Kaskus

News

adidananto.88Avatar border
TS
adidananto.88
Prestasi Bisnis Emiten Konstruksi Q1-2015 Kuatkan Sahamnya
Prestasi Bisnis Emiten Konstruksi Q1-2015 Kuatkan Sahamnya


Hingga kuartal I 2015, raihan kontrak baru emiten konstruksi mengalami percepatan signifikan. Tercatat, pada kuartal I tahun 2015 ini emiten konstruksi berhasil mengantongi kontrak baru mencapai Rp19.4 Triliun atau lebih tinggi dari capaian kontrak pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp16.3 T.

Analis menilai peningkatan raihan kontrak konstruksi pada awal tahun ini dibandingkan tahun lalu lebih disebabkan oleh adanya faktor penundaan proyek jelang pemilu tahun lalu serta penghematan belanja infastruktur karena APBN masih dibebani subsidi BBM. Sedangkan untuk awal tahun ini, emiten konstruksi khususnya BUMN mulai merealisasikan belanja anggaran konstruksi yang lebih besar sebagai pengalihan alokasi anggaran subsidi BBM. Terlebih juga ditunjang oleh program pemerintah yang berniat menggenjot belanja infrastruktur.

Prestasi Bisnis Emiten Konstruksi Q1-2015 Kuatkan Sahamnya


Prestasi Kontrak Baru Emiten

Tercatat pada kuartal I 2015, emiten konstruksi PT Waskita Karya tbk (WSKT) berhasil mengantongi kontrak baru senilai Rp 2,7 triliun. Itu artinya, emiten kontruksi ini telah meralisasikan 12,9 % dari target kontrak baru tahun ini senilai Rp 20,8 triliun. Realisasi kontrak baru yang diperoleh WSKT antara lain dari pekerjaan penambahan akses Jalan Kali Baru senilai Rp 69,4 miliar, penambahan FO Pegangsaan Rp 31,9 miliar, serta penambahan jembatan Tulur Aji Jelangkat Kalimantan Timur Rp 30,9 miliar.

Sementara itu hingga kuartal I 2015, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) berhasil merealisikan 25% dari target kontrak baru. Emiten kontruksi ini telah mengantongi kontrak anyar senilai Rp 6,7 triliun pencapaian tersebut telah mencapai 25% dari total target kontrak baru yang ditetapkan tahun ini senilai Rp 27 triliun.

Adapun realisasi kontrak baru PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) sepanjang kuartal I 2015 masih sepi. Sepanjang tiga bulan pertama ini TOTL baru merealisasikan 9,3% target kontrak anyarnya senilai Rp 3 triliun. Sepanjang kuartal I perseroan telah mengantongi kontrak baru senilai Rp 280,81 miliar.

Sementara untuk kinerja PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masih belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Perusahaan pelat merah itu tercatat baru mengantongi kontrak baru sebesar Rp 2,5 triliun. Nilai tersebut hanya menyumbang sekitar 16,45% dari target yang dikejarnya sepanjang tahun 2015.

Sama halnya dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang terus memburu kontrak baru pada tahun ini. Sepanjang kuartal I 2015, emiten konstruksi pelat merah ini berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 4,1 triliun. Jumlah tersebut setara 13% dari total target kontrak anyar yang telah ditetapkan manajemen WIKA. Kontrak anyar yang berhasil dikantongi WIKA berasal dari sejumlah proyek dari dalam dan luar negeri. Kontrak tersebut antara lain proyek bendungan Pasar Loreng di wilayah Sulawesi Selatan senilai Rp 600 miliar.

Prestasi Bisnis Emiten Konstruksi Q1-2015 Kuatkan Sahamnya


Proyeksi Kinerja Kuartal II 2015

Untuk kinerja di kuartal II tahun 2015, sektor konstruksi masih akan memiliki prospek baik jika pemerintah betul-betul menjalankan pembangunan infrastruktur tersebut. Pemerintah saat ini tengah mendorong pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia agar dapat memberikan keseimbangan perekonomian di tiap daerah. Langkah ini tentu saja menguntungkan para emiten yang bergerak di bidan konstruksi. Pada awal tahun ini sektor konstruksi sedikit mengalami pelemahan. Tapi jika pemerintah merealisasikan pembangunan maka harga saham konstruksi akan rebound dan terjadi akumulasi beli meskipun saat ini realisasi pembangunan infrastruktur nampaknya masih minim dan belum terjadi

Namun, emiten konstruksi juga patut mewaspadai dalam jangka pendek sektor infrastruktur masih akan mengalami aksi jual. Pasalnya, pelemahan Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memberikan dampak negatif. Dampak negatif tersebut datang dari meningkatnya beban operasional dan bahan baku yang berorientasi dollar seperti harga semen. Selain itu, pasar saham Indonesia yang menguat tajam pada awal tahun sudah memasuki aksi jenuh beli.

Prospek Valuasi Saham Emiten

Menilik valuasi saham emiten konstruksi, analis menilai saat ini saham konstruksi mulai mengalami koreksi cenderung flat dikarenakan sudah terlalu tingginya harga saham tersebut yang lebih ditunjang oleh ekspektasi bukan berdasarkan realisasi kinerja. Pada akhir tahun kemarin ekspektasi pasar yang besar terhadap proyek infrastruktur di pemerintahan Presiden Joko Widodo membuat harga saham emiten konstruksi melambung. Padahal, laporan keuangan emiten konstruksi pada 2014 di bawah ekspektasi analis.

Sehingga saat ini investor tengah menanti realisasi dari kinerja emiten konstruksi. Jika laporan keuangan emiten konstruksi di kuartal pertama tahun ini positif, saham konstruksi akan kembali bergerak ke tren bullish. Sebaliknya, jika di bawah ekspektasi, sahamnya kembali melanjutkan tren bearish sampai proyek infrastruktur pemerintah terwujud.

Analis juga menilai untuk kinerja harga saham kontruksi di kuartal berkutnya, emiten konstruksi masih dapat terus tumbuh pada tahun ini, mengingat realisasi anggaran pemerintah untuk infrastruktur biasanya baru akan dimulai setelah semester I ditiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan pada awal tahun masih ada kebutuhan adaptasi pada perencanaan proyek serta pengurusan tender, terlebih masih adanya lobi anggaran dengan pihak DPR. Peralihan pemerintahan baru juga masih menghambat laju kinerja di awal tahun, sehingga pada pertengahan hingga akhir tahun kinerja emiten konstruksi diharapakan akan semakin bertumbuh.



Sumber http://securitiesacademy.co.id/2015/...tkan-sahamnya/
0
650
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan