPR 2 Cal 12,7 mm adalah senapan anti materil anggota senapan array presesi tinggi yang dihasilkan oleh PT PINDAD. SPR 2 adalah senapan tembakan tunggal, aksi baut dengan penglihatan optik dan a malt baffle muzzle brake untuk mengurangi kekuatan hentakan. untuk pengguna individu dapat dibuat dari bipod. Ketika senjata dalam keadaan siap tembak pilihan dan beberapa penyesuaian stok pelengkap dapat ditambahkan dibawah perakitan stok untuk panjang.Stok butt memiliki alas karet buttyang dapat disesuaikan untuk tinggi. Biasany sistem ditujukan untuk penglihatan teleskopik 10 x 5, penglihatan malam dapat digunakan dengan kedua senapan. The SPR2 adalah bilik catridge 12,7 x 99 mm (0.50 Browning). Ini cukup akurat untuk memungkinkan latihan penembakan di 1500 m. Pegangan pistol polimer agronomik bagi pengguna.
Spesifikasi dasar dari senapan SPR-2 hampir sama dengan tipe SPR-1 dengan masih mengadopsi sistem mekanisme bolt action akan tetapi memiliki fitur yang lebih baik dari versi sebelumnya antara lain memiliki magazine chamber, posisi popor yang dapat diatur, dan kemampuan menembus plat baja setebal dua sentimeter dalam jarak 1000 meter. Hal ini dimungkinkan karena SPR-2 menggunakan peluru kaliber .50 BMG sebagaimana yang digunakan oleh "Heavy Sniper Rifles" atau "Anti Material Rifles" lainnya. Dengan berat sekitar 16 Kg[5], senapan ini juga memiliki dimensi yang sangat besar. Kendati terilhami produk-produk senapan antimaterial yang sudah ada, kehadiran SPR-2 cenderung desain sendiri dari PT Pindad. Walaupun pada sebagian sosok, masih mengambil desain dari senapan Zastava Black Arrow M93 buatan Serbia dan Denel NTW-20 buatan Afrika Selatan.
"Senjata yang mendunia, kalau kita fokus ke senjata, kita punya SS-1, SS-2 dan beberapa varian. Kita juga punya SPR-2 yang baru kita launching dan langsung dibeli oleh Kopassus," kata Direktur PT Pindad Silmy Karim kepada Liputan6.com.
Mantan Staf Ahli Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) itu menambahkan, senjata-senjata yang merupakan produk unggulan Pindad, kualitasnya sudah teruji. Siap digunakan di medan tempur. "Dan ternyata memang bisa diterima dan malah lebih unggul dari pada produk impor," ujar dia.
Secara rinci, Spesifikasi SPR 2 berkaliber 12,7 mm x 99 mm, panjang senapan 1.755 mm, berat keseluruhan 19,5 kg, panjang barel 1.055 mm, kapasitas peluru antara 5-10 butir. Rifling atau alur spiral berulir pada bagian dalam laras senjata api ini yakni 8 grooves, RH 381 mm (15”) twist. Kecepatan rata-rata lesatan peluru 900 meter per detik dan jangkauan 2 km.
Menurut Silmy, keistimewaan SPR 2 ini dibanding senapan dari negara adalah terletak pada jangkauan, ketepatan, dan silencer atau peredam suara hentakan dari tembakan.
Silencer yang dipasang bisa menurunkan hentakan suara tembakan sekitar 20-30 desibel. Senjata ini juga dilengkapi perangkat night vision dan teleskop dengan pembesaran ukuran 5-25 kali.
"Senjata kita ini ada peredam dari recoil-nya (hentakan), yang ini cukup membuat kesulitan bagi produsen lain dalam mendesain produk yang digunakan oleh sniper. Di samping itu, senjata sniper ini relatif sangat khusus. Dalam arti tidak massal di mana tingkat ketelitiannya harus maksimal," ungkap dia.
Direktur Pindad ini mengakui manfaat ekonomis dari pembuatan SPR 2 ini sebenarnya tidak terlalu besar. Tapi ia menekankan, keberhasilan pembuatan senapan runduk tersebut membuktikan bahwa Indonesia mampu menciptakan alutsista yang inovatif dan mutakhir.
"Untuk membuat sniper ini, effort-nya (usahanya) banyak, tetapi secara ekonomis, manfaatnya tidak terlalu banyak. Tetapi kita dalam hal ini melakukan dalam konteks kemandirian. Dalam konteks kita mampu membuat senjata yang dapat digunakan oleh sniper," kata Silmy.
