Pada perdagangan hari ini mata uang rupiah terpantau mengalami penurunan tajam terhadap dollar AS (23/4). Sepanjang pekan ini rupiah mengalami pergerakan yang fluktuatif. Pada perdagangan Selasa lalu mata uang ini sempat anjlok hingga mencapai posisi paling rendah dalam lebih dari satu minggu belakangan. Kemudian di akhir perdagangan Rabu sore rupiah berakhir dengan menguat. Sentiment pergerakan dollar tampaknya menjadi faktor utama yang menggerakkan nilai tukar rupiah.

Hari ini pergerakan melemah rupiah disebabkan oleh nilai tukar dollar yang sedang mengalami kenaikan terhadap rival-rivalnya. Mata uang Amerika Serikat tersebut mengalami penurunan teknikal yang memberikan dampak positif terhadap nilai tukar rupiah.

Dollar terangkat setelah data existing homes sales di Amerika Serikat mengalami kenaikan di bulan Maret hingga mencapai posisi paling tinggi dalam 18 bulan belakangan.

Hari ini rupiah dibuka pada posisi 12.922,30 per dollar AS. Mata uang lokal tersebut mengalami penurunan signifikan dibandingkan posisi penutupan perdagangan Selasa sore yang ada di level 12.896,30 per dollar. Rupiah bukukan penurunan sebesar 26,00 poin atau setara dengan 0,2 persen. Saat ini rupiah terpantau mengalami penurunan lanjutan dan sudah mencapai posisi 12.947,50 per dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini berpotensi untuk mengalami pergerakan yang melemah. Dollar sedang memperoleh dukungan penguatan yang mantap akibat membaiknya kondisi di sektor perumahan Amerika Serikat. Rupiah akan sulit untuk menemukan pijakan menguat.

Mata uang rupiah hari ini berpotensi mengetes level resistance pada posisi 12.900 dan 12.850 per dollar. Sedangkan level support harian yang akan dites ada pada 13.000 dan 13.050 per dollar.



Sumber http://vibiznews.com/2015/04/23/rupi...nya-dollar-as/