Kepada Liputan6.com, teknisi Pindad Diding Sumardi menunjukkan wujud senapan SPR 2, aksesoris, dan berbagai pelurunya. Ada tiga jenis peluru yang bisa digunakan, yakni MU3 M yang dipakai untuk latihan menembak, MU 3 SAM yang bisa menembus kendaraan, dan MU 3 BLAM yang tidak hanya menembus kendaraan tapi juga bisa meledakkan target.
Atas kemampuannya yang luar biasa, Sniper SPR 2 mendapat pengakuan dari dunia internasional. Terbukti, senapan jitu ini masuk rekomendasi di situs alat utama sistem senjata (alutsista) Weaponsystems.net, bersanding dengan senjata canggih lainnya dari penjuru dunia, seperti senapan runduk Zastava M93 Black Arrow buatan Serbia.
Bahkan, tentara Singapura pernah melontarkan pujian untuk SPR 2. "Good!", ujar seorang penembak kontingen Angkatan Darat Singapura, sambil terus memandangi dan melihat detail fitur senapan runduk anti material versi SPR-2, yang dipajang di stand PT Pindad di sela-sela kejuaraan tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-21, di Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, dengan adanya SPR 2 ini, Indonesia bersanding dengan tiga negara lainnya yang mampu membuat senapan runduk serupa, yakni Amerika Serikat (AS) dan dua negara di Eropa.
Dunia militer Indonesia naik tingkat dari sebelumnya. Meski begitu, PT Pindah belum menjualnya kepada negara lain. Sejauh ini, baru Komando Pasukan Khusus (Koppasus) TNI AD yang sudah mengoperasikannya. Mengenai harga per unitnya, SPR 2 ini dibanderol sekitar Rp 200 juta per pucuknya.


5 Fakta Menarik Senjata Kopassus Gemparkan Dunia
Quote:
Senapan sniper SPR 2 buatan PT Pindad, perusahaan alutsista milik Pemerintah Indonesia, tengah menjadi buah bibir di dunia internasional.
Ternyata, senapan sniper canggih yang dipakai Kopassus ini tak bisa dibuat oleh sembarang negara.
Lantas apa istimewanya? Nah, berikut fakta-fakta senjata Pindad untuk Kopassus yang gegerkan dunia.
1. Diproduksi Segelintir Negara
Senapan sniper SPR 2 buatan Pindad ternyata cuma mampu diproduksi segelintir negara di dunia.
“Di dunia kurang dari 4 negara yang mampu buat. Itu Amerika dan Eropa, gak enak kita sebut namanya dia di sini juga,” kata Kepala Departemen komunikasi Pindad Sena Maulana.
Senapan sniper SPR 2 tergolong besar dikelasnya. SPR 2 memiliki amunisi kaliber 12,7 milimeter.
“Senapan ini tergolong besar dengan kaliber 12,7 milimeter. Di pasaran biasanya cuma 5,62 milimeter,” ujarnya.
2. Jangkauan Target Jauh
Kelebihan lain dari Senapan SPR 2 memiliki jangkauan target mencapai 2 km. Tetapi jarak efektifnya 1 km.
Menurut Kepala Departemen Komunikasi Pindad, Sena Maulana, sedikit sniper buatan luar negeri yang mampu bersaing dengan SPR 2.
Kebanyakan sniper buatan luar negeri jangkauan targetnya di bawah SPR 2.
“Saingannya itu sniper black arrow dan truvellow. Keduanya di bawah SPR 2 jangkauannya,” ujar dia.
3. 3 Efek Amunisi Istimewa
Senapan SPR 2 juga memiliki amunisi yang terbilang istimewa, bisa memberi 3 efek sekaligus. Menembus, membakar dan meledak di dalam target dalam satu waktu
Senapan sniper SPR 2 tergolong besar dikelasnya. SPR 2 memiliki amunisi kaliber 12,7 milimeter. Di pasaran biasanya cuma 5,62 milimeter.
4. Peluru Tembus Tank
Jenis peluru senapan sniper SPR 2 buatan PT Pindad ditakuti banyak negara. Peluru ini mampu menembus kendaraan lapis baja sekalipun.
“Amunisinya 12,7 mm anti material. Jenis pelurunya paling ditakuti karena bisa menembus tank dan kendaraan lapis baja,” kata Kepala Departemen Komunikasi Pindad, Sena Maulana.
Senapan sniper SPR 2 ini berawal dari sniper SPR 2 buatan luar negeri milik TNI yang tak berani diuji coba. Kemudian Pindad berusaha menguji dan akhirnya membuat sendiri.
“Tahun 2003, TNI punya 3 pucuk dari negara lain tapi gak berani uji karena berat dan besar. Akhirnya kita uji bareng-bareng lalu kita buat sendiri pada 2006, itu awalnya,” kata dia.
5. Ditaksir Banyak Negara
PT Pindad memproduksi senapan sniper SPR 2 untuk digunakan Kopassus. Senjata ini pun mengundang decak kagum dunia.
“Kita sedang bikin 150 pucuk (senapan SPR 2) buat Kopassus. Dunia sniper internasional sudah langsung gempar, bagaimana kalau lebih?” kata kadep komunikasi Pindad, Sena Maulana.
Menurutnya, kemampuan Pindad membuat senjata itu membuat beberapa negara kepincut ingin memiliki. Saat pameran senjata 2014 (Indo Defence) kali ini banyak negara yang ingin melihat dari dekat senapan tersebut.
“Orang-orang asing juga langsung lihat ke sini. Mereka sudah dengar ini, kita mampu membuat,” tuturnya.
Ternyata, senapan sniper canggih yang dipakai Kopassus ini tak bisa dibuat oleh sembarang negara.
Lantas apa istimewanya? Nah, berikut fakta-fakta senjata Pindad untuk Kopassus yang gegerkan dunia.
1. Diproduksi Segelintir Negara
Senapan sniper SPR 2 buatan Pindad ternyata cuma mampu diproduksi segelintir negara di dunia.
“Di dunia kurang dari 4 negara yang mampu buat. Itu Amerika dan Eropa, gak enak kita sebut namanya dia di sini juga,” kata Kepala Departemen komunikasi Pindad Sena Maulana.
Senapan sniper SPR 2 tergolong besar dikelasnya. SPR 2 memiliki amunisi kaliber 12,7 milimeter.
“Senapan ini tergolong besar dengan kaliber 12,7 milimeter. Di pasaran biasanya cuma 5,62 milimeter,” ujarnya.
2. Jangkauan Target Jauh
Kelebihan lain dari Senapan SPR 2 memiliki jangkauan target mencapai 2 km. Tetapi jarak efektifnya 1 km.
Menurut Kepala Departemen Komunikasi Pindad, Sena Maulana, sedikit sniper buatan luar negeri yang mampu bersaing dengan SPR 2.
Kebanyakan sniper buatan luar negeri jangkauan targetnya di bawah SPR 2.
“Saingannya itu sniper black arrow dan truvellow. Keduanya di bawah SPR 2 jangkauannya,” ujar dia.
3. 3 Efek Amunisi Istimewa
Senapan SPR 2 juga memiliki amunisi yang terbilang istimewa, bisa memberi 3 efek sekaligus. Menembus, membakar dan meledak di dalam target dalam satu waktu
Senapan sniper SPR 2 tergolong besar dikelasnya. SPR 2 memiliki amunisi kaliber 12,7 milimeter. Di pasaran biasanya cuma 5,62 milimeter.
4. Peluru Tembus Tank
Jenis peluru senapan sniper SPR 2 buatan PT Pindad ditakuti banyak negara. Peluru ini mampu menembus kendaraan lapis baja sekalipun.
“Amunisinya 12,7 mm anti material. Jenis pelurunya paling ditakuti karena bisa menembus tank dan kendaraan lapis baja,” kata Kepala Departemen Komunikasi Pindad, Sena Maulana.
Senapan sniper SPR 2 ini berawal dari sniper SPR 2 buatan luar negeri milik TNI yang tak berani diuji coba. Kemudian Pindad berusaha menguji dan akhirnya membuat sendiri.
“Tahun 2003, TNI punya 3 pucuk dari negara lain tapi gak berani uji karena berat dan besar. Akhirnya kita uji bareng-bareng lalu kita buat sendiri pada 2006, itu awalnya,” kata dia.
5. Ditaksir Banyak Negara
PT Pindad memproduksi senapan sniper SPR 2 untuk digunakan Kopassus. Senjata ini pun mengundang decak kagum dunia.
“Kita sedang bikin 150 pucuk (senapan SPR 2) buat Kopassus. Dunia sniper internasional sudah langsung gempar, bagaimana kalau lebih?” kata kadep komunikasi Pindad, Sena Maulana.
Menurutnya, kemampuan Pindad membuat senjata itu membuat beberapa negara kepincut ingin memiliki. Saat pameran senjata 2014 (Indo Defence) kali ini banyak negara yang ingin melihat dari dekat senapan tersebut.
“Orang-orang asing juga langsung lihat ke sini. Mereka sudah dengar ini, kita mampu membuat,” tuturnya.


0
15K
Kutip
65
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